lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang menyisakan duka mendalam bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Sebagaimana diketahui Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu peristiwa kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, (1/10/2022).
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut dipicu oleh kekecewaan suporter atas kekalahan tim Arema vs Persebaya.
Akibtanya kini tercatat total 450 orang menjadi korban dengan 125 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: 4 Fakta Unik Stadion Kanjuruhan Malang, Sempat Jadi Tempat Angker?
Sebelum menjadi lokasi kerusuhan, markas besar tim Arema FC ini dikenal sebagai stadion yang megah.
Saking besarnya, Stadion Kanjuruhan menduduki peran sebagai satu di antara stadion terbesar di Indonesia.
TONTON JUGA:
Dikutip dari laman resmi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022), pembangunan Stadion Kanjuruhan memakan waktu yang cukup lama.
Didirikan pada 1997, Stadion Kanjuruhan memakan biaya total hingga 35 miliar namun baru diresmikan pada 9 Juni 2004.
Saat itu, Stadion Kanjuruhan dibuka oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri, dengan pertandingan uji coba dalam Liga Indonesia Divisi I.
Pada pertandingan tersebut diadakan laga antara tim Arema vs PSS Sleman dengan skor akhir 1-0 untuk kemenangan Arema.
Stadion Kanjuruhan Malang memiliki standar lapangan sepak bola nasional yang dilengkapi lintasan atletik.
Areanya menempati lahan seluas 3,5 hektar dan mampu menampung penonton dengan kapasitas mencapai 45.000 orang.
Selain luas, Stadion Kanjuruhan juga memiliki 4 lantai untuk tribun para penonton dengan kategori VIP dan ekonomi.
Untuk area VIP sendiri berada di bagian barat dengan luas area mencapai 2.223 m2.
Sementara itu, tribun ekonomi Stadion Kanjuruhan berada di sisi utara, timur, dan selatan dengan luas 10.700 m2.
Di sisi lain, Stadion Kanjuruhan juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
Di antaranya ada sejumlah unit toilet, mushallah, bench pemain, ruang konferensi pers, hingga ruang ganti.
Terdapat juga lampu sorot berdaya 320 kilo Watt dengan kuat penerangan rata-rata mencapai 1200 lux dan sudah berstandar FIFA.
Ada juga videotron yang digunakan sebagai papan skor elektronik serta penunjuk waktu pertandingan berlangsung.
Menariknya pada 2018 juga telah diresmikan bangunan kolam renang yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Ucapkan Bela Sungkawa Atas Tragedi Kanjuruhan, Sandiaga Uno: Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa
Baca juga: Stadion Kanjuruhan, Markas Arema FC yang Jadi Lokasi Tragedi Kerusuhan Sepak Bola di Malang
Dilihat dari deretan kelengkapan tersebut, lalu bagaimana kondisi Stadion Kanjuruhan yang sekarang?
Pasca tragedi kerusuhan tersebut, kondisi Stadion Kanjuruhan kini tampak berbanding terbalik.
Dikutip dari TribunVideo dan Surya, Stadion Kanjuruhan terlihat mengerikan berkat sisa-sisa kerushan yang dapat disaksikan pada setiap sisi.
Dari area luar misalnya, terdapat bereapa bangkai mobil hingga truk kepolisian yang rusak parah akibat dibakar oleh massa.
Mobil-mobil tersebut tampak hancur dan rusak berat, serta beberapa di antaranya terkapar dalam kondisi terbalik.
Di sekelilingnya dipasangi garis polisi untuk diamankan sebagai barang bukti kerusuhan.
Kemudian berjalan ke dalam stadion, kondisi porak poranda tampak begitu jelas dilihat dari baliho-baliho yang berantakan.
Banyak juga dari fasilitas Stadion Kanjuruhan seperti kursi yang rusak akibat amukan massa yang tak terkendali.
Di sisi lain, ribuan sampah juga berserakan di sekitar Stadion Kanjuruhan membuat konidisnya tirlihat semakin ngeri.
Mulai dari sisa-sisa makanan, alas tempat duduk, hingga baju para suporter bergeletakan memenuhi area tribun penonton.
Kemudian pemandangan lain tampak berbeda di bagian pintu masuk tribun 12 Stadion Kanjuruhan.
Sebagaimana diketahui, pada pintu tersebut sejumlah saksi mata mengatakan bahwa di sinilah tempat banyak suporter korban kerusuhan meninggal dunia.
Pada menit ke-80, pintu tribun 12 sengaja dikunci hingga mengakibatkan para suporter tak bisa keluar saat terjadi kerusuhan.
Akibatnya banyak dari para suporter menjadi korban karena terjebak dan berdesakan di balik pintu stadion.
Area terebut kini menjadi tempat berdoa oleh sebagian orang yang turut berbela sungkawa atas tragedi Stadion Kanjuruhan.
Banyak dari mereka menaburkan bunga tepat di bagian depan pintu tribun 12.
Tampak juga beberapa atribut para korban ditaruh dan digantungkan di sekitar pintu.
Mulai dari sepatu hingga shawl yang bertuliskan Aremania, sebutan untuk suporter tim Arema FC.
Baca juga: Viral Aksi Supoter Bola Berbondong-bondong ke Stasiun Manggarai, KAI Minta Jaga Ketertiban
Baca juga: Momen Bocah 11 Tahun Bertemu Lionel Messi saat Liburan, Diajak Main Bola & Renang Bareng
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Stadion Kanjuruhan di sini.
