Breaking News:

Kenaikan Tarif TN Komodo Jadi Polemik, Sandiaga Uno Siapkan Ruang Diskusi

Sandiaga Uno siapkan ruang untuk diskusi dan menyerap aspirasi dengan seluruh pelaku parekraf di Labuan Bajo terkait kenaikan tarif TN Komodo.

Dok. Kemenparekraf
Menparekrfa Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi terkait kenaikan tarif TN Komodo. Hal itu diungjapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemberlakuan tarif baru bagi wisatawan di Taman Nasional (TN) Komodo, masih menjadi polemik.

Menanggapi kenaikan tarif TN Komodo tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi.

Sandiaga Uno seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).
Sandiaga Uno seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022). (Dok. Kemenparekraf)

Sandiaga berharap dapat menyerap aspirasi yang luas dengan seluruh stakeholder, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Labuan Bajo terkait kenaikan tarif TN Komodo.

Ia mengaku siap berdialog dengan pelaku parekraf agar kebijakan tarif yang ditetapkan sebagai upaya konservasi bisa diterima oleh masyarakat.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Danau Toba Romantis, Foto Bareng Istri di Jokowi Point

Hal itu diungkapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).

“Saya siap berdiskusi untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelaku parekraf di Labuan Bajo," kata Sandiaga, seperti diktup TribunTravel dari rilis resmi Menparekraf.

"Kenaikan harga tiket ini tentunya harus kita letakan kepada isu konservasi,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan tarif baru masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar senilai Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus 2022.

“Berdasarkan studi, kawasan taman nasional ini, memiliki carrying capacity yang terbatas. Oleh karena itu diputuskan akan ada pembatasan kunjungan hanya 200 ribu kunjungan per tahun," ungkap Sandiaga.

Selain konservasi, lanjtu Sandiaga, ada juga aspek pendidikan dan penelitian agar jumlah komodo yang saat ini tercatat sebanyak 3.300 tidak menurun tapi dipertahankan.

2 dari 4 halaman

“Jika wisatawan ingin melihat komodo tentu bisa melihat ke Pulau Rinca. Bahkan Pak Presiden tadi menjelaskan (komodo) bentuknya sama, ukurannya sama," tutur Sandiaga.

Baca juga: Citayam Fashion Week Disebut Tak Sekadar Tren Libur Sekolah, Sandiaga: Bisa Seperti Harajuku

"Tapi kalau ingin ke Pulau Komodo atau ke Pulau Padar tentunya harus dibebani biaya kontribusi konservasi,” imbuhnya.

Sandiaga juga menjelaskan bahwa ada kompensasi bagi wisatawan yang sudah memesan dan membayar ke agen travel sebelum kebijakan ini diterapkan pada 1 Agustus 2022.

“Jadi target yang disampaikan Bapak Presiden tadi, Pulau Rinca segera dipastikan rampung dalam waktu dekat karena ini sebuah alternatif selain Pulau Komodo dan Pulau Padar bagi wisatawan," jelas Sandiaga.

"Namun untuk wisatawan yang sudah booking dan membayar ke travel agent sebelum kebijakan ini ditetapkan akan diberikan tenggat waktu sampai akhir Desember. Jadi jangan khawatir kawasan Pulau Rinca akan segera diselesaikan dan dibuka untuk wisatawan,” pungkasnya.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk kawasan TN Komodo saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/7/2022). Menparekraf mengatakan kenaikan tarif masuk kawasan untuk biaya konservasi jasa ekosistem.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk kawasan TN Komodo saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/7/2022). Menparekraf mengatakan kenaikan tarif masuk kawasan untuk biaya konservasi jasa ekosistem. (Dok. Kemenparekraf)

Harga Tiket Masuk TN Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta, Sandiaga Tegaskan Buat Konservasi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK).

Menurutnya, kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo dimaksudkan untuk kepentingan biaya konservasi nilai jasa ekosistem lingkungan di kawasan tersebut.

Baca juga: Sandiaga Uno Dukung Ponorogo Bangun Monumen Reog Raksasa, Bakal Lebih Tinggi Dari GWK Bali

Tanggapan Sandiaga menjadi jawaban atas kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3.750.000 yang sebelumnya ramai diperbincangkan.

Sandiaga mengatakan bahwa biaya sebesar Rp 3.750.000 merupakan total keseluruhan dari biaya konservasi nilai jasa ekosistem selama satu tahun yang diperoleh melalui kajian dari para ahli.

3 dari 4 halaman

Nilai jasa ekosistem merupakan sumber daya alam yang menunjang keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, seperti air, oksigen, sumber makanan, dan mencakup pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh wisatawan.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2022).

Sandiaga menambhkan bahwa biaya yang ditetapkan sudah termasuk dengan tiket masuk kawasan Taman Nasional Komodo dan pemberian suvenir buatan masyarakat sekitar Pulau Komodo bagi wisatawan yang datang berkunjung.

"Ini merupakan suatu keinginan bagi tugas dan tanggung jawab kita masing-masing untuk menjaga kelestarian dari apa yang dititipkan kepada kita untuk nanti jutaan dan puluhan juta tahun ke depan karena Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan karunia kekayaan alam yang perlu kita jaga bersama," kata Sandiaga.

Sandiaga menilai kebijakan baru dapat menarik lebih banyak wisatawan yang menghargai upaya konservasi dan ikut membangun destinasi-destinasi lain di Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata unggulan.

Sandiaga juga mengungkapkan melalui biaya konservasi ini diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah untuk menjaga kelestarian alam serta bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo.

"Jadi menurut saya kita akan fokus kepada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya dari sisi ekonominya saja, tapi juga dari sisi pelestarian lingkungan dan segala aspek," paparnya.

Sandiaga turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Balai Taman Nasional Komodo yang selalu berupaya untuk mengkonservasi keberlangsungan lingkungan di kawasan Taman Nasional Komodo.

"Ini merupakan suatu kebulatan tekad Kemenparekraf bersama Pemprov NTT, KLHK, dan Balai Taman Nasional Komodo untuk terus melakukan upaya-upaya terbaik dalam solusi pengembangan pariwisata dan konservasi di kawasan Taman Nasional Komodo," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sarapan Enak Nasi Gudeg RM Adem Ayem Solo, Sandiaga: Rasanya Muanteb Tenan

Baca juga: Fenomena Citayam Fashion Week Viral di Medsos, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

(TribunTravel.com/mym)

4 dari 4 halaman

Baca selengkapnya soal artikel Sandiaga Uno di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Nusa Tenggara TimurManggarai TimurLabuan BajoTaman Nasional KomodoSandiaga Uno Belacang Domu Warandoy Sambal Luat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved