TRIBUNTRAVEL.COM - Rencana kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo masih menjadi polemik.
Seperti diketahui, tiket masuk ke Taman Nasional Komodo rencananya naik sebesar Rp 3,75 juta.

Kenaikan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo tersebut berlaku di pulau yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi, yakni Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Menangggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa wisatawan masih bisa menikmati aktivitas melihat komodo di Pulau Rinca.
Baca juga: Sandiaga Uno Ikuti Torch Relay ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo
Melansir siaran pers Kemenparekraf, Selasa (26/7/2022), Pulau Rinca tidak termasuk wilayah konservasi sehingga tarif masuknya tidak mengalami kenaikan.
Pulau Rinca juga merupakan habitat endemik komodo dan telah dilakukan penataan fasilitas.
Dengan demikian, wisatawan nantinya akan lebih nyaman saat berkunjung.
"Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, bahwa di Pulau Rinca komodonya sama, mukanya sama, badannya sama, dan besarnya juga sama," kata Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, (25/7/2022).
"Namun kalau memang wisatawan ingin berkunjung ke Pulau Komodo atau Pulau Padar yang mukanya juga sama, tampangnya sama dan setting-nya juga sama maka akan diminta berkontribusi untuk konservasi," imbuhnya.
Sandiaga menjelaskan bahwa konservasi ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan populasi komodo di Taman Nasional Komodo.
Baca juga: Tinjau Pulau Rinca, Sandiaga Uno Ceritakan Keseruan Naik Kapal Phinisi di Perairan TN Komodo
Lebih lanjut, Menparekraf mengungkapkan bahwa Taman Nasional Komodo memiliki 142 pulau, dan satwa komodo tersebar di beberapa pulau di Taman Nasional Komodo serta di pesisir Pulau Flores.
Selain Taman Nasional Komodo, masih ada banyak destinasi lain di Labuan Bajo yang bisa menjadi andalan untuk dikunjungi wisatawan.
"Banyak destinasi lain yang bisa dikunjungi di Labuan Bajo yang menjadi andalan pantai yang sering sekarang dijadikan tempat untuk berfoto, kawasan Waterfront Kampung Ujung, Marina Labuan Bajo, Goa Batu Cermin, Pantai Waecicu, Goa Rangko, dan beberapa destinasi lainnya," ucap Sandiaga.
Berbagai destinasi ini sudah dikenal hingga ke mancanegara dan berbagai spot di Kawasan Taman Nasional Komodo, yang telah populer karena keindahan alamnya, airnya yang jernih, pasirnya yang lembut, sehingga cocok menjadi tujuan wisata keluarga.

"Jadi teman-teman semua destinasi wisata di Labuan Bajo tidak hanya di Pulau Komodo dan Padar saja, masih banyak alternatif lainnya untuk dikunjungi," tutur Sandiaga.
"Sekarang kami ingin berpesan kepada masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada baik di Labuan Bajo maupun di seluruh wilayah nusantara untuk menjaga agar Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo tetap menjadi destinasi berkualitas dan berkelanjutan lingkungan," jelasnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan Pembangunan Labuan Bajo Tak Ganggu Habitat Komodo, Jokowi Ingatkan Soal Sampah
Sandiaga Siapkan Ruang Diskusi
Sandiaga mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi terkait kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo.
Ia berharap dapat menyerap aspirasi yang luas dengan seluruh stakeholder, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Labuan Bajo terkait kenaikan tarif TN Komodo.
Sandiaga mengaku siap berdialog dengan pelaku parekraf agar kebijakan tarif yang ditetapkan sebagai upaya konservasi bisa diterima oleh masyarakat.
Hal itu diungkapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).
“Saya siap berdiskusi untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelaku parekraf di Labuan Bajo," kata Sandiaga, seperti diktup TribunTravel dari rilis resmi Menparekraf.
"Kenaikan harga tiket ini tentunya harus kita letakan kepada isu konservasi,” tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah menerapkan tarif baru masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar senilai Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus 2022.
“Berdasarkan studi, kawasan taman nasional ini, memiliki carrying capacity yang terbatas. Oleh karena itu diputuskan akan ada pembatasan kunjungan hanya 200 ribu kunjungan per tahun," ungkap Sandiaga.
Baca juga: Harga Tiket Masuk TN Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta, Sandiaga Tegaskan Buat Konservasi

Selain konservasi, lanjtu Sandiaga, ada juga aspek pendidikan dan penelitian agar jumlah komodo yang saat ini tercatat sebanyak 3.300 tidak menurun tapi dipertahankan.
“Jika wisatawan ingin melihat komodo tentu bisa melihat ke Pulau Rinca. Bahkan Pak Presiden tadi menjelaskan (komodo) bentuknya sama, ukurannya sama," tutur Sandiaga.
"Tapi kalau ingin ke Pulau Komodo atau ke Pulau Padar tentunya harus dibebani biaya kontribusi konservasi,” imbuhnya.
Sandiaga juga menjelaskan bahwa ada kompensasi bagi wisatawan yang sudah memesan dan membayar ke agen travel sebelum kebijakan ini diterapkan pada 1 Agustus 2022.
“Jadi target yang disampaikan Bapak Presiden tadi, Pulau Rinca segera dipastikan rampung dalam waktu dekat karena ini sebuah alternatif selain Pulau Komodo dan Pulau Padar bagi wisatawan," jelas Sandiaga.
"Namun untuk wisatawan yang sudah booking dan membayar ke travel agent sebelum kebijakan ini ditetapkan akan diberikan tenggat waktu sampai akhir Desember. Jadi jangan khawatir kawasan Pulau Rinca akan segera diselesaikan dan dibuka untuk wisatawan,” pungkasnya.
Baca juga: Bandara Komodo Resmi Diperluas, Jokowi Berharap Labuan Bajo Semakin Dikenal Dunia
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel Taman Nasional Komodo di sini.