TRIBUNTRAVEL.COM - Kaesang Pangarep & Erina Gudono akan melakukan prosesi adat ngunduh mantu di Loji Gandrung.
Ngunduh mantu Kaesang Pangarep & Erina Gudono untuk semua acaranya akan dilangsungkan di Loji Gandrung.

Setelah dari Loji Gandrung, Kaesang Pangarep & Erina Gudono akan diarak menggunakan kereta kencana.
Diarak dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran, Kaesang Pangarep & Erina Gudono akan didampingi bersama rombongan keluarga.
Baca juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Promosikan Sejarah Pura Mangkunegaran Lewat Tasyakuran Pernikahan
Dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran akan melewati Jalan Slamet Riyadi kemudian melalui Jalan Diponegoro Kota Solo.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan telah memetakan persiapan ngunduh mantu mulai dari Loji Gandrung hingga menuju Pura Mangkunegaran.
Tonton juga:
"(Acara adat) ngunduh mantunya itu kan di Loji Gandrung, semua acaranya di sana, baru naik kereta ke sini (Puro Mangkunegaran), lebih tasyakuran," jelas Erick Thohir.
Gladi kotor pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pun juga dilakukan terlebih dahulu.
Fakta-fakta Bangunan Loji Gandrung
Mengulas tempat ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, yaitu Loji Gandrung, ternyata menyimpan keunikan yang menarik.
Loji Gandrung merupakan bangunan unik dengan arsitektur yang berkonsep perpaduan gaya Eropa dan Jawa.
Selain itu, Loji Gandrung juga menjadi salah satu tujuan tempat wisata bersejarah yang ada di Kota Solo.
Dikutip dari Tribunnewswiki, berikut fakta-fakta Loji Gandrung.
Baca juga: Setelah Batik Air, Kaesang Pangarep Kini Keluhkan Penerbangannya ke Solo Dialihkan Lion Air
1. Awalnya Bangunan Rumah
Pada tahun 1830, bangunan Loji Gandrung pertama kalinya didirikan.
Dulunya, bangunan Loji Gandrung adalah rumah tinggal dari Johannes Augustinus Dezentje.
Loji Gandrung dijadikan bangunan rumah dari tahun 1797 hingga 1839.
Johannes Augustinus Dezentje atau Tinus nama panggilan akrabnya merupakan pionir perkenunan Belanda pertama yang berada di wilayah Surakarta.
Tinus dikenal juga sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali.
Tinus sering mengadakan pesta di rumahnya yang berada di Solo, karena terkenal sebagai pengusaha perkebunan yang terkemuka pada zamannya.
Sebagai pengusaha perkebunan yang terkemuka di zamannya, Tinus sering mengadakan pesta di rumahnya
yang berada di Solo.
Tempat tinggal yang digunakan Tinus sering digunakan untuk pesta dansa orang orang Jawa yang ada di sekitarnya.
Sehingga, pesta acara yang diadakan Tinus disebut gandrungan.

Baca juga: 4 Figur Publik yang Keluhkan Pelayanan Batik Air, Terbaru Ada Kaesang
2. Arti Nama Loji Gandrung
Berasal dari bahasa Jawa, kata gandrungan merupakan kata dasar dari gandrung.
Dalam bahasa Jawa gandrung memiliki arti tergila-gila karena asmara, mendambakan seseorang atau sangat rindu akan kasih.
Kata gandrung yang dimaksud di sini berarti orang yang sedang kasmaran atau jatuh cinta.
Rumah besar milik Tinus akhirnya lambat laun menjadi dikenal dengan sebutan Loji Gandrung.
Loji sendiri merupakan kata yang memiliki arti rumah yang besar, bagus dan berdinding tembok.
Kata loji berasal dari Bahasa Belanda loge, tapi setelah penyebutannya atau diucapkan orang jawa menjadi loji.
3. Bagian Dalam Loji Gandrung
Bangunan Loji Gandrung memiliki 2 teras yang begitu luas.
Setiap teras berada di depan dan bagian belakang rumah.
Terdapat meja dan kursi antik di bagian dalam ruangan Loji Gandrung.
Di teras belakang tergantung cukup indah lampu bergaya khas ala Eropa.
Loji Gandrung berarsitektur khas Eropa corak bangunannya berwarna putih gading mendominasi setiap gedungnya.
Pintu dan jendela yang berukuran besar menjadi gaya khas Eropa yang nampak.
Memasuki dalam bangunannya terdapat sebuah ruang tamu.
Di sebelah ruang tamu terdapat ruang rapat yang sering digunakan wali kota.
Baca juga: Seusai Viral, Batik Air Langsung Kirim Koper Kaesang ke Alamat Tertera Dini Hari
Loji Gandrung mempunya sebuah ruang makan yang cukup besar.
Ruang makan tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan.
Loji Gandrung yang kini dijadikan cagar budaya memiliki 2 bangunan kamar tidur.
Soeakarno menjadi orang yang pernah sering singgah di salah satu kamar tidur Loji Gandrung.
Untuk saat ini kamar tidur yang ada di Loji Gandrung tidak digunakan.
Sementara kamar tidur hanya digunakan sebagai ruang peringatan.
Kamar lainnya pernah digunakan sebagai tempat tidur wali kota, sebelum ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

Baca juga: Stadion Manahan Jadi Lokasi Prewedding Kaesang Pangarep-Erina Gudono, Pakai Jersey Persis Solo
4. Loji Gandrung Sempat Jadi Rumah Dinas Wali Kota, Kini Sebagai Ruang Publik
Loji Gandrung difungsikan sebagai Rumah Dinas Walikota Solo, sebelum menjadi bangunan cagar budaya.
Sejak tahun 2019, menjadi ruang publik tidak difungsikan menjadi Rumah Dinas Walikota Solo lagi.
Rumah Dinas Walikota Solo dipindahkan ke bangunan di belakang Loji Gandrung.
Rumah Dinas Walikota Solo berada di sebuah rumah singgah (guest house).
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Baca artikel lainnya seputar Loji Gandrung di sini