TRIBUNTRAVEL.COM - Belakangan ini, fenomena hujan es mengguyur beberapa daerah di Jawa Timur.
Fenomena ini pun sempat menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.
Terlebih, video yang memperlihatkan fenomena hujan es beredar luas di media sosial.
Lantas, bagaimana fenomena hujan es bisa terjadi?
Baca juga: Viral Video Matahari Terbit dari Utara di Jeneponto Sulsel, Ini Tanggapan BMKG
Menjawab rasa penasaran masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memberikan penjelasan singkat terkait fenomena tersebut.
Hal itu disampaikan melalui video yang diunggah oleh akun Twitter resminya, @infobmkgjuanda.

Menurut penjelasan video, hanya awan Cumulonimbus yang bisa menyebabkan hujan es dengan suhu puncak awan mencapai -80 dejarat Celsius.
Terdapat aliran udara naik dalam awan yang sangat kuat, menyebabkan awan tumbuh menjulang tinggi hingga lebih dari 5 kilometer.
Baca juga: 4 Fenomena Internet Paling Aneh di Dunia, Ada Telur yang Pecahkan Rekor Like Terbanyak di Instagram
Proses tersebut membawa uap air dari bagian bawah awan tertarik ke atas mencapai lapisan titik beku.
Akibatnya, terjadi pengembunan secara tiba tiba dan membentuk bongkahan es dengan ukuran besar.
Bongkahan es tersebut kemudian jatuh seiring dengan aliran udara ke bawah atau downdraft yang sangat kuat.
Baca juga: Fenomena Langka Hujan Hewan di Texas, Ikan hingga Kepiting Jatuh dari Langit
Karena suhu udara lingkungan yang rendah, bongkahan es tidak sempat mencair saat mencapai permukaan tanah.
Dalam video yang diunggah juga dijelaskan bahwa kejadian hujan es sangat singkat.
Fenomena unik tersebut biasa terjadi dalam jangka waktu antara 3-5 menit saja.
Meski demikian, fenomena hujan es juga akan disertai dengan angin kencang.
Jika berpikir bongkahan es yang jatuh dapat dikonsumsi, maka kamu salah.
Baca juga: Viral di Medsos, Fenomena Langka Salju Turun di Arab Saudi Awal Tahun 2022
Pihak BMKG Juanda menjelaskan bahwa partikel es tidak layak dikonsumsi.
Sebab, tidak diketahui polutan apa yang ikut terlarut dalam es saat proses kondensasi.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
1. Website https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level Kecamatan
2. Akun media sosial @infobmkg
3. Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"
4. Call center 196 BMKG
5. atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Baca juga: Fenomena Langka Tumbuhan Mirip Bunga Bangkai dengan Bau Menyengat Muncul di Tiga Lokasi
Baca juga: Viral Fenomena Bun Upas Muncul di Ranu Pani Gunung Semeru, Suhu Udara Capai 0 Derajat Celcius
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.