Breaking News:

Masa Berlaku Visa Umrah Kini Jadi 3 Bulan, Arifin: Proses Penerbitan Tak Harus di Provider Indonesia

Kebijakan penyelenggaraan ibadah Umrah 1444H dibahas Kemenag RI bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, kini visa Umrah berlaku tiga bulan.

TRIBUN TRAVEL/SINTA AGUSTINA
Ilustrasi visa umrah, Sabtu (16/7/2022). Kini masa berlakunya menjadi tiga bulan dan proses penerbitan tidak harus di Provider Indonesia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Agama RI bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan penyelenggaraan ibadah Umrah 1444H pada Senin (1/8/2022).

Dalam pertemuan tersebut, penerbitan dan masa berlaku visa Umrah juga menjadi bahasan utama.

Ilustrasi Jemaah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi
Ilustrasi Jemaah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi (Flickr/Almas Baig)

Pertemuan yang dilakukan Kementerian Agama RI bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi digelar di Kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah.

Pertemuan dipimpin Dirjen Administrasi Umum Urusan Perusahaan dan Muassasah Umrah Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Abdurrahman As-Saggaf.

Baca juga: Viral Jemaah Haji dan Umrah Lakukan Hal Terlarang di Mekkah, Tinggalkan Rambut dan Coret Batu

Hadir juga, Sousan yang merupakan perwakilan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Tonton juga:

Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin. Hadir, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kasubdit Pengawasan Umrah dan Haji Khusus M. Noer Alya Fitra.

Ada pula Kasubdit Data dan Sistem Informasi Haji dan Umrah Hasan Afandi, para pelaksana Staf Teknis Haji Agus Miroji (PSTH 1), Muhammad Luthfi Makki (PSTH 2), dan Muhammad Irsan Amirulllah (PSTH 3), serta Koordinator Umrah pada Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Asmoni Abdurrahman.

Nur Arifin mengatakan, pertemuan dua pihak ini membahas sejumlah persiapan sehubungan telah dibukanya penyelenggaaran umrah 1444 H.

Kemenag perlu mengupdate kebijakan Arab Saudi dalam penyelenggaraan umrah, khususnya setelah dua tahun pandemi.

Jemaah umrah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 17 Juli 2021.
Jemaah umrah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 17 Juli 2021. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Baca juga: Arab Saudi Buka Kembali Layanan Pengajuan Visa Umrah, Musim Umrah Dimulai 30 Juli 2022

2 dari 3 halaman

"Alhamdulillah, dari pertemuan ini kita mendapat kepastian bahwa Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membuka seluas-luasnya jumlah kuota jemaah umrah tahun 1444 H, khususnya dari Indonesia," terang Nur Arifin di Makkah, Rabu (3/8/2022) dikutip TribunTravel dari siaran resmi Kemenag pada Minggu (7/8/2022).

Terkait penerbitan visa prosesnya tidak lagi harus melalui provider visa di Indonesia. 

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) kini bisa langsung bekerja sama dengan provider visa di Arab Saudi yang sudah diakui Kementerian Haji dan Umrah. 

"Masa berlaku visa umrah yang awalnya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Jemaah umrah juga dapat mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi," terangnya.

"Kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait dengan penerbitan visa umrah bagi jemaah umrah dari Indonesia masih tetap business to business," sambungnya.

Kondisi Kabah di Mekah sebelum visa Umrah ditangguhkan
Kondisi Kabah di Mekah sebelum visa Umrah ditangguhkan (ABDEL GHANI BASHIR / AFP)

Baca juga: Kisah Eks Pramugari yang Jadi Mualaf setelah Antar Jemaah Umrah ke Arab Saudi

Baca juga: Syarat dan Cara Mengurus Paspor Umrah 2022, Bisa Gunakan Layanan M-Paspor

Kasubdit Pengawasan Umrah dan Haji Khusus M. Noer Alya Fitra menambahkan, orang yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa selain umrah, juga dapat beribadah umrah.  

Bahkan, visa transit 24 jam juga dapat melaksanakan ibadah umrah dengan melakukan booking terlebih dahulu di aplikasi Tawakkalna atau Eatmarna.

"Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna tetap diberlakukan bagi setiap orang dalam pelaksanaan umrah, termasuk saat masuk ke Raudah di Masjid Nabawi," paparnya.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut pria yang akrab disapa Nafit, diketahui juga bahwa guide atau muthawwif jemaah umrah, khususnya jemaah dari Indonesia, tidak harus orang Saudi.

Muthawwif diperbolehkan berasal dari warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi dengan sponsor muassasah yang bersangkutan dan didampingi guide warga negara Saudi.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Saudi juga masih menerapkan kebijakan asuransi jemaah umrah dengan harga seperti tahun-tahun sebelumnya. 

"Jika terjadi jemaah umrah overstay, maka yang bertanggung jawab membayar denda adalah jemaah yang bersangkutan melalui muassasah/provider visa di Arab Saudi," ucap Nafit.

Karena masih pandemi, pemerintah Arab Saudi masih akan menerapkan protokol kesehatan bagi jemaah umrah.

Namun, kebijakan penerapannya berbeda-beda sesuai dengan zona yang telah ditentukan pemerintah Arab Saudi, yaitu hijau, kuning, dan merah.

"Saat ini Indonesia termasuk dalam zona hijau. Pemerintah Arab Saudi akan terus memantau perkembangan covid-19 dan jika ada kebijakan-kebijakan baru akan segera disampaikan," tutup Nafit.

Baca juga: 6 Potret Fuji dan Thariq Halilintar Jalani Ibadah Umrah di Tanah Suci

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar Visa Umrah, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Arab SaudiMakkahvisa umrah Al Ittihad Saleh Al-Shehri Salem Al-Dawsari Haji Furoda
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved