lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Rangkaian perayaan World Tourism Day 2022 berlanjut dengan program field trip ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali.
Field trip ke Desa Wisata Penglipuran diikutip oleh seluruh peserta World Tourism Day 2022.
Desa Wisata Penglipuran merupakan salah satu desa wisata unggulan di Bali bahkan tanah air yang sudah masuk dalam kategori desa wisata mandiri.
Dengan keindahan alam, budaya, serta kehidupan masyarakatnya yang begitu hangat, desa wisata ini telah banyak mendapatkan penghargaan.
Baca juga: Atraksi Fashion Show Desainer Tanah Air Meriahkan Perayaan World Tourism Day 2022 di Bali
Satu di antaranya adalah desa wisata terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Melansir rilis resmi Kemenparekraf, Kamis (29/9/2022), para peserta termasuk Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili merasa takjub dengan keberadaan Desa Wisata Penglipuran.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno selagi mengikuti field trip di Desa Wisata Penglipuran, Rabu (28/9/2022).
"Sekjen UNWTO Mr. Zurab sangat terkesima dengan keindahan Desa Wisata Penglipuran dan sempat menanyakan kenapa tidak diikutkan ke ajang Best Tourism Village UNWTO. Dengan dorongan dari Sekjen, kami akan tindak lanjut di event depan," tuturnya.
Sandiaga Uno mengapresiasi kehadiran Sekjen UNWTO dan para tamu lainnya termasuk Menteri Pariwisata negara G20 untuk melihat langsung keindahan Desa Wisata Penglipuran.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Bali Jadi Tempat Terbaik untuk Perayaan Wolrd Tourism Day
Kehadiran mereka akan memberi semangat masyarakat untuk terus bangkit menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Terlebih dalam pelaksanaan Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang berlangsung beberapa waktu lalu seluruh delegasi telah mencapai konsensus pada “G20 Bali Guidelines”.
G20 Bali Guidelines merupakan kesepakatan yang akan menjadi panduan bagi negara anggota G20 hingga organisasi internasional dalam mendorong pemulihan pariwisata global untuk lebih inklusif dan berkelanjutan.
Di antaranya penguatan komunitas dan UMKM sebagai agen transformasi pariwisata.
Sandiaga Uno meyakini bahwa desa wisata merupakan program tepat yang mengakomodir semua pilar tersebut
"Tentu ada angka yang ingin kita capai, tapi kesejahteraan rakyat dan kualitas pekerjaan yang baik jadi tujuan utama dalam pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno kemudian menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada UNWTO karena telah memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan World Tourism Day untuk pertama kalinya.
Baca juga: Sejarah Perayaan World Tourism Day, Ternyata Sudah Digelar Sejak 1980-an
Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga dan Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili menandatangani plakat penghargaan terhadap Indonesia sebagai tuan rumah perayaan World Tourism Day 2022.
"Atas nama Indonesia dan masyarakat Penglipuran izinkan kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan terhadap Indonesia sebagai tuan rumah World Tourism Day," ucap Sandiaga Uno.
Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili menyampaikan apresiasi atas kesuksesan sekaligus keramahtamahan masyarakat Indonesia dalam menyambut seluruh delegasi dalam perayaan World Tourism Day.
Ia mengaku sangat terkesima dengan keindahan yang ada di Desa Wisata Penglipuran, mulai dari seni budaya, serta kehidupan masyarakatnya.
Baca juga: Bali Jadi Tuan Rumah Perayaan Hari Pariwisata Dunia ke-42, Sandiaga Uno: Ini Suatu Kehormatan
"Sekarang saya merasakan Indonesia yang sebenarnya. Saya ingin memberikan selamat kepada seluruh masyarakat yang tinggal di tempat yang indah ini," ucap Zurab.
Ia betul-betul merasakan atmosfer yang berbeda lantaran keindahan budaya dan alam serta masyarakatnya yang sangat menarik.
"Ini adalah salah satu tempat terbaik yang pernah saya lihat, meski saya baru 20-30 menit di sini tapi saya merasakan atmosfer yang berbeda," jelas Zurab.
UNWTO dikatakan Zurab menjadikan desa wisata sebagai program unggulan dengan memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas lokal.
Dan Indonesia memiliki peluang yang besar karena memiliki potensi dari desa-desa wisata yang tersebar di berbagai daerah.
"Kami akan segera hadir kembali di sini untuk memberikan pendampingan. Tidak hanya profesional yang kami bawa untuk memberikan pelatihan nantinya, tapi bisa juga justru mereka yang bisa belajar sesuatu dari sini," ujarnya.
Selain Desa Wisata Penglipuran, para delegasi juga berkesempatan untuk menikmati makan siang di Kintamani dan menikmati sunset di Uluwatu.
Baca juga: Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, Kemenparekraf Tanam 41 Ribu Mangrove saat World Tourism Day
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel World Tourism Day di sini.
