Breaking News:

Menhub Dukung Inovasi Maskapai untuk Stabilkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung berbagai inovasi dalam menekan kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai penerbangan.

Pixabay.com/StockSnap
Ilustrasi tiket pesawat, Minggu (20/9/2020). Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mendukung berbagai inovasi dalam menekan kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai penerbangan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tingginya harga tiket pesawat kini tengah menjadi sorotan.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Ilustrasi pesawat yang sedang lepas landas. Tingginya harga tiket pesawat kini tengah menjadi sorotan.
Ilustrasi pesawat yang sedang lepas landas. Tingginya harga tiket pesawat kini tengah menjadi sorotan. (Foto oleh Jan Rosolino di Unsplash)

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga mendukung berbagai inovasi dalam menekan kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai penerbangan.

Inovasi terkait harga tiket pesawat diharapkan dapat menciptakan ekuilibrium (titik keseimbangan baru) industri penerbangan tanah air.

Baca juga: Kemenhub Terbitkan 4 Surat Edaran Baru, Berlaku untuk Transportasi Darat, Laut, Udara & Kereta Api

Melansir dephub.go.id, Selasa (23/8/2022), ekuilibrium yang dimaksud ialah pada satu sisi tarifnya bisa lebih terjangkau dan di sisi lain industri penerbangan juga bisa bangkit lebih kuat.

“Kami mendukung inovasi yang akan dilakukan Lion Group dengan BNI untuk memberikan tarif yang terjangkau, khususnya di hari-hari kerja (weekdays) pada siang hari," ujar Menhub saat menghadiri Super Air Jet First Anniversary dan SAJ Fashion Show di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Senin (22/8/2022).

"Hal ini juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya menggunakan pesawat di pagi atau sore hari dan di hari libur. Jadi kalau mau tiket yang tidak mahal, naiknya bisa di hari kerja dan siang hari,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menhub mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan, khususnya maskapai, untuk bersama-sama pulih dan bangkit lebih cepat, sesuai dengan momen Presidensi Indonesia pada kegiatan G20.

Meskipun saat ini maskapai dihadapkan pada situasi sulit akibat keterbatasan pesawat maupun awak/ kru akibat pandemi Covid-19.

“Sektor perhubungan berkontribusi sebesar 21,27 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal kedua tahun 2022 tumbuh di atas 5 persen. Momentum pertumbuhan ini harus dilakukan dengan konsisten agar tidak menurun,” tutur Menhub.

2 dari 4 halaman

Secara khusus, Menhub menyampaikan apresiasi kepada Lion Group yang sudah melakukan inovasi dan melaksanakan pelayanan penerbangan dengan baik, dalam upaya mempercepat pemulihan industri penerbangan nasional.

Baca juga: Simpang Joglo Dibangun, Kemenhub dan Pemkot Solo Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Secara umum, Menhub juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan yang telah meraih prestasi-prestasi, seperti bandara terbaik dan maskapai terbaik.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menyatakan optimisme bahwa industri penerbangan akan pulih dan bangkit lebih kuat.

Ia mengatakan, jumlah armada maskapai Super Air Jet semakin bertambah dan wilayah yang dilayani juga semakin bertambah.

“Awal mula kami memiliki 3 unit armada pesawat tipe Airbus 320 dan terbang perdana pada 6 Agustus 2021," ungkap Ari Azhari.

"Saat ini kami memiliki 31 unit armada pesawat dan melayani 19 kota di Indonesia dengan frekuensi 114 penerbangan setiap hari. Hingga akhir tahun 2022, diproyeksikan bertambah menjadi 61 unit armada pesawat,” jelasnya.

Ilustrasi tiket pesawat Lion Air Group. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga mendukung berbagai inovasi dalam menekan kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai penerbangan.
Ilustrasi tiket pesawat Lion Air Group. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga mendukung berbagai inovasi dalam menekan kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan oleh maskapai penerbangan. (Instagram/ @lionairgroup)

Baca juga: Penjelasan Kemenhub Soal Kabar Stasiun Gambir Akan Pensiun

Tiga Upaya Kemenhub Stabilkan Harga Tiket Pesawat

Kementerian Perhubungan tengah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Sebagaimana arahan dari Presiden RI Joko Widodo, hal itu bertujuan agar harga tiket pesawat tidak menimbulkan inflasi yang tinggi.

Terkait langkah yang ditempuh untuk menstabilkan harga tiket pesawat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

3 dari 4 halaman

Di antaranya Kemenkeu, Kementerian BUMN, pemerintah daerah (pemda), operator penerbangan dan pihak terkait lainnya.

Budi Karya menyampaikan ada tiga upaya utama yang dilakukan untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Pertama, pihaknya sudah meminta kepada maskapai penerbangan melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau.

“Melakukan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya,” ujar Menhub, Minggu (21/8/2022).

Kemudian yang kedua yaitu melakukan upaya bersama antara pemda dan maskapai serta penumpang untuk memaksimalkan keterisian penumpang di waktu-waktu tertentu.

“Di hari kerja, misalnya di hari Rabu pada siang hari, biasanya okupansi rata-rata hanya 50 persen. Maskapai harus mempromosikan diskon atau menurunkan harga karena demand yang rendah. Masyarakat bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah," tutur Budi Karya.

Baca juga: Harga Avtur Melambung, Kemenhub Beri Izin Maskapai Naikkan Harga Tiket Pesawat

Ilustrasi tiket pesawat. Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.
Ilustrasi tiket pesawat. Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat. (Flickr/ debaird™)

"Sehingga tingkat keterisian penumpang akan semakin meningkat dan harga tiketnya stabil, dan secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak," tambahnya.

Selanjutnya, meningkatkan peran pemda untuk memberikan subsidi dengan cara melakukan block seat, dimana pemda menjamin tingkat keterisian agar bisa lebih dari 60 persen.

“Contohnya yang dilakukan pemda di Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka memberikan dukungan kepada maskapai sehingga tingkat keterisian bisa di atas 70 persen dan maskapai bisa terus melayani rute tersebut dengan harga yang terjangkau, karena kepastian okupansinya,” ujar Budi Karya.

Upaya yang ketiga adalah usulan dari stakeholder untuk menghilangkan atau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen.

4 dari 4 halaman

“Karena avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40 persen lebih. Terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok," jelas Budi Karya.

"Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini. Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen," pungkasnya.

Baca juga: Kemenhub Lakukan Uji Coba Runway Bandara Halim Perdanakusuma, Siap Beroperasi September 2022

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal tiket pesawat di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
harga tiket pesawatBudi Karya Sumadipenerbanganmaskapai Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved