Breaking News:

Menparekraf Tunda Kenaikan Tiket Masuk Taman Nasional Komodo, Simak Alasannya

Kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo ditunda, Menparekraf Sandiaga Uno sebut baru akan berlaku mulai 1 Januari 2023.

TRIBUNNEWS/LITA FEBRIANI
Pemandangan indah di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (19/9/2019). Untuk menuju Taman Nasional Komodo, biasanya wisatawan memulai perjalanan dari Labuan Bajo. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menunda kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo.

Sandiaga mengatakan bahwa kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo akan ditunda hingga akhir 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sampaikan penundaan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sampaikan penundaan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). (Dok. Kemenparekraf)

Ia menambahkan, kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3.750.000 baru akan berlaku mulai 1 Januari 2023 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Wisatawan Tetap Bisa Lihat Komodo di Pulau Rinca, Sandiaga: Harga Tiketnya Sama

Sandiaga mengatakan penundaan kenaikan ini telah diumumkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Tarif baru Padar-Komodo ini ditunda hingga akhir 2022, jadi baru berlaku 1 Januari 2023," kata Sandiaga, seperti dikutip dari siaran pers Kemenparekraf.

Sandiaga menjelaskan bahwa kebijakan penundaan sesuai dengan aspirasi publik yang telah ditampung oleh pemerintah.

"Sekarang saatnya kita melakukan diskursus publik agar upaya kita untuk kebangkitan (ekonomi) ini bisa kita laksanakan," katanya.

Sandiaga menuturkan saat ini pihaknya terus menampung masukan-masukan dari para pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo terkait kenaikan harga tiket Taman Nasional komodo.

Menurutnya, diskusi tersebut memegang peranan penting sehingga ada solusi yang menguntungkan bagi berbagai pihak terkait.

2 dari 4 halaman

"Kita juga ingin agar upaya konservasi dan upaya pemulihan ekonomi ini bisa dilakukan secara beriringan," ungkap Sandiaga.

Baca juga: Kenaikan Tarif TN Komodo Jadi Polemik, Sandiaga Uno Siapkan Ruang Diskusi

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menambahkan bahwa saat ini situasi di Labuan Bajo sudah kondusif.

Vinsensius mengatakan, Kemenparekraf beserta pemerintah daerah setempat serta pihak-pihak terkait telah berdialog dengan para pelaku wisata di Labuan Bajo pada 4-5 Agustus 2022 lalu.

Dalam dialog itu, diperoleh sejumlah kesepakatan terkait penundaan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo hingga 2023.

Selain itu, harga tiket masuk Taman Nasional Komodo masih akan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kehutanan, yaitu sekira Rp 150.000.

"Kemenparekraf dan stakeholder terkait juga akan menyusun mekanisme dan pengawasan pelaksanaan komunikasi publik sehingga meminimalisir miskomunikasi di media dan masyarakat," ujar Vinsensius.

Harga tiket Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 3,75 juta resmi berlaku mulai 1 Januari 2023.
Harga tiket Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 3,75 juta resmi berlaku mulai 1 Januari 2023. (Unsplash/Rizknas)

Baca juga: Balai Taman Nasional Komodo Luncurkan Sistem Wildlife Komodo dalam Aplikasi INISA

Sandiaga Tegaskan Kenaikan Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Buat Konservasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK).

Menurutnya, kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo dimaksudkan untuk kepentingan biaya konservasi nilai jasa ekosistem lingkungan di kawasan tersebut.

Tanggapan Sandiaga menjadi jawaban atas kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3.750.000 yang sebelumnya ramai diperbincangkan.

3 dari 4 halaman

Sandiaga mengatakan bahwa biaya sebesar Rp3.750.000 merupakan total keseluruhan dari biaya konservasi nilai jasa ekosistem selama satu tahun yang diperoleh melalui kajian dari para ahli.

Nilai jasa ekosistem merupakan sumber daya alam yang menunjang keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, seperti air, oksigen, sumber makanan, dan mencakup pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh wisatawan.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2022), seperti dikutip TribunTravel dari siaran pers resmi Kemenparefkraf.

Sandiaga menambhkan bahwa biaya yang ditetapkan sudah termasuk dengan tiket masuk kawasan Taman Nasional Komodo dan pemberian suvenir buatan masyarakat sekitar Pulau Komodo bagi wisatawan yang datang berkunjung.

"Ini merupakan suatu keinginan bagi tugas dan tanggung jawab kita masing-masing untuk menjaga kelestarian dari apa yang dititipkan kepada kita untuk nanti jutaan dan puluhan juta tahun ke depan karena Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan karunia kekayaan alam yang perlu kita jaga bersama," kata Sandiaga.

Baca juga: Urban Tourism di Kota Madiun Bikin Kagum Sandiaga Uno, Bisa Jadi Wisata yang Menarik

Sandiaga menilai kebijakan baru dapat menarik lebih banyak wisatawan yang menghargai upaya konservasi dan ikut membangun destinasi-destinasi lain di Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata unggulan.

Sandiaga juga mengungkapkan melalui biaya konservasi ini diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian alam serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo.

"Jadi menurut saya kita akan fokus kepada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya dari sisi ekonominya saja, tapi juga dari sisi pelestarian lingkungan dan segala aspek," paparnya.

Sandiaga turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Balai Taman Nasional Komodo yang selalu berupaya untuk mengkonservasi keberlangsungan lingkungan di kawasan Taman Nasional Komodo.

"Ini merupakan suatu kebulatan tekad Kemenparekraf bersama Pemprov NTT, KLHK, dan Balai Taman Nasional Komodo untuk terus melakukan upaya-upaya terbaik dalam solusi pengembangan pariwisata dan konservasi di kawasan Taman Nasional Komodo," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan Pembangunan Labuan Bajo Tak Ganggu Habitat Komodo, Jokowi Ingatkan Soal Sampah

4 dari 4 halaman

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel Taman Nasional Komodo di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Nusa Tenggara Timurharga tiket masuk Taman Nasional KomodoSandiaga Uno Belacang Domu Warandoy Sambal Luat Pelepah Manuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved