TRIBUNTRAVEL.COM - ingin melihat lumba-lumba dari dekat di habitat aslinya?
jika beruntung, kamu bahkan bisa memberinya makan langsung dengan tangan.
Momen langka ini hanya dijumpai di Monkey Mia, satu-satunya pantai di Australia yang dikunjungi lumba-lumba setiap hari.
Lumba-lumba liar Monkey Mia, di Australia Barat akrab dengan manusia sejak tahun 1960-an.
Hal ini bermula ketika nelayan setempat melemparkan ikan kepada mereka.
Tidak butuh waktu lama bagi gerombolan lumba-lumba hidung botol yang ramah untuk menepi di sekitar Monkey Mia.
Tak lama kemudian, popularitas tempat ini naik dikalangan wisatawan.
Hingga pada tahun 1980-an, para peneliti kelautan mengamati tren yang kurang baik, karena lumba-lumba dewasa menjadi lebih bergantung pada manusia untuk mendapatkan makanan.
Keadaan menjadi sangat buruk ketika populasi sapi menurun dan 90 persen anak sapi gagal mencapai usia dewasa.
Untungnya, otoritas konservasi mulai mengatur pemberian makan lumba-lumba.
Saat ini, hanya beberapa lumba-lumba yang mengunjungi pantai Monkey Mia setiap hari.
Mereka hanya diberi makan sebagian kecil dari kebutuhan sehari-hari mereka, untuk memastikan mereka masih pergi berburu dan mengajari anak-anaknya keterampilan yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Pengunjung yang beruntung hanya diperbolehkan memberi makan lumba-lumba di bawah pengawasan staf yang berwenang.
Dikutip TribunTravel dari laman Odditycentral, Minggu (13/3/2022), menurut koordinator taman laut Luke Skinner, mereka hanya memberi mereka makan sekitar 10 persen dari asupan makanan harian yang dibutuhkan lumba-lumba.

Baca juga: Australia Akan Buka Kembali Perbatasan untuk Perjalanan Internasional
Baca juga: Mulai 21 Februari 2022, Australia Buka Kembali Perbatasan untuk Wisatawan yang Sudah Divaksinasi
Hal ini untuk memastikan mereka masih berburu mencari makan sendiri untuk mendapatkan 90 persen kebutuhan sumber makanannya.
Lumba-lumba yang mengunjungi Monkey Mia setiap pagi menarik lebih dari 100.000 pengunjung ke pantai setiap tahun.
Hal ini tidak mengherankan karena benar-benar tidak ada tempat lain di dunia ini yang menawarkan pemandangan seperti Monkey Mia.
Pengunjung bisa lebih dekat dengan lumba-lumba, berinteraksi dan mempelajari lingkungan mereka.

Monkey Mia adalah habitat bagi dua ratus lumba-lumba hidung botol, tetapi hanya lima betina dewasa yang diberi makan oleh manusia sebagai bagian dari wisata lumba-lumba Monkey Mia yang terkenal.
Jika masih ada wisatawan yang datang untuk melihat, lumba-lumba liar lainnya juga dilatih untuk mengunjungi pantai setiap hari.
Memberi makan lumba-lumba liar masih menjadi kontroversi hingga saat ini.
Penelitian menunjukkan hal itu dapat berdampak negatif terhadap kelahiran dan tingkat kelangsungan hidup hewan.
Tetapi, para ahli percaya pengalaman interaksi dengan lumba-lumba di Monkey Mia seharusnya tidak terlalu membawa dampak negatif dengan terus memperhatikan lingkungan. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Rute PP Australia, Jakarta dan Bali Selama Maret 2022
Baca juga: Australia Buka Kembali Perbatasannya untuk Turis Asing, Simak Aturan Terbarunya
Baca juga: Kabar Gembira, Australia Sepenuhnya Buka Kembali Perbatasan dan Siap Menyambut Turis