TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar gembira buat kamu yang ingin liburan ke Jepang.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada hari Kamis bahwa turis asing akan diizinkan memasuki Jepang.
Dibukanya kembali Jepang untuk kunjungan wisatawan ini tentu dibarengi dengan sejumlah aturan.
Di mana, wisatawan asing yang ingin liburan ke Jepang harus ikut dalam paket wisata.
Baca juga: Wujudkan Mimpinya, Pria Asal Jepang Rela Bayar Ratusan Juta untuk Jadi Seekor Anjing

Baca juga: Jepang Siap Sambut Kembali 20.000 Turis Internasional pada Juni 2022
Aturan ini akan mulai diberlakukan pada 10 Juni 2022.“Kami akan kembali menerima wisatawan dalam paket wisata dengan pemandu mulai tanggal 10 bulan depan,” kata Kishida di Tokyo. “Selangkah demi selangkah kami akan menerima (turis) seperti yang kami lakukan di waktu normal, dengan mempertimbangkan status infeksi.”
Meskipun Kishida mengatakan bahwa kontrol perbatasan Jepang yang ketat diperlukan untuk mengulur waktu untuk memvaksinasi penduduk dan memastikan bahwa langkah-langkah perawatan kesehatan yang tepat ada, dia menambahkan bahwa pemerintah akan melonggarkan pembatasan mulai dari sini.
Dilansir dari japan-guide, langkah itu dilakukan setelah Jepang memulai uji coba paket wisata yang melibatkan turis asing pada Selasa.
Para pengunjung perlu divaksinasi tiga kali, termasuk suntikan booster, untuk berpartisipasi dalam tur, yang masing-masing terdiri dari sejumlah kecil orang.
Berikut ini syarat masuk Jepang bagi turis asing.
1. Memiliki vaksin valid sesuai dengan aturan di Jepang
Di mana dosis vaksin 1 dan 2 haruslah Pfizer, Modern, Astra Zenecca, Janssen, Covaxin, Biotech dan Nivavax.
Sementara itu untuk dosis vaksin 3 yang diperbolehkan adalah Pfizer, Moderna dan Nivaxovid.
2. Kunjungan ke Jepang hanya boleh melalui agen wisata
Jadi untuk kunjungan mandiri masih belum diperbolehkan.
3. Tidak semua negara bisa masuk Jepang meski sudah vaksin
Negara-negara yang bisa masuk ke Jepang terbagi menjadi 3 golongan.
Baca juga: Jepang Berencana Buka Perbatasan untuk Turis Pada Juni 2022

Baca juga: Berwarna Biru Cerah, Sajian Puding Bernuansa Laut Jepang Menjadi Viral di Medsos
- Blue Group
Di mana negara yang masuk kelompok ini tidak perlu vaksin booster tapi sudah melakukan 2 vaksin wajib.
Pelancong dari negara Blue Group ini juga tidak perlu karantina dan tes PCR.
Berikut ini daftar negara yang masuk Blue Group.
Afghanistan, Aljazair, Argentina, Armenia, Australia, Austria, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Belgia, Benin, Bolivia, Bosnia dan Herzegovina, Brasil, Bulgaria, Kamboja, Kamerun, Kanada, Chili, Cina, Kolombia, Kosta Rika, Cote d' Gading, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Djibouti, Republik Dominika, Timor Leste, Ekuador, El Salvador, Estonia, Ethiopia, Finlandia, Prancis, Jerman, Ghana, Yunani, Guatemala, Hong Kong, Hongaria, Islandia, Indonesia, Iran, Irak , Irlandia, Israel, Italia, Jamaika, Yordania, Kenya, Kirgistan, Laos, Latvia, Lituania, Luksemburg, Madagaskar, Malawi, Malaysia, Meksiko, Monako, Mongolia, Montenegro, Maroko, Mozambik, Myanmar, Belanda, Selandia Baru, Nigeria, Norwegia, Palau, Panama, Papua Nugini, Paraguay, Filipina, Polandia, Qatar, Rumania, Rusia, Rwanda, Serbia, Singapura, Slovakia, Slovenia, Afrika Selatan,Korea Selatan, Sudan Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Tanzania, Thailand, AS, Uganda, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Zambia
- Yellow Group
Pelancong dari negara yang masuk grup ini harus karantina selama 7 hari.
Jika di hari ketiga hasil PCR negatif mereka bisa keluar dari karantina.
Jika tidak ingin karantina dan PCR harus menunjukan bukti vaksin wajib dan vaksin booster.
- Red Group
Pelancong dari negara yang masuk grup ini harus tes PCR saat tiba di Jepang.
Selanjutnya mereka juga sudah karantina selama 3 hari.
Jika pelancong sudah menjalani vaksin wajib dan booster, mereka diharuskan untuk karantina mandiri selama 7 hari dengan tes PCR di hari ketiga.
Dilansir dari japantimes, Jepang saat ini adalah satu-satunya negara yang masih menerapkan aturan ketat bagi turis asing yang berkunjung.
Jepang telah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat sejak awal pandemi dalam upaya mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Mulai April 2020, pembatasan sangat membatasi masuknya warga negara asing — untuk sementara waktu bahkan mereka yang memiliki status kependudukan yang sah di negara tersebut.
Langkah-langkah ketat menyebabkan gangguan yang cukup besar bagi komunitas asing, dengan beberapa penduduk non-Jepang yang meninggalkan negara itu selama tahap awal pandemi kemudian mendapati diri mereka tidak dapat kembali.
Baca juga: Toko di Jepang Buat Kroket Daging Sapi Super Lezat, Pelanggan Rela Antre hingga 30 Tahun
Ambar/TribunTravel