TRIBUNTRAVEL.COM - Insiden pesawat mendarat darurat memang sering terjadi.
Biasanya, ada beberapa penyebab pesawat mendarat darurat.
Mulai dari adanya kericuhan di dalam kabin, penumpang mabuk, hingga faktor cuaca.
Belum lama ini, pesawat EasyJet juga melakukan pendaratan darurat karena adanya angin kencang.
Lebih dari 50 lansia yang merupakan sekelompok pensiunan berada dalam penerbangan EasyJet tersebut.
Saat itu, pesawat EasyJet dijadwalkan terbang dari Gatwick ke Isle of Man.
Baca juga: Pria Mabuk Dikeluarkan dari Pesawat setelah Kencing ke Arah Penumpang Lain, Penerbangan Tertunda

Sekelompok lansia berusia antara 72-92 tahun tersebut merencanakan momen liburan empat malam di Isle of Man.
Sayangnya, mereka harus kecewa lantaran pesawat EasyJet harus mendarat darurat di Manchester karena faktor angin kencang.
Sebanyak 53 pelancong itu marah karena harus menunggu selama tiga hari untuk bisa melanjutkan perjalanan liburan mereka.
Akan tetapi, mereka diberitahu bahwa meraka harus terbang kembali ke Gatwick, bukan melanjutkan penerbangan ke Isle of Man.
Keadaan berubah menjadi semakin buruk setelah para pelancong lansia itu harus menunggu lagiselama 90 menit sebelum staf maskapai melaporkan 'tidak ada lagi' penerbangan yang tersedia untuk mengakomodasi kelompok pensiunan itu selama tiga hari.
Jadilah mereka terjebak di Manchester selama tiga hari.
Menurut Daily Star, para pensiunan itu mengaku bahwa penerbangan yang dijadwalkan ke Isle of Man itu mulanya berhasil mengudara.
Tetapi mereka kehabisan uang setelah dipaksa untuk membayar pembatalan sebesar 675 pound Britania atau setara sekira Rp 12,2 juta per perjalanan, lapor Metro.
Baca juga: Pesawat Dialihkan ke Kota Lain karena Darurat Medis, sebabkan Penumpang Terjebak di Bandara 24 Jam
Baca juga: Model Seksi Dikeluarkan Paksa dari Pesawat Karena Bentuk Tubuhnya: Tolong Hentikan Diskrimasi

Menanggapi insiden penerbangan ini, pihak maskapai EasyJet mengeluarkan pernyataan dan mengatakan bahwa pihak maskapai tidak akan mengganti biaya penerbangan karena mereka tidak dapat mengendalikan angin.
Eileen Booker, yang merencanakan perjalanan untuk para lansia ini melalui Bean-based Booker Trip, berkomentar: "Kami semua lapar, lelah, hari yang panjang tanpa hasil."
"Benar-benar memuakkan cara kami diperlakukan. Pesawat lain mendarat di Isle of Man, orang lain memiliki aplikasi on-board yang menunjukkan itu. Mengapa mereka memilih untuk meninggalkan kami, saya tidak tahu."
Booker yang berusia 77 tahun ini mengatakan bahwa pelatih meninggalkan Canterbury pada pukul 7.30 pagi waktu setempat pada tanggal 22 Mei dan kelompok itu tidak sampai di rumah sampai dini hari keesokan harinya.
"Saya harus membuat keputusan untuk membatalkan perjalanan. Kami kehilangan liburan karena mereka," tambahnya.
Maskapai menegaskan bahwa mereka akan mengganti biaya pelanggan untuk setiap biaya yang wajar.
Seorang juru bicara EasyJet mengatakan: "Kami menghubungi pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang pembatalan dan pilihan mereka untuk memesan ulang atau menerima pengembalian uang dan dengan informasi tentang mengatur akomodasi hotel.
Sayangnya, kami tidak dapat menyediakan kamar untuk semua pelanggan dan kami menyarankan bahwa siapa pun yang mencari akomodasi hotel mereka sendiri akan diganti.
Tim kami menghubungi Booker untuk meminta maaf atas pengalamannya dan untuk mengganti dia dan kelompoknya atas pengeluaran mereka.
Meskipun ini di luar kendali kami, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh pembatalan tersebut.
Keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak kami adalah prioritas tertinggi kami." (TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel insiden penerbangan
Baca juga: Terkurung di Pesawat Selama 3 Jam, Pilot Minta Bantuan Polisi untuk Evakuasi Ratusan Penumpang
Baca juga: Jangan Pernah Minum Kopi dan Teh di Pesawat, Pramugari Beri Peringatan Keras