TRIBUNTRAVEL.COM - Starbucks secara resmi mengumumkan akan menutup cabangnya di Rusia, setelah 15 tahun beroperasi.
Ditutupnya gerai Starbucks di Rusia ini merupakan salah satu keputusan untuk melancarkan perang di Ukraina, lapor Unilad.
Rantai kedai kopi multinasional Amerika itu mengumumkan bahwa mereka memutuskan 'untuk keluar dan tidak lagi memiliki kehadiran merek di pasar' Rusia.
Starbucks akan secara permanen menutup 130 tokonya di seluruh negeri, yang bertanggung jawab atas kurang dari 1 persen pendapatan global perusahaan.
NPR melaporkan waralaba kopi akan terus membayar hampir 2.000 karyawannya selama hampir enam bulan saat mereka mulai mencari pekerjaan baru.
Baca juga: Viral Bule Rusia Foto Tak Senonoh di Pohon Keramat Tabanan Bali, Begini Nasibnya Kini
Pada bulan Maret 2022 lalu, kedai-kedai kopi besar di Rusia telah menghentikan semua operasinya segera setelah invasi dimulai.
Mantan CEO Kevin Johnson mengatakan, "Kami terus menyaksikan peristiwa tragis dan hari ini, kami telah memutuskan untuk menangguhkan semua aktivitas bisnis di Rusia, termasuk pengiriman semua produk Starbucks."
Dalam pernyataan terpisah yang dirilis bulan itu, Johnson juga berjanji untuk menyumbangkan royalti dari bisnisnya di Rusia untuk tujuan kemanusiaan yang didedikasikan untuk bantuan Ukraina.
Sebelum Starbucks, McDonald's telah lebih dulu memutuskan untuk menutup 850 restorannya di Rusia secara permanen.
Disampaikan oleh pimpinan McDonald's, restoran cepat saji mereka di Rusia akan ditutup secara permanen dan dijual, mengingat perang berdarah yang sedang berlangsung antara Rusia dengan Ukraina.
Restoran cepat saji yang populer di berbagai negara ini memutuskan untuk menutup permanen 850 cabang di seluruh Rusia ketika Vladimir Putin mengobarkan perang terhadap Ukraina awal tahun ini.
Dengan adanya konflik yang masih berlangsung itu, kepala McDonald's mengatakan bahwa bisnisnya di Rusia tidak lagi bisa dipertahankan serta tak konsisten dengan nilai-nilai jual McDonald's.
Sebagai dedikasi dan loyatilasnya, Chris Kempczinski, CEO McDonald's akan terus membayar semua karyawan McDonald's di Rusia meskipun restorannya sudah ditutup pada Maret 2022.
Kempczinski mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Namun, kami memiliki komitmen untuk komunitas global kami dan harus tetap teguh dalam nilai-nilai kami."
Ketika perusahaan McDonald's mengumumkan akan menutup permanen restoran cepat saji tersebut, para penggemar kulinet McDonald's seperti burger hingga nugget langsung mengantre untuk pesanan terakhir mereka.
Baca juga: Tak Seperti Maskapai Lain, Emirates Tetap Layani Penerbangan ke Rusia
Baca juga: Detik-detik Pilot Rusia Keluar dari Pesawat Tempur Sebelum Ditembak Jatuh Ukraina
Dan bagi sebagian orang pun ada yang memanfaatkan momen ini dengan menjual makanan McDonald's dalam kemasan frozen.
Berdasarkan informasi dari pasar online Rusia, harga makanan McDonald's akan melambung tinggi meski menunya dijual dalam kemasan frozen.
Menurut laporan Daily Star, seorang pelanggan McDonald's tiba-tiba berubah menjadi pengusaha daging ketika mencoba menjual empat burger, nugget, dan saus cocol McDonald's dengan harga 250 Pound Britania atau setara sekira Rp 4,5 juta.
Seorang pebisnis pemula bahkan sedang mencoba untuk menguangkan 46 Pound Britania atau setara sekira Rp 840 ribu dari hasil jual dua burger, dua minuman McDonald's, dan pai ceri.
Coca-cola yang membatalkan pasokan ke Rusia juga membuat harga secangkir minumannya melonjak menjadi 8 Pound Britania atau setara Rp 146 ribu.
Dalam sebuah pernyataan dari Kempczinski, ia mengatakan, "Konflik di Ukraina dan krisis kemanusiaan di Eropa telah menyebabkan penderitaan yang tak terkatakan kepada orang-orang yang tidak bersalah. Sebagai sebuah sistem, kami bergabung dengan dunia dalam mengutuk agresi dan kekerasan dan berdoa untuk perdamaian."
"Dalam tiga puluh tahun lebih McDonald's beroperasi di Rusia, kami telah menjadi bagian penting dari 850 komunitas kami beroperasi."
"Pada saat yang bersamaan, nilai-nilai kami berarti kami tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang tidak perlu yang terjadi di Ukraina."
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Penampakan Terkini Pesawat Terbesar Dunia Antonov AN-225 Milik Ukraina, Hancur karena Invasi Rusia
Baca juga: Viral di Medsos, Google Maps Street View Rekam Penampakan Mirip Bigfoot di Daratan Rusia