TRIBUNTRAVEL.COM - Ukraina menutup wilayah udara untuk penerbangan sipil mulai hari ini, Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin umumkan operasi militer di Ukraina Timur.
Aktivitas militer di daerah perbatasan Rusia dan Belarusia membuat regulator penerbangan Eropa memberi peringatan larangan terbang di wilayah tersebut.
Layanan lalu-lintas udara Ukraina pun menyatakan wilayah udara mereka ditutup untuk penerbangan sipil mulai Kamis (24/2/2022).
Sementara itu, Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) menyatakan wilayah udara di Rusia dan Belarusia dalam jarak 185 kilometer menimbulkan risiko keselamatan bagi maskapai penerbangan.
Menurut EASA, risiko penerbangan di wilayah udara perbatasan Rusia dan Belarusia yaitu adanya penargetan yang disengaja dan kesalahan identifikasi pesawat sipil.
“Kehadiran dan kemungkinan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko TINGGI bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan," kata EASA.
Industri penerbangan kini semakin memperhatikan risiko konflik yang ditimbulkan pada penerbangan sipil sejak penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada tahun 2014.
Sebelumnya, maskapai asal Jerman Lufthansa juga menutup layanan penerbangan ke Kiev dan Odessa, Ukraina.
Keamanan penumpang dan kru menjadi prioritas pertama Lufthansa .
Pihak maskapai pun akhirnya harus menghentikan layanannya ke Ukraina.
Meski begitu, Lufthansa mengaku terus memantau situasi terkini terkait ketegangan antara Ukraina dan Rusia dan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat.
Langkah tersebut juga diikuti sejumlah maskapai lainnya seperti Austrian Airlines, Swiss International Air Lines, dan Eurowings yang menangguhkan layanan penerbangan ke Ukraina.
Kemudian Swiss juga akan menangguhkan penerbangan ke Kiev mulai Minggu sampai 28 Februari.
Maskapai-maskapai tersebut juga memutuskan tidak akan terbang di atas Ukraina sementara waktu.
Sementara itu maskapai Ukraina SkyUp Airlines mengatakan penerbangan dari Madeira, Kepulauan Portugal, terpaksa harus mendarat di Moldova pada pekan lalu karena perusahaan yang menyewakan armadanya mengatakan tidak bisa masuk ke wilayah udara Ukraina.
Baca juga: Kencing di Pinggir Jurang Dekat Kuburan di Gianyar, Bule Rusia Kaget Tiba-tiba Ada di Dasar Jurang
Baca juga: Mengintip Mewahnya Superyacht Vladimir Putin yang di Dalamnya Terdapat Kolam Renang
Baca juga: China dan Rusia Bersiap Bangun Stasiun Berawak di Bulan pada 2035, Seperti Apa?
Baca juga: Lintasi Perbatasan Ukraina, Sebuah Pesawat Sampaikan Pesan Perdamaian Melalui Jalur Penerbangannya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Umumkan Operasi Militer, Ukraina Tutup Wilayah Udara untuk Penerbangan Sipil