Breaking News:

Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Bali Hampir Rampung, Siap Sambut KTT G20

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan proses revitalisasi terminal VVIP Bandara Ngurah Rai hampir rampung 99%.

Dok. Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Gedung VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (7/10/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali siap sambut gelaran KTT G20.

Pernyataan itu ia sampaikan seiring revitalisasi terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang hampir selesai dalam waktu singkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Gedung VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (7/10/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Gedung VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (7/10/2022). (Dok. Kemenhub)

Budi Karya bahkan mengunkapkan, progres pemugaran terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tersebut bahkan sudah mencapai 99 persen.

"Surprise, dalam waktu 3,5 bulan revitalisasi terminal VVIP ini sudah bisa kita selesaikan," ujar Budi Karya dikutip TribunTravel dari laman resmi Dephub, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: China Airlines Buka Rute Taipei-Denpasar PP, Penerbangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bertambah

"Kita memang harus siapkan terminal ini dengan anggun dan apik, karena akan menjadi titik jumpa para pemimpin negara. Sehingga bisa memberikan impresi atau kesan yang baik dari para tamu negara G20,” tamabah Budi saat menininjau progres pembangunan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (7/10/2022).

Budi Karya mengatakan, terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai nantinya akan hadir dalam wajah baru.

TONTON JUGA:

Dikatakan demikian karena areanya kini didesain lebih modern dengan mengusung konsep kearifan lokal.

Dalm hal ini diwujudkan dengan menghadirkan arsitektur tradisional Bali, yang dikenal dengan nama Wantilan.

Sebagaimana diketahui Wantilan sendiri merupakan bangunan yang biasa digunakan sebagai tempat pertemuan adat masyarakat Bali.

2 dari 4 halaman

“Kami bekerja sama dengan para arsitek dan juga saran dari Gubernur Bali," ungkap Budi Karya.

"Kita lihat di sini ada satu gebyok yang merepresentasikan Bali. Dengan pewarnaan yang simple membuat semakin anggun. Ini menjadi kebanggaan kita,” jelasnya.

Selain revitalisasi bandara, Budi Karya dan pihaknya juga telah mempersiapkan banyak hal di luar itu.

Hal tersebut bertujuan untuk kelancaran konektivitas transportasi udara bagi para tamu negara G20.

Satu di antara persiapan tersebut yakni dengan mempersiapkan sejumlah bandara untuk menjadi tempat parkir (round) pesawat-pesawat dari para delegasi.

Dalam hal ini pesawat delagasi tidak semuanya bisa diparkir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Beberapa bandara yang disiapkan untuk round pesawat di antaranya yakni ada Surabaya, Lombok, Jogja, Semarang, Labuan Bajo, Jakarta, dan Makassar.

“Persiapan yang dilakukan harus matang. Kita tidak hanya sebatas mengundang tetapi kita bisa menerima dan memberikan pelayanan dengan baik ,” tutur Budi Karya.

Selain melakukan revitalisasi dan beautifikasi Terminal VVIP, juga dilakukan revitalisasi dan peningkatan fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Di antaranya meliputi Terminal Penumpang Internasional dan Domestik, Kargo, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Baca juga: Aturan Perjalanan Terbaru Mulai Diberlakukan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Apa Saja?

Baca juga: Jelang KTT G20, Menhub Tinjau Pembangunan Pelabuhan Sanur dan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai

3 dari 4 halaman

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bakal Terapkan Sistem Buka-Tutup Selama KTT G20 di Bali

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Instagram/ @baliairport)

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali rencananya akan menerapkan sistem buka-tutup selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 Novemer 2022 mendatang.

Menurut Kepala Biro Komunikasi (KaroKom) Kemenko Marves, Andreas Dipi Patria, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tidak akan dapat menampung pesawat dari 19 delegasi KTT G20.

Ditambah ada lebih kurang 19 undangan, baik berasal dari lembaga-lembaga internasional bahkan ada 9 negara undangan.

"KTT G20 ini nanti tentunya, akan mendatangkan juga banyak pesawat. Baik pesawat komersil yang terjadwal secara reguler, maupun pesawat yang digunakan dalam bentuk private jet," ujar Andreas pada konferensi pers Kesiapan Logistik Jelang KTT G20 yang digelar secara daring, Selasa (17/9/2022).

"Bahkan yang akan hadir juga pesawat kenegaraan atau pesawat kepresidenan," imbuhnya.

Oleh sebab itu, sistem buka-tutup bandara menjadi solusi terbaik.

"Pada saat ini kami terus berkoordinasi dengan teman-teman selain dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, yang berupaya memenuhi standar internasional agar dapat digunakan untuk keperluan bukan saja parkir, mendarat dan seterusnya, tapi juga untuk menginap," jelas Andreas.

Selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali memang trafik pergerakan penumpang turun cukup drastis.

Apalagi semenjak penerbangan internasional ditutup.

4 dari 4 halaman

Dan dalam beberapa waktu terakhir ini, trafik pergerakan penumpang naik mencapai 75 persen.

Tentunya akan terus meningkat sampai hari-H KTT G20 bisa sampai 100 persen.

Tentu saja mengatur agar tidak terjadi penumpukan, pelayanan penerbangan komersil reguler terjadwal, baik menuju dan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Seiring akan adanya tambahan penerbangan tidak terjadwal, pesawat kepresidenan maupun jet pribadi, menyiapkan strategi untuk buka tutup operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Jadi open close Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali ini, akan disesuaikan dengan jadwal-jadwal sedemikian rupa. Sehingga diharapkan penerbangan komersil, dapat memilih di jadwal-jadwal terbuka untuk perkiraan landing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali," ujar Andreas.

Pad saat bandara ditutup, nantinya akan digunakan untuk para delegasi yang sudah akan kita tawarkan nanti kepada seluruh negara yang akan hadir melalui kedutaan masing-masing.

"Mereka akan memilih slot time jam berapa, sebagai contoh ada beberapa negara yang memilih akan mendarat pada pukul 01.00 WITA dini hari, ada yang pukul 04.00 WITA dan seterusnya," papar Andreas.

Ia menambahkan, dengan demikian semua proses pada saat H-2 acara KTT G20 sampai H-1 itu akan ditata sedemikian rupa.

"Untuk mengurangi kepadatan kami menghimbau kepada wisatawan melalui Kemenparekraf untuk memberikan travel noted agar mengurangi jadwal kunjungannya di hari-H pelaksanaan KTT G20," ucap Andreas.

"Karena mungkin akan ada penutupan bandara, pengurangan sedikit penerbangan komersil dari dan menuju Bali karena bisa saja wisatawan tidak mendapatkan hotel ataupun penerbangan ke Bali saat itu (15-16 November)," sambung dia.

Meskipun demikian, jika diperkirakan ketersedian kamar hotel di Bali banyak dan cukup untuk delegasi.

Baca juga: Penerbangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bertambah, Citilink Layani Rute Denpasar-Dili

Baca juga: Persiapan KTT G20, Sandiaga Uno: Paspor Berlaku Jadi 10 Tahun dan Akses Internasional ke Bali Dibuka

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal KTT G20 di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliBandara Internasional I Gusti Ngurah Raibandarapesawat Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved