TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Jepang kerap menjadi pilihan traveler Indonesia.
Dengan liburan ke Jepang, traveler bisa menikmati suasana bersalju di Hokkaido, mengunjungi pantai di Okinawa, atau menikmati suasana kota di Tokyo.

Namun, kapan waktu terbaik untuk liburan ke Jepang?
Jika traveler ingin liburan ke Jepang tidak untuk bermain ski, bulan-bulan dari Maret hingga Mei dan September hingga November umumnya dianggap sebagai waktu terbaik untuk liburan ke Jepang, dilaporkan Travel+Leisure.
Baca juga: Orang-orang Rela Antre Puluhan Tahun Demi Kroket Daging Sapi Terkenal di Jepang
Baca juga: Lepas Gelar Kerajaan dan Nikahi Pria Biasa, Mantan Putri Jepang Kini Bekerja di Museum Seni New York
Selama musim ini, curah hujan rendah, langit cerah, dan suhu cukup ringan.
Saat itulah traveler dapat menemukan dedaunan musim gugur yang selalu menjadi incaran traveler asal Asia Tenggara.
LIHAT JUGA:
Tak cuma itu, traveler yang datang saat musim semi juga dapat melihat bunga sakura yang jadi ikon Jepang.
Traveler dapat melihat bunga sakura yang bermekaran di Kyoto, Tokyo, dan daerah sekitarnya.
Waktu terbaik untuk melihat bunga sakura biasanya dari minggu terakhir bulan Maret hingga minggu pertama bulan April.
Baca juga: Berlaku Mulai 10 Juni, Syarat Masuk Jepang Bagi Turis Asing, Indonesia Masuk Grup Biru
Baca juga: Museum Unik di Jepang, Simpan Sisa-sisa Mumi Mesir Kuno di Tengah Kota Tokyo
Jika ingin melihat kemeriahan festival di Jepang, traveler bisa liburan ke Jepang saat musim panas.
Saat musim panas atau disebut musim festival puncak akan banyak festival yang dihelat di Jepang.

Musim panas adalah waktu yang sempurna untuk menjelajahi alam, idealnya di suatu tempat yang sejuk di pegunungan atau sejauh mungkin ke utara.
Iklim Hokkaido yang sangat sejuk adalah surga di musim panas, dengan ladang bunga yang cerah dan aktivitas luar ruangan yang tak terhitung jumlahnya.
Saat musim panas, traveler dapat melakukan hiking hingga menunggang kuda.
Sementara itu, musim dingin di Jepang adalah waktu untuk olahraga salju dan kunjungan onsen.
Prefektur paling utara Hokkaido tidak dapat disangkal adalah tempat terbaik untuk menikmati lereng, tetapi area di luar Tokyo seperti Niigata hanya berjarak naik Shinkansen dan memiliki sejumlah resor ski yang luar biasa.
Traveler yang lebih menyukai kehangatan akan melakukan yang terbaik untuk terbang ke selatan ke Okinawa selama musim dingin untuk iklim yang lebih subtropis.
Baca juga: Jepang Siap Sambut Kembali 20.000 Turis Internasional pada Juni 2022
Baca juga: Berwarna Biru Cerah, Sajian Puding Bernuansa Laut Jepang Menjadi Viral di Medsos
Syarat terbaru liburan ke Jepang
Dilansir TribunTravel dari Kompas.com, Jepang kembali membuka perbatasannya bagi traveler dari negara daftar biru, termasuk Indonesia sejak 10 Juni 2022.
Traveler dari negara kategori 'biru' akan bebas tes saat kedatangan dan karantina, terlepas apapun status vaksinasinya.
Hanya saja, ada satu persyaratan yang harus traveler penuhi, yakni melakukan tes PCR 72 jam sebelum keberangkatan.

Selain itu, traveler harus bergabung dalam grup wisata atau disebut juga sebagai wisatawan grup berpemandu.
Sebelum liburan ke Jepang, traveler wajib melakukan beberapa prosedur.
Baca juga: Sebuah Pulau Pribadi Dijual dengan Syarat Calon Pemilik Harus Siap Menginap, Harganya Rp 5 Miliar
Baca juga: Desa di Jepang Tantang Wisatawan Makan Es Krim Terpedas, Gratis Jika Bisa Menghabiskannya
Di antaranya:
- Mendaftar tour berpemandu yang disediakan oleh agensi perjalanan
- Mengajukan aplikasi visa
- Memiliki sertifikat tes Covid-19 dengan hasil negatif 72 jam sebelum keberangkatan
- Mengunduh aplikasi MySOS untuk quarantine fast track
- Buka situs Visit Japan untuk kemudahan imigrasi dan bea cukai
- Membeli asuransi perjalanan
(TribunTravel.com/Sinta)