TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah melepaskan gelar kerajaannya untuk menikahi kekasihnya saat kuliah, mantan putri Jepang Mako Komuro sekarang bekerja di Met di New York.
Mako merupakan putri tertua dari pewaris takhta kekaisaran Jepang.
Ia menikah dengan Kei Komuro, pria dari rakyat biasa yang ia temui semasa di universitas.
Mako menjadi anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan Jepang yang tidak menghadiri upacara pernikahan kerajaan, dan menolak pembayaran $1,23 juta.
Kini Mako pindah ke New York, mengikuti suaminya Kei yang bekerja sebagai pengacara.
Mantan putri Jepang itu pun memutuskan untuk bekerja sesuai gelarnya di bidang seni dan warisan budaya.
Menurut The Japan Times, Mako bekerja sebagai kurator di Museum Seni Metropolitan (Met) di New York.
Sementara itu, seorang sumber mengatakanMako tidak menjadi staf di Met, melainkan menjadi sukarelawan dalam bidang keahliannya.

Baca juga: China Semangat Bikin Pesawat Hipersonik, Penerbangan Rute Shanghai-New York Hanya 2 Jam
Baca juga: Warkop Viral di New York, Jualan Mi Instan hingga Aneka Gorengan
Wanita berusia 30 tahun ini berpengalaman dalam dunia seni setelah lulus di International Christian University di Tokyo.
Ia melanjutkan studi sejarah seni di University of Edinburgh pada 2012 dan memperoleh gelar master dalam studi museum dan galeri seni di Universitas Leicester pada tahun 2016.
Sekarang, Mako terlibat dalam pameran lukisan di Met yang terinspirasi oleh kehidupan seorang biksu Buddha yang berkeliling Jepang memperkenalkan agama berabad-abad lalu.
Baca juga: Lokasi dan Harga Tiket Masuk Little Tokyo Maret 2022, Resor & Resto Bernuansa Jepang di Jogja
Dikutip dari laman UNILAD, Rabu (13/4/2022), Mako membuat ramai berita internasional pada tahun 2017 ketika dia mengumumkan pertunangannya dengan Kei.
Tak sedikit masyarakat Jepang mengkritik pasangan itu.
Beberapa anggota keluarga Mako juga secara terbuka menyatakan ketidaksetujuan mereka atas pernikahan tersebut.
Sesuai hukum yang berlaku di Jepang, perempuan dari keluarga kekaisaran harus melepaskan status kerajaan mereka jika menikah dengan 'orang biasa'.
Namun, hal yang sama tidak berlaku bagi anggota laki-laki.
Menurut BBC, Komuro menegaskan cintanya kepada sang istri saat konferensi pers.
Ia mengatakan kepada wartawan, "Saya mencintai Mako. Kita hanya punya satu kehidupan, dan aku ingin kita menghabiskannya dengan orang yang kita cintai."
Mako pun meminta maaf kepada mereka yang tidak setuju dengan pilihannya.
Ia tetap berdiri di samping pasangannya dan mengatakan, "Saya sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan saya berterima kasih kepada mereka yang terus mendukung saya. Bagi saya, Kei tidak tergantikan. Pernikahan adalah pilihan penting bagi kami." (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Jepang Cabut Larangan Perjalanan Covid-19 dari 106 Negara, Termasuk Indonesia
Baca juga: Misteri Perairan Selatan Jepang, Disebut Laut Iblis Karena Mirip Segitiga Bermuda