Breaking News:

Penumpang Didenda hingga Rp 26 Juta Gegara Bawa Sarapan ke Pesawat, Kok Bisa?

Seorang turis asing mendapat denda fantastis lantaran membawa menu sarapan dari McDonald's di dalam tasnya.

KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI
Ilustrasi sandwich yang jadi menu sarapan di McDonald's. Baru ini seorang turis mendapat denda fantastis gara-gara membawa hidangan ini ke pesawat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sarapan menjadi hal yang paling krusial untuk memulai aktivitas sehari-hari.

Terlebih saat hendak bepergian, sarapan tentu sudah menjadi hal wajib karena akan diproses sebagai energi.

Ilustrasi sandwich untuk menu sarapan. Baru-baru ini seorang didenda hingga Rp 20.00 karena membawa menu makanan McDonald's.
Ilustrasi sandwich untuk menu sarapan. Baru-baru ini seorang didenda hingga Rp 20.00 karena membawa menu makanan McDonald's. (Pexels/Oyenuga Adedarnola)

Jika tidak sempat, biasanya orang akan membawa menu sarapan tertentu sebagai bekal untuk disantap dalam perjalanan.

Namun, apa jadinya jika saat bepergian, bekal sarapan yang akan dimakan justru disita?

Baca juga: Kenapa Banyak Pesawat Komersial Tidak Menyediakan Parasut untuk Penumpang?

Hal ini sebagaimana yang sempat dialami oleh seorang turis asal Amerika Serikat yang sedang liburan ke Australia.

Melansir laman Travel+Leisure, Rabu (3/8/2022) penumpang pada mulanya memulai perjalanan dari Bali ke Darwin di Northern Territory Australia.

TONTON JUGA:

Namun tiba-tiba ia mendapat denda yang cukup fantastis.

Hal itu terjadi hanya gara-gara ia kepergok membawa menu sarapan dari restoran cepat saji McDonald's di dalam tasnya.

Diektahui saat itu ia membawa sepasang sandwich telur McDonald's, lengkap dengan sosis daging sapi McMuffins, dan croissant ham.

2 dari 4 halaman

Sayangnya, turis AS ini tidak mengetahui apapun terkait undang-undang makanan yang ketat di Australia.

Tanpa sepengetahuannya, ternyata ada beberapa makanan yang boleh atau tidak boleh dibawa ke Australia.

Akibatnya, ia dikenakan denda sekitar USD 1.800 atau setara dengan Rp 26 juta.

Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan lantaran Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia ingin mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan sedang marak.

Bahkan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dan membentuk Zona Respons Biosekuriti di bandara internasional.

Adanya kebijakan ini tentu saja untuk memantau penyebaran penyakit tersebut.

Terkait hal itu, menu sarapan yang dibawa penumpang AS rupanya ditemukan oleh Zinta, anjing pendeteksi yang merespons ransel penumpang.

"Ini akan menjadi makanan Maccas termahal yang pernah dimiliki penumpang ini, denda ini dua kali lipat biaya tiket pesawat ke Bali, tetapi saya tidak bersimpati kepada orang-orang yang memilih untuk tidak mematuhi langkah-langkah keamanan hayati Australia yang ketat, dan deteksi terbaru menunjukkan Anda akan ditangka," kata Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Murray Watt.

"Australia bebas PMK, dan kami ingin tetap seperti itu."

"Zinta ditempatkan di Bandara Darwin sebagai bagian dari pertahanan biosekuriti baru Pemerintah Albania yang tangguh, dan sangat bagus melihat dia telah berkontribusi untuk menjaga keamanan negara."

Baca juga: Rahasia Memilih Tempat Duduk Nyaman di Pesawat, Dibeberkan Mantan Pramugari British Airways

Baca juga: Pilot Lari Meninggalkan Penumpang di Dalam Pesawat, Sempat Dengar Ledakan Besar dan Bau Asap

Ilustrasi menu sarapan pada restoran cepat saji McDonald's.
Ilustrasi sandwich yang jadi menu sarapan pada restoran cepat saji McDonald's. (KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI)
3 dari 4 halaman

Lebih lanjut, Murray Watt menjelaskan bahwa Australia kini mewajibkan para pelancong untuk menyatakan barang-barang yang dianggap berisiko.

Seperti satu di antaranya adalah produk olahan makanan tertentu.

Di antaranya termasuk keju, madu, kacang-kacangan, produk hewani, dan bahan tanaman.

"Beberapa barang yang Anda beli di luar negeri dapat membawa sejumlah hama dan penyakit eksotis," tulis negara itu dalam panduannya.

Ini dapat membahayakan lingkungan dan industri kita,"

"Hindari membeli hadiah dan suvenir yang berisiko bagi Australia.

"Juga, perhatikan bahwa beberapa barang yang Anda bawa dalam perjalanan dapat terkontaminasi. Pastikan itu diizinkan sebelum Anda membawanya kembali."

Meski ada aturan tersebut di Australia, negara yang berbeda memiliki aturan yang berbeda.

Hal tersebut juga termasuk pada hal apa yang boleh dan apa yang tidak diperbolehkan.

Di Amerika Serikat misalnya, pelancong diharuskan untuk menyatakan semua produk makanan dan kegagalan.

4 dari 4 halaman

Jika melanggar, pelancong juga akan mendapatkan denda yang tak kalah fantastis.

Daging, susu, telur, dan unggas umumnya dilarang atau dibatasi.

Baca juga: Pramugara Peringatkan Jangan Pernah Tidur dengan Kepala Menempel di Jendela Pesawat, Mengapa?

Baca juga: Pilot Jelaskan Jika Ditemukan Bom di Pesawat: Benarkah Ada Tempat Rahasia untuk Menyimpannya?

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal insiden penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Australiaturis asingBali Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved