Breaking News:

Kereta Gantung Terpanjang di Dunia Senilai Rp 600 Miliar Akan Dibangun di Gunung Rinjani

Pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani di Desa Lantan, Lombok Tengah akan segera direalisasikan dan menelan biaya hingga Rp 600 miliar.

rinjaninationalpark.com
Ilustrasi penutupan pendakian Gunung Rinjani via Sembalun setiap Jumat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani ramai jadi sorotan.

Mengutip Kompas.com, kereta gantung yang akan dibangun di kawasan Gunung Rinjani ini akan menjadi wahana baru untuk menikmati keindahan alam Rinjani.

Pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani di Desa Lantan, Lombok Tengah akan segera direalisasikan dan akan didanai oleh investor China.

Perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut yakni PT Indonesia Lombok Resort.

Namun, pembangunan tersebut menuai pro dan kontra dari banyak pihak.

Kini, Pemprov NTB bersama Kementerian Lingkungan Hidup masih mengkaji Amdal yang diajukan oleh PT Indonesia Lombok Resort.

Kereta Gantung Terpanjang di Dunia

Lokasi kereta gantung tidak berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), melainkan berada di blok pemanfaaan jasa wisata pada kawasan taman hutan raya (tahura) dan hutan lindung areal KPH.

Yakni mulai dari Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah menuju kawasan hutan lindung di bagian atasnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Madani Maukrom.

2 dari 4 halaman

Dengan panjang kurang lebih 10 Kilometer,  kereta gantung Gunung Rinjani  digadang-gadang menjadi kereta gantung terpanjang di dunia.

Baca juga: Ingin Aman saat Mendaki Gunung Rinjani? Simak 6 Tips Berikut Ini

Dana pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani 

Proyek pembangunan kereta gantung Gunung Rinjani didanai oleh investor China dengan nilai Rp 600 miliar.

"Sudah ada investigatornya dari Tiongkok dengan nilai Rp 600 miliar," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT-SP) NTB, Mohammad Rum, Rabu (15/6/2022), melalui sambungan telepon.

Adapun, perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek kereta gantung yakni PT Indonesia Lombok Resort.

"Ini mereka sudah dapat izin. (Detail Engineering Design) DED-nya sudah masuk ke kita Pemda NTB dan saat ini sedang kami diskusikan," terangnya.

Rum menuturkan, dana Rp 600 miliar nantinya akan digelontorkan melalui Duta Besar China di Indonesia.

"Uang Rp 600 miliar sebanyak itu kan harus ada regulasi sendiri untuk pencairannya."

"Jadi harus melalui pengetahuan Dubes China di Jakarta," sambungnya.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tradisi Unik Masyarakat Lombok untuk Jaga Kelestarian Gunung Rinjani

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Ngasuh Gunung, Tradisi Warga Lombok untuk Menjaga Kesucian Alam Rinjani

Menuai Pro dan Kontra

3 dari 4 halaman

Rencana pembangunan proyek ini juga menuai pro dan kontra.

Hal ini terkait dengan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan dari pembangunan tersebut.

Terkait dengan hal itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan, jika saat ini teknologi sudah cukup maju.

Sehingga dapat menghindari kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan.

"Tentu kan ada catatannya bagaimana supaya tidak membahayakan lingkungan."

"Concern-nya kan jangan sampai hutan dirusak," ujarnya saat menghadiri peresmian gelar tani di Mataram pada 26 April 2022 lalu, seperti dikutip dari Tribun Lombok.

Terpisah, Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB, Dwi Sudarsono menyarankan Pemprov NTB mengkaji Amdal secara mendalam.

Hal itu mengingat Rinjang merupakan kawasan geoprak yang masuk Unesco.

"Jadi harus jeli komisi Amdal-nya, jangan sampai kebobolan."

"Kita tahu sama-sama ini kawasan hutan, kami minta lebih hati-hati mengkaji dampak lingkungannya dan harus lebih ketat," ungkapnya, melansir Kompas.com.

4 dari 4 halaman

Dwi menjelaskan, ada perbedaan karakter kawasan yang menjadi lokasi proyek kereta gantung dibangun.

Menurutnya, lokasi proyek gantung di Rinjani ini lebih sulit dan merusak ekologi.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Indahnya Desa Tetebatu, Tempat Wisata Asyik di Kaki Gunung Rinjani

Baca juga: Gunung Rinjani dan 6 Tempat untuk Melihat Hamparan Bunga Edelweis di Indonesia

"Coba kita lihat kereta gantung di negara Swiss misalnya, gunung mereka kan bersalju, kemudian keras."

"Kita yang ada di Rinjani berbeda, ini kawasan hutan, agak susah nanti membongkar untuk lokasi pembuatan tower kereta," terangnya.

Nantinya, kata dia, tower tersebut akan dipasangkan ke dalam hutan yang berdampak pada pembongkaran dan menggunakan semen untuk mengeraskannya.

Selain itu, lanjut Dwi, penting untuk mengkaji proyek tersebut secara dampak ekonomi sosial bagi warga kaki Gunung Rinjani.

"Perlu dilihat juga dampak ekonomi yang akan dinikmati oleh masyarakat, sebagai pelaku wisata."

"Ini kan seolah-olah berpotensi mematikan pendakian jalur utara dan timur di Rinjani," jelasnya.

Dikatakannya, masyarakat harus terlibat dalam pengawalan pembangunan tersebut.

Termasuk soal bentuk pekerjaan yang akan ditawarkan pihak investor untuk menempatkan lapangan pekerjaan bagi warga lokal.

Baca juga: Momen Menegangkan Pesawat Mendarat Darurat saat Mesin Rusak, Ternyata Akibat Serangan Burung

Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Lagi pada 16 Maret 2022, Cek Kuota, Jadwal, dan Pesan Tiket

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA Proyek Kereta Gantung Rinjani, Jadi yang Terpanjang di Dunia, Didanai Investor China Rp 600 M

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
LombokLombok TengahDesa LantanGunung Rinjani Kelaq Sebie Sate Tanjung Kepulauan Gili Gili Meno Sate Pusut
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved