Tiket Taman Nasional Komodo Naik, Ribuan Pelaku Wisata Terancam Kehilangan Pekerjaan
Ribuan pelaku pariwisata di Labuan Bajo terancam kehilangan pekerjaan menyusul kebijakan terkait kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo.
Editor: Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Ribuan pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam kehilangan pekerjaan.
Hal ini menyusul kebijakan terkait kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo menjadi sebesar Rp 3,75 juta per wisatawan berlaku selama satu tahun.

Ribuan pelaku pariwisata di Labuan Bajo tersebut benar-benar menggantungkan mata pencaharian mereka dari wisatawan yang datang.
Sebagian besar di antara mereka adalah para pelaku usaha kecil.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo dan Labuan Bajo, Ribuan Orang Tandatangani Petisi
Dari data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat pada 2019, tercatat jumlah tenaga kerja di industri pariwisata Labuan Bajo sebanyak 4.412 orang.
Taufan Rahmadi, pemerhati pariwisata dari Indonesia Tourism Strategist mengatakan bahwa tren pandemi saat ini telah menurun, sehingga kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mulai meningkat.
LIHAT JUGA:
"Saat ini di saat tren pandemi menurun dan kunjungan wisatawan mulai meningkat ke Labuan Bajo ribuan tenaga kerja ini harus kembali dihadapkan pada ancaman kehilangan pekerjaan sebagai imbas polemik kebijakan kenaikan tiket masuk 3,75 Juta tersebut," kata Taufan dihubungi Pos Kupang, Selasa (2/8/2022).
Ia menegaskan, kebijakan ini seakan mematikan semangat pelaku usaha untuk bangkit kembali setelah dua tahun diterpa pandemi.
Selain berdampak ke hilangnya lapangan kerja, citra destinasi di Labuan Bajo juga ikut terancam.
Baca juga: Imbas Naiknya Harga Tiket ke TN Komodo, 10.000 Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Labuan Bajo
Taufan menjelaskan, citra destinasi itu berkaitan dengan hal dirasakan wisatawan selama berwisata.
Karena itu, sangat penting untuk menghadirkan citra destinasi yang positif bukan negative seperti terjadinya polemik kebijakan tiket. Ujungnya ada aksi mogok sebulan oleh para pelaku pariwisata di Labuan Bajo.
"Terlebih saat ini Indonesia menjadi tuan rumah dari perhelatan G20 dan event-event internasional lainnya," sebut Taufan.
Adapun, kata dia, potensi pendapatan kehilangan 28 miliar atau 38 persen dari sektor pariwisata.