Breaking News:

Cuaca Panas Ternyata Dapat Membuat Penerbangan Dibatalkan, Pilot Ungkap Alasannya

Seorang pilot telah mengungkapkan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan penerbangan dibatalkan dalam kasus-kasus ekstrem.

Gambar oleh Bilal EL-Daou dari Pixabay
Ilustrasi pesawat terbang saat musim panas yang ekstrem. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Musim panas merupakan momen yang disambut baik oleh para wisatawan.

Namun, mungkin itu bukan kabar baik jika kamu berencana untuk melakukan perjalanan udara.

Seorang pilot telah mengungkapkan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan penerbangan dibatalkan dalam kasus-kasus ekstrem.

Melansir laman The Sun, Senin (18/4/2022), semua pesawat memerlukan daya angkat untuk bisa terbang.

Baca juga: Kekacauan Penerbangan di Manchester, Bos Bandara Mengundurkan Diri

Daya angkat yang dimaksud adalah saat pesawat menggunakan tekanan udara untuk tetap di udara.

Selain itu, juga saat pesawat menyeimbangkan gaya gravitasi di bawah, gaya tarik dari belakang, dan gaya dorong untuk mendorong pesawat ke depan.

Ilustrasi pesawat sedang terbang pada musim panas.
Ilustrasi pesawat sedang terbang pada musim panas. (unsplash.com/@chuklanov)

Namun, kerapatan udara menjadi jauh lebih tipis selama cuaca panas yang ekstrem, sehingga membuat pesawat lebih sulit lepas landas atau mendarat.

Artinya, suhu di tempat tujuan dan lokasi awal keberangkatan dapat menentukan apakah penerbangan dilanjutkan atau dibatalkan.

Baca juga: Gagal Mendarat Empat Kali, Penumpang Maskapai Marah dan Ingin Turun dari Pesawat

Kapten pesawat John Cox mengatakan, "Ada suhu maksimum yang terdaftar. Jika suhu melebihi daftar itu, penerbangan tidak dapat berangkat."

Cox menambahkan bahwa pada suhu yang sangat tinggi, jumlah muatan yang bisa dibawa oleh pesawat dapat dibatasi.

2 dari 3 halaman

"Membongkar kargo atau menata ulang penumpang terkadang diperlukan karena udara panas tidak sepadat itu, sehingga mengurangi daya angkat yang tersedia," ungkap Cox.

Ilustrasi - Pesawat terbang saat musim panas yang ekstrem.
Ilustrasi - Pesawat terbang saat musim panas yang ekstrem. (Flickr.com/ Bernal Saborio)

Untungnya, pesawat dapat bekerja pada suhu tinggi dengan suhu mulai dari sekira 43 derajat celsius.

Pada tahun 2017, lebih dari 40 penerbangan dibatalkan di Phoenix, Arizona setelah suhu mencapai 48 derajat celsius.

Pesawat juga perlu mengatasi masalah cuaca panas ekstrem yang berdampak pada mesin kompleks pesawat.

Baca juga: Momen Mengerikan Terjadi di Pesawat, Sebuah Ponsel Mengeluarkan Asap dan Percikan Api

Dalam suhu panas yang tinggi, sistem pendingin udara di dalam pesawat dapat rusak, membuat perjalanan penumpang menjadi sangat tidak nyaman.

Efek negatif paling ekstrem dari hal ini akan mengakibatkan penumpang mengalami dehidrasi parah atau menderita penyakit terkait panas lainnya.

Baca juga: Terungkap Alasan Pintu Kokpit di Pesawat Selalu Terbuka saat Boarding

Pilot juga harus terus-menerus mengawasi mesin pesawat dan suhunya.

Penundaan penerbangan juga lebih mungkin terjadi di musim panas, dengan pilot menyarankan agar tidak terbang setelah siang hari.

Dengan kondisi panas yang ekstrem dan kerapatan udara yang lebih rendah, maka mesin harus bekerja lebih keras lagi dan berisiko overheat.

Pilot bekerja keras untuk melacak suhu mesin dengan menghitung suhu eksternal dan internal, dan menyesuaikan penggunaan mesin yang sesuai.

3 dari 3 halaman

Namun, ini dapat memengaruhi kecepatan dan fungsionalitas mesin.

Baca juga: Pilot Alami Cedera di Kokpit, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat

Baca juga: China Semangat Bikin Pesawat Hipersonik, Penerbangan Rute Shanghai-New York Hanya 2 Jam

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pilotmaskapai penerbanganpesawat terbang Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved