TRIBUNTRAVEL.COM - Paspor merupakan dokumen penting yang wajib dibawa pelancong ketika bepergian ke luar negeri.
Di dalam paspor tersimpan sejumlah identitas diri, mulai dari nama, tempat tanggal lahir, hingga asal negara.
Tak heran, jika paspor harus disimpan dengan aman dan tak boleh rusak sedikit pun.
Kerusakan kecil pada paspor bisa berakibat pada perjalanan internasional yang dilakukan.
Baca juga: Wanita Tua Ditolak Bikin Paspor Baru Gara-gara Rambutnya Terlalu Putih & Mirip Background Foto
Seperti yang dialami seorang wanita saat hendak pergi ke Selandia Baru pada bulan Maret 2022 lalu.
Wanita ini dihentikan oleh pihak bandara karena foto paspornya yang rusak.
Melansir news.com.au, Jumat (29/4/2022), Lindsey Gray berencana pergi bersama suami dan anaknya yang berusia 1 tahun, Douglas.
Setelah menunggu berbulan-bulan untuk ijin perjalanan, Gray akhirnya mendapat ijin.
Hanya ketika dia mencapai Bandara Sydney, petugas imigrasi melihat kerusakan kecil pada beberapa halaman di paspornya.
Akibatnya Gray tidak bisa naik ke pesawat.
Gray mengatakan kepada Yahoo News bahwa balitanya pasti telah menemukan paspornya dan menggigit ujung-ujungnya.
"Ketika pejabat imigrasi Selandia Baru melihat gigitan di paspor saya, mereka 100 persen tidak terkesan," katanya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu bisa saja dirusak dan oleh karena itu saya tidak akan diizinkan untuk bepergian," imbuhnya.
Gray menjelaskan bahwa karena perbatasan Selandia Baru ditutup pada saat itu, paspornya perlu diperiksa oleh petugas imigrasi.
Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, keausan normal pada paspor seharusnya baik-baik saja dengan hanya kerusakan yang lebih serius yang menghentikan perjalanan.
Kerusakan serius termasuk tanda di halaman foto, robekan dan terpotong, serta halaman yang terhapus.
Setelah perpindahan keluarga terus-menerus tertunda karena Covid-19, Gray merasa pengalaman itu sangat mengecewakan dan mahal.
"Kami memiliki rumah kami di pasar dan semua harta kami sudah dikirim ke Selandia Baru dan karena itu kami secara efektif menjadi tunawisma di Australia," katanya kepada Yahoo News.
Akibatnya keluarga itu harus tinggal di hotel sambil menunggu paspor darurat, yang menelan biaya $533 atau sekira Rp 5,4 juta dan mendapatkan tes Covid-19 baru.
Baca juga: Penumpang Pria Dipenjara karena Mabuk Sampai Tak Bisa Ambil Paspor di Tasnya
Baca juga: Daftar Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia pada 2022, Adakah Indonesia?
Terlepas dari semua ini, keluarga tersebut dapat terbang keesokan harinya, dengan Gray memuji staf Qantas dan staf kantor paspor karena sangat berbelas kasih.
"Bagian terbaik dari cerita ini adalah wajah saya yang bengkak, tertekan, dan menangis sekarang menjadi gambar paspor saya untuk sepuluh tahun ke depan," candanya.
"Tolong jangan sampai halaman foto paspor anda rusak dengan cara apa pun. Pelajaran besar bagi pelancong yang tidak berlatih di sini periksa apakah paspor itu rusak sebelum terbang," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Syarat dan Cara Mengurus Paspor Umrah 2022, Bisa Gunakan Layanan M-Paspor
Baca juga: Wanita Dilarang Naik Pesawat Gara-gara Masa Kadaluwarsa Paspor Tinggal 6 Bulan Lagi
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar kejadian buruk yang dialami wisatawan, di sini.