TRIBUNTRAVEL.COM - Reog Ponorogo merupakan tarian tradisional yang sangat legendaris.
Berfungsi sebagai hiburan rakyat, Reog Ponorogo telah menjadi pertunjukan budaya yang menakjubkan.

Reog Ponorogo bahkan sudah lama menjamah festival nasional, dengan perhelatan pertama diselenggarakan pada tahun 2004 lalu.
Kendati demikian, sayang rasanya jika pesona Festival Reog Ponorogo hanya dapat dinikmati oleh masyarakat lokal saja.
Baca juga: Wisatawan Tetap Bisa Lihat Komodo di Pulau Rinca, Sandiaga: Harga Tiketnya Sama
Karenanya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap perhelatan Festival Reog Ponorogo bisa menjadi event bertaraf internasional.
Dengan begitu kesejahteraan pelaku parekraf di Ponorogo dan sekitarnya dapat meningkat.
Hal itu diungkapkan Sandiaga saat hadir dalam acara Festival Reog Ponorogo 2022 di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur Rabu (27/7/2022), seperti diktuip dari siaran pers Kemenparekraf.
Sandiaga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Ponorogo atas suksesnya mengantarkan Festival Reog Ponorogo 2022 masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022.
"Mudah-mudahan ini bisa ditingkatkan dan terus diperbaiki sehingga bisa menjadi event international di masa yang akan datang," kata Menparekraf.
Dalam mendorong Festival Reog Ponorogo sebagai event international, Kemenparekraf memberikan dukungan untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda yang diusulkan Indonesia ke UNESCO.
Baca juga: Tinjau Pulau Rinca, Sandiaga Uno Ceritakan Keseruan Naik Kapal Phinisi di Perairan TN Komodo
Sekaligus pula mengajukan Ponorogo sebagai UNESCO Creative Cities Network.
"Tahun ini kita akan persiapkan Ponorogo menjadi bagian dari yang akan kita usulkan kepada UNESCO Creative Cities Network, setelah itu akan kita coba lagi agar reog juga bisa didorong sebagai warisan budaya tak benda," ucap Sandiaga.
"Karena bagi kami kalau Ponorogo masuk UCCN ini luar biasa, karena penilaiannya sangat detail. Dan begitu masuk event-event, wisatawan mancanegara akan ke sini, terlebih karena ini bisa menjadi jaringan dari kota-kota kreatif UNESCO," tambahnya.

Sandiaga mengatakan, Indonesia sendiri memiliki ribuan warisan budaya yang luar biasa.
Total ada 1.239 warisan budaya tak benda, satu di antarnaya seni pertunjukan reog, yang menjadi daya tarik wisata pembangkit ekonomi.
"Kita tentu tidak ingin jika kekayaan budaya kita diakui oleh bangsa lain. Karenanya saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut andil menjaga dan melestarikan Reog Ponorogo ini agar menjadi kebanggaan dan warisan budaya yang diakui oleh dunia," ujar Sandiaga.
"Dan melalui Reog Ponorogo kita kembangkan bagaimana peluang usaha dan lapangan kerja diciptakan seluas-luasnya," imbuhnya.
Baca juga: Kenaikan Tarif TN Komodo Jadi Polemik, Sandiaga Uno Siapkan Ruang Diskusi
Festival Reog Ponorogo 2022 merupakan rangkaian dari kegiatan Grebeg Suro sekaligus hari jadi Kabupaten Ponorogo ke-526.
Event ini sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, seiring dengan penurunan kasus, maka dapat dilaksanakan secara offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.
Berlangsung sejak 25-29 Juli 2022, Festival Reog Ponorogo mendapatkan respon yang baik dari sanggar kesenian Reog di berbagai kota Indonesia.
Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta festival yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain DKI Jakarta, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Jember, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Gresik dan sebagainya.

Baca juga: Harga Tiket Masuk TN Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta, Sandiaga Tegaskan Buat Konservasi
Pertunjukan Reog memadukan tarian, keterampilan olah tubuh dan cerita Panji, yang terdiri dari penari, pengrawit (pemain musik), serta pengiring.
Daya tarik utamanya adalah salah satu penari utama menggunakan topeng terbesar di dunia berbentuk kepala harimau (barongan), dipadukan dengan sebuah mahkota terbuat dari bulu merak (Dhadhak Merak) yang berat keseluruhan kurang lebih 40 kilogram.
“Menurut saya ini adalah sebuah bukti konkret bawa reog adalah milik Ponorogo dan reog adalah seni kebudayaan kita. Semoga melalui pelaksanaan Festival reog Ponorogo 2022 ini dapat memberikan suatu semangat dan optimisme kepada pelaku parekraf di kabupaten Ponorogo,” jelas Sandi.
Bupati Ponogoro, Sugiri Sancoko mengatakan sudah dua tahun ini Grebeg Suro dinantikan oleh masyarakat.
"Kami mencoba merangkul kekuatan bahkan dua kekuatan sekaligus, yakni kekuatan budaya dan santri, karena Ponorogo adalah kotanya para santri," ungkap Sugiri.
Sugiri menambahkan, kedua kekuatan ini dituangkan ke dalam sebuah orkestra yang bersatu padu dalam Grebeg Suro.
“Ada hampir 52 kegiatan yang menyangkut hobi juga kami libatkan, ada festival reog mini, festival reog umum, kemudian festival gajah-gajah dan masih banyak rangkaian acara lainnya dalam Grebeg Suro," kata Sugiri.
"Ini menafsirkan bahwa kami sebentar lagi siap menuju CCN (Creative Cities Network) yang Menparekraf bantu. Mudah-mudahan ke depan Ponorogo ini benar benar menjadi kota kreatif,” pungkasnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Ikuti Torch Relay ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo
(TribunTravel.com/mym)
Baca selengkapnya soal artikel Sandiaga Uno di sini.