TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan Emirates menginisiasi uji coba penerbangan pertamanya menggunakan 100 persen Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuels (SAF).
Menggunakan Boeing 777-300ER, pesawat Emirates tersebut diawaki oleh Kapten Fali Vajifdar dan Kapten Khalid Nasser Akram.
Awak kabin pesawat didampingi oleh Emirates Chief Operating Officer Adel Al Redha dan Divisional Senior Vice President Emirates Flight Operations Captain Hassan Hammadi.
Pesawat lepas landas Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) dan terbang selama lebih dari satu jam di atas garis pantai Dubai.
Baca juga: Naik Pesawat Emirates, Penumpang Bisa Dapat Tiket Masuk Gratis ke 3 Tempat Wisata di Dubai
Melansir dari siaran pers yang diterima TribunTravel, Kamis (2/2/2023), uji coba penerbangan dengan menggunakan bahan bakar SAF sejalan dengan misi UEA yang telah mengumumkan bahwa 2023 adalah 'Tahun Keberlanjutan'.
"Penerbangan ini adalah momen penting bagi Emirates dan langkah positif bagi industri kami dalam kerja sama untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar kita semua, yaitu mengurangi jejak karbon," ungkap Adel Al Redha.
LIHAT JUGA:
Ia melanjutkan, Emirates menempuh perjalanan yang panjang menuju uji coba penerbangan 100 persen bahan bakar SAF.
Baca juga: Emirates dan Traveloka Jalin Kerja Sama, Tingkatkan Akses Penerbangan ke Negara-negara Asia Tenggara
Maskapai pertama
Adel Al Redha mengatakan bahwa Emirates adalah maskapai penerbangan penumpang pertama di dunia yang mengoperasikan Boeing 777 dengan mesin GE yang menggunakan 100 persen bahan bakar SAF.
"Uji coba ini menghasilkan kontribusi penting bagi pengetahuan industri tentang bahan bakar SAF dan memberikan data untuk menunjukkan penggunaan campuran SAF yang lebih tinggi untuk persyaratan regulasi di masa mendatang," jelas Adel Al Redha.
Penerbangan uji coba ini mendukung upaya yang lebih luas di industri penerbangan untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar SAF dan mengurangi siklus emisi karbon dioksida (CO2).
Penerbangan dengan bahan bakar SAF juga akan membantu menyempurnakan pedoman untuk uji coba SAF di masa mendatang dan mendukung sertifikasi saat penggunaan 100 persen bahan bakar SAF telah disetujui untuk pesawat terbang.
Saat ini, penerbangan dengan bahan bakar SAF telah disetujui untuk digunakan di semua pesawat, namun terbatas untuk campuran hingga 50 persen dengan bahan bakar jet konvensional.
Adel Al Redha berharap, uji coba penerbangan ini akan membuka pintu untuk meningkatkan rantai pasokan bahan bakar SAF.
"Membuatnya (bahan bakar SAF) lebih mudah diakses di seluruh dunia, dan yang paling penting adalah membuatnya terjangkau untuk penyerapan industri yang lebih luas di masa depan," kata dia.
Baca juga: Angsa Jadi Brand Ambassador Baru Maskapai Emirates, Aksinya Curi Perhatian
Kerja sama berbagai pihak
Dalam menggunakan bahan bakar SAF, Emirates bekerja sama dengan GE Aerospace, Boeing, Honeywell, Neste, dan Virent.
Dengan begitu, Emirates mendapatkan dan mengembangkan campuran bahan bakar SAF yang sangat mirip dengan bahan bakar jet konvensional.
Dalam proses pengembangan ini, sejumlah pengukuran properti bahan bakar kimia dan fisik diterapkan pada setiap rasio campuran.
Setelah beberapa tes laboratorium dan uji coba yang ketat, Emirates dan para mitranya akhirnya menemukan rasio pencampuran yang sama dengan kualitas bahan bakar jet.
Pada akhirnya, 18 ton bahan bakar SAF berhasil tercampur, yang terdiri dari HEFA-SPK yang disediakan oleh Neste (hydro processed esters dan fatty acids dan minyak tanah parafin sintetik) dan HDO-SAK dari Virent (minyak tanah aromatik sintetik hydro deoxygenated).
Salah satu mesin GE90 menggunakan 100 persen Bahan bakar SAF, sedangkan mesin lainnya menggunakan bahan bakar jet konvensional.
Baca juga: 5 Fakta Unik Emirates, Punya Layanan Mandi Spa dan Jadi Maskapai Paling Ramah Anak di Dunia
Baca juga: Emirates Hadirkan Film Dokumenter di Pesawat, Ada Kisah Ratu Elizabeth II sampai The Beatles
Uji coba penerbangan Emirates menunjukkan kompatibilitas bahan bakar SAF yang dicampur secara khusus sebagai sumber bahan bakar yang aman dan dapat diandalkan.
Hasil yang menjanjikan dari inisiatif ini juga menambah kumpulan data dan penelitian di industri seputar campuran bahan bakar SAF dalam proporsi yang lebih tinggi.
Sehingga membuka jalan bagi standarisasi dan persetujuan untuk penggunaan 100 persen bahan bakar SAF sebagai pengganti bahan bakar jet di masa depan yang jauh di atas batas campuran saat ini yaitu 50 persen.
(TribunTravel.com/Sinta)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.