Breaking News:

Harga Tiket Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta Resmi Diberlakukan Mulai 1 Januari 2023

Meski menghadami polemik, harga tiket Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,75 juta resmi berlaku mulai 1 Januari 2023.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Rizknas
Harga tiket Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 3,75 juta resmi berlaku mulai 1 Januari 2023. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Harga tiket Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 3,75 juta resmi berlaku mulai 1 Januari 2023.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Dr. Sony Z Libing.

Kapal phinisi yang berlayar di perairan Taman Nasional Komodo.
Kapal phinisi yang berlayar di perairan Taman Nasional Komodo. (Dok. Kemenparekraf)

Dalam siaran pers yang diterima TribunTravel, Selasa (9/8/2022), Sony mengatakan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan program pembatasan kunjungan serta biaya kontribusi sebagai upaya konservasi ke wilayah Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan sekitarnya.

Terkait hal ini, pemerintah telah menetapkan dispensasi terhadap wisatawan yang ingin berkunjung hingga 1 Januari 2023.

Baca juga: Tiket Taman Nasional Komodo Naik, Ribuan Pelaku Wisata Terancam Kehilangan Pekerjaan

"Pemerintah Provinsi NTT memberikan dispensasi tentang kebijakan itu hingga sampai akhir Desember 2022, artinya kebijakan tentang kontribusi sebesar Rp 3.750.000 akan dijalankan secara optimal di tanggal 1 Januari 2023," ungkap Sony.

"Dengan demikian, maka Pemerintah memberi dispensasi 6 bulan ke depan bagi wisatawan berlaku harga normal," sambungnya.

LIHAT JUGA:

Selama enam bulan ke depan, Pemerintah akan melakukan sosialisasi dengan berbagai kalangan.

"Selama 6 bulan ke depan dispensasi ini berlangsung, tentu saja bagi wisatawan yang ingin memberikan kontribusi terhadap konservasi dapat langsung melakukan pendaftaran melalui sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA," ujar dia.

Selanjutnya, Sony menjelaskan terkait misi besar pemerintah dalam menetapkan kebijakan yang dimaksud.

Baca juga: Imbas Naiknya Harga Tiket ke TN Komodo, 10.000 Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Labuan Bajo

2 dari 4 halaman

"Pemerintah mempunyai dua visi besar, yang pertama bagaimana melakukan konservasi untuk menjaga kelestarian komodo dan juga ekosisitemnya, dan visi besar kedua adalah bagaimana menjaga apa yang disebut sustainable tourism, pembangunan pariwisata yang berkelanjutan," jelas Sony.

"Maka dari itu, sesuai dengan arahan kami akan tetap melakukan sosialisasi dan dialog dengan berbagai
kalangan masyarakat," tutupnya.

Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo (indonesia.travel)

Untuk diketahui, urgensi konservasi Taman Nasional Komodo merupakan hasil rekomendasi dari kajian yang dilakukan oleh tim ahli dari tujuh universitas di Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Irman Firmansyah.

"Berdasarkan hasil kajian terungkap, jika upaya konservasi yang ketat tidak diberlakukan, dan kunjungan tidak dibatasi, kita akan melihat penurunan signifikan dalam nilai jasa ekosistem di dalam Taman Nasional Komodo terutama di Pulau Komodo dan Pulau Padar yang pada waktunya akan mempengaruhi keberlangsungan hidup komodo dan ekosistemnya," ungkap Irman.

Selain itu, lanjut Irman, pembatasan kunjungan wisatawan juga dilakukan untuk menekan hilangnya nilai jasa ekosistem.

"Tanpa pembatasan, diproyeksikan akan ada hilangnya nilai jasa ekosistem. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya dalam mengatasi isu-isu yang terjadi di dalam kawasan, salah satunya dengan manajemen kunjungan dalam mengurangi beban yang melebihi kapasitas daya dukung dan daya tampung kawasan," jelasnya.

Selanjutnya Irman menambahkan, "Berdasarkan hasil kajian, ada beberapa isu yang perlu menjadi perhatian jika ingin memelihara nilai jasa ekosistem demi kelangsungan hidup Komodo."

"Isu yang utama adalah sistem perlindungan dan keamanan, manajemen kunjungan, pengelolaan sampah, serta tata kelola kawasan yang perlu melibatkan berbagai lembaga multisektoral," sambungnya.

Baca juga: Terlanjur Pesan Paket Wisata Pulau Komodo, Wisatawan Dikenakan Harga Normal hingga Akhir Tahun

Berlaku selama 1 tahun

Dilaporkan TribunTravel sebelumnya, biaya senilai Rp 3,75 juta tersebut bukanlah harga tiket Taman Nasional Komodo.

3 dari 4 halaman

Melainkan biaya kontribusi yang berlaku selama satu tahun.

"Penetapan biaya sebesar Rp 3,75 juta per orang yang berlaku selama satu tahun merupakan biaya kontribusi untuk program konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya, bukan sekadar harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo," ujar Carolina Noge, Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo.

Pemandangan indah di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (19/9/2019). Untuk menuju Taman Nasional Komodo, biasanya wisatawan memulai perjalanan dari Labuan Bajo.
Pemandangan indah di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (19/9/2019). Untuk menuju Taman Nasional Komodo, biasanya wisatawan memulai perjalanan dari Labuan Bajo. (TRIBUNNEWS/LITA FEBRIANI)

Pengunjung yang akan mengunjungi Taman Nasional Komodo wajib melakukan registrasi online sebelum kunjungannya.

Nantinya, pembatasan pengunjung akan dilakukan melalui registrasi online dan penerapan biaya kontribusi akan digunakan untuk upaya konservasi.

Ribuan pelaku wisata terancam kehilangan pekerjaan

Di sisi lain, naiknya harga tiket Taman Nasional Komodo membuat pelaku wisata di Labuan Bajo terancam kehilangan pekerjaan.

Ribuan pelaku pariwisata di Labuan Bajo tersebut benar-benar menggantungkan mata pencaharian mereka dari wisatawan yang datang, dilaporkan Tribunnews.com.

Sebagian besar di antara mereka adalah para pelaku usaha kecil.

Baca juga: Wisata ke Pulau Komodo Lebih Praktis Pakai Aplikasi INISA, Mudahkan Registrasi & Reservasi Online

Baca juga: Balai Taman Nasional Komodo Luncurkan Sistem Wildlife Komodo dalam Aplikasi INISA

Dari data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat pada 2019, tercatat jumlah tenaga kerja di industri pariwisata Labuan Bajo sebanyak 4.412 orang.

Taufan Rahmadi, pemerhati pariwisata dari Indonesia Tourism Strategist mengatakan bahwa tren pandemi saat ini telah menurun, sehingga kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mulai meningkat.

4 dari 4 halaman

"Saat ini di saat tren pandemi menurun dan kunjungan wisatawan mulai meningkat ke Labuan Bajo, ribuan tenaga kerja ini harus kembali dihadapkan pada ancaman kehilangan pekerjaan sebagai imbas polemik kebijakan kenaikan tiket masuk Rp 3,75 juta tersebut," kata Taufan dihubungi Pos Kupang, Selasa (2/8/2022).

Ia menegaskan, kebijakan ini seakan mematikan semangat pelaku usaha untuk bangkit kembali setelah dua tahun diterpa pandemi.

(TribunTravel.com/SA)

Selanjutnya
Tags:
Nusa Tenggara TimurManggarai BaratLabuan BajoTaman Nasional Komodo Belacang Domu Warandoy
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved