TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kalian mendengar tentang Kereta Ukur?
Kereta Ukur memiliki fungsi untuk melakukan pengukuran kondisi jalan rel.

Perkeretaapian Indonesia memang kini telah memiliki Kereta Ukur modern.
Namun, Kereta Ukur ternyata sudah ada sejak jaman kolonial lho.
Baca juga: Viral Rombongan Orang Main Kuis di Gerbong Bikin Kesal Penumpang Kereta Api, KAI Angkat Bicara
Namanya adalah Kereta Ukur U-25301 atau kereta ukur dinamometer, seperti dikutip dariakun Instagram @kai121_.
Kereta ini berfungsi untuk mengukur dan menganalisa kekuatan otomotif seperti gaya tarik, usaha tenaga dan daya atau horse power.
Dalam pengoperasionanya, Kereta Ukur U-25301 langsung dirangkaikan dengan lokomotif yang akan diukur.
Di belakang Kereta Ukur, juga dirangkaikan kereta atau gerbong sebagai beban.
Kereta Ukur U-25301 dulunya milik Staatsspoor en Tramwegen, sebuah perusahaan kereta api di Hindia Belanda.
Memiliki panjang 14,5 meter, Kereta Ukur U-25301 terbuat dari rangka besi-baja berdinding kayu.
Keretanya merupakan buatan pabrik FIRMA BEYNES di Harleem, Belanda.

Sedangkan instrumen dasar alat ukur dibuat oleh pabrik ALFRED J.AMSLER & Co di Swiss.
Sejak mulai beroperasi tahun 1925, Kereta Ukur U-25301 telah banyak mengukur gaya tarik berbagai lokomotif uap dan diesel.
Setelah lebih dari 80 tahun berdinas, Kereta Ukur U-25301 resmi pensiun pada tahun 2006 lalu.
Kereta Ukur U-25301 lalu disimpan di Balai Yasa Manggarai.
Sementara perkeretaapian Indonesia kini telah menggunakan Kereta Ukur yang lebih modern.
Baca juga: Menelusuri Jejak Stasiun Kereta Api Non Aktif Madura, Ada yang Lokasinya di Puncak Bukit

Mengenal Djoko Kendil, Kereta Api Bersejarah Paling Mewah pada Zamannya
Jauh sebelum era kereta luxury, pada masa Hindia Belanda sudah ada kereta mewah ala sultan atau Crazy Rich, lho.
Kereta mewah tersebut kini dikenal dengan nama Djoko Kendil.
Djoko Kendil merupakan kereta bersejarah paling mewah pada zamannya yang sudah berusia 84 tahun.
Kereta ini pada awalnya adalah kereta seri SS9000 yang dibeli Staatsspoorwegen (SS) pada 1938 dari pabrik Beynes di Belanda.
Melansir akun Instagram @kai121_, kereta dibeli untuk melengkapi kereta mewah Nacht Expres dengan rute Surabaya-Jogja-Purwokerto-Jakarta.
Baca juga: Kereta Panoramic Kembali Beroperasi, Simak Jadwal dan Rutenya di Bulan Februari

Kereta seri SS9000 dulunya memiliki fasilitas tempat tidur yang dilengkapi sistem penyejuk udara.
Sistem tersebut didapat dari balok-balok es yang dipasang di plafon kereta.
Terdapat pula kereta makan dengan desain khas Eropa.
Baca juga: 3 Jalur Kereta Api Unik di Indonesia, Ada yang Masuk Mal Lho
SS9000 memiliki bogie roller bearing yang dirancang untuk dapat melaju pada kecepatan tinggi.
Seiring berjalannya waktu kereta-kereta seri SS9000 mulai terpinggirkan.
Karena memiliki nilai sejarah yang tinggi, pada 2008 Balai Yasa Surabaya Gubeng mulai melakukan restorasi terhadap eksterior dan interior dua kereta eks SS9000.
Setelah selesai direnovasi, kereta ini diberi nama baru yakni Djoko Kendil.
Kereta juga diberi nomor baru menjadi IW 38212 dan IW 38221.
Kereta Djoko Kendil yaitu 41 tempat duduk dengan fasilitas balkon, ruang utama, mini bar, ruang santai dan ruang makan atau ruang rapat.
Nama Djoko Kendil diambil dari hikayat seorang putri Kerajaan Brawijaya yang jatuh cinta pada Djoko Kendil, seorang pemuda dari kalangan masyarakat biasa.
Kereta Djoko Kendil saat ini menjadi koleksi heritage KAI di Balai Yasa Manggarai dan dijalankan pada momen-momen tertentu.
Seperti halnya adalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022).
Kala itu, KAI mengiperasikan kereta Djoko Kendil dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Tanjung Priok.
Baca juga: Ada Jalur Kereta Api Dalam Mal Pusat Grosir Surabaya, Unik Banget
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait kereta api, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.