TRIBUNTRAVEL.COM - Penumpang pesawat IndiGo terpaksa dievakuasi setelah seorang pria mengaku membawa bom di dalam tasnya.
Akibatnya, pesawat tersebut gagal lepas landas dari Bandara Jayprakash Narayan, Patna, India.

Dilansir TribunTravel dari Simple Flying, Rabu (27/7/2022), pesawat IndiGo dikandangkan setelah seorang penumpang mengaku membawa bom di tasnya pada Kamis (21/7/2022) lalu.
Pihak berwenang kemudian menahan penumpang tersebut dan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada semua tas di dalam pesawat.
Baca juga: Bocah Laki-laki Naik Pesawat Sendiri dari Palembang ke Batam, Videonya Viral di Medsos
Namun tidak menemukan tanda-tanda adanya bahan peledak di dalam pesawat.
Pesawat yang dijadwalkan terbang menuju Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi itu dibatalkan sebagai tindakan pencegahan.
LIHAT JUGA:
Kronologi kejadian
Insiden tersebut bermula saat pesawat IndiGo dengan nomor penerbangan 6E 2126 dijadwalkan terbang dari Patna ke Delhi.
Penerbangan itu dioperasikan oleh pesawat Airbus A320neo berusia enam tahun yang terdaftar sebagai VT-ITL.
Baca juga: Detik-detik Penjaga Pantai Selamatkan Pilot saat Kecelakaan Pesawat Jatuh ke Laut
Dalam laporan, pesawat meninggalkan Bandara Jayprakash Narayan Patna pukul 20.20 waktu setempat dan tiba Bandara Internasional Indira Gandhi Delhi pukul 22.10 waktu setempat.
Namun, penumpang tersebut meneriakkan ancaman bom tak lama setelah boarding selesai.

Pesawat tidak diizinkan untuk berangkat, dan semua penumpang diturunkan.
Petugas keamanan yang ditempatkan di bandara disiagakan bersama dengan regu penjinak bom, yang kemudian memeriksa semua tas dan seluruh pesawat.
Bahkan petugas keamanan menyertakan anjing pelacak, tetapi tidak ada bom yang ditemukan.
Pesawat dinyatakan aman setelah sekitar tiga jam penyelidikan.
Namun demikian, penerbangan 2126 dibatalkan, yang berarti ketidaknyamanan lebih lanjut bagi penumpang yang trauma.
Pelaku yang diketahui bernama Bedi ditahan polisi setempat, dan beberapa laporan muncul mengatakan dia tidak stabil secara mental.
Penumpang lain mengaku dibawa ke rumah sakit bersama orang tuanya.
Baca juga: Pilot Terlalu Percaya Diri, 48 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Petugas Station House Vinod Peter mengatakan kepada The Times of India, "Menurut orang tua Bedi, putra mereka bekerja di sebuah perusahaan swasta di Patna dan mereka tinggal di Delhi. Beberapa hari yang lalu, mereka mendapat telepon dari perusahaan bahwa putra mereka terdengar tidak sehat dan mereka harus membawanya."
"Mereka sampai di Patna dan kembali ke Delhi pada Kamis malam. Setelah ketiganya naik ke pesawat, pria itu enggan pergi. Sebelum menutup pintu pesawat, dia mulai berteriak bahwa ada bom di dalam pesawat," sambungnya.

Tempat 'rahasia' untuk menyimpan bom di pesawat
Diberitakan TribunTravel sebelumnya, seorang pilot menjelaskan apa yang akan terjadi saat kru menemukan bom di pesawat.
Pilot maskapai penerbangan Ryanair tersebut mengungkapkan bahwa bom akan disimpan dalam tempat khusus di pesawat.
Ia melanjutkan, ada tempat khusus di mana bom disimpan jika ditemukan di dalam pesawat.
Baca juga: Pramugara Peringati Penumpang Agar Jangan Sembarangan Tekan Tombol Flush Toilet Pesawat
Baca juga: 3 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Jakarta-Bengkulu, Sekali Jalan Mulai Rp 600 Ribuan
"Di setiap pesawat ada tempat yang kami tentukan untuk meletakkan bom jika kami menemukannya," kata pilot tersebut kepada Mirror.
Ia menjelaskan, tempat yang digunakan untuk meletakkan bom diharapkan hanya menyebabkan kerusakan kecil pada pesawat.
"Nama yang tepat adalah lokasi bom yang paling tidak berisiko dan itu adalah bagian dari pesawat yang jika sebuah bom meledak diharapkan akan menyebabkan kerusakan paling kecil pada badan pesawat," jelasnya.

Di kesempatan lain, pakar keamanan penerbangan Alexia Lequien menjelaskan bagaimana staf udara diajarkan untuk menjaga bahan peledak sejauh mungkin dari tangki bahan bakar.
Jika terjadi kemungkinan ledakan, kata dia, tekanan kabin dapat dikurangi untuk meredam dampak ledakan.
Alexia mengatakan kepada TSI Mag tentang zona lokasi bom yang paling berisiko rendah yang disebut lokasi bom berisiko rendah atau Least Risk Bomb Location (LRBL).
"Jika dugaan IED (Improvised Explosive Device atau alat peledak improvisasi) ditemukan di pesawat, yang terbaik adalah pilot turun dan menekan kabin sebelum barang mencurigakan ditempatkan di LRBL," jelas Alexia.
(TribunTravel.com/SA)