TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat sama halnya dengan moda transportasi umum lainnya, yang tak luput dari gangguan teknis.
Beragam pengalaman mengerikan juga dialami sejumlah pilot ketika bertugas.
Seorang pilot baru-baru ini menggambarkan pengalaman paling mengerikan yang dia alami di dalam pesawat.
Baca juga: Penumpang Bikin Onar Kerap Dilakban di Pesawat, Pramugari Beberkan Alasannya
Pilot ini menjawab pertanyaan dari seorang pengguna Quora yang menuliskan, "Sebagai pilot maskapai penerbangan, apakah ada pengalaman yang Anda alami yang memberi Anda mimpi buruk?"
Dilansir dari Express.co.uk, Minggu (13/2/2022), Pilot komersial bernama Paul DeBusschere membagikan kisahnya.
Dia menceritakan, "Lepas landas larut malam dari Sao Paulo, Brasil. Tepat sebelum lepas landas dengan Boeing 767 yang terisi penuh, sebuah ban meledak dengan keras."

"Saat berada pada ketinggian 1.000 kaki, saya meminta Perwira Pertama saya menaikkan roda dan hanya satu sisi yang muncul," lanjutnya.
Ia melanjutkan, "Pada Boeing konfigurasi trailing edge flap asimetris ini menyebabkan pesawat mulai berbelok ke arah gunung saat mendaki."
"Kemudi penuh memungkinkan kami untuk terbang lurus ke depan. Saya menginstruksikan Perwira Pertama saya untuk menyatakan keadaan darurat dan memberi tahu kontrol bahwa kami perlu membuang bahan bakar untuk turun ke bobot pendaratan yang dapat diterima," sambungnya.
Paul mengungkapkan dalam waktu satu jam dibutuhkan untuk membuang 100 ribu pon bahan bakar.
Baca juga: Jangan Lakukan! 4 Hal yang Picu Polusi Udara di Pesawat, Bikin Penumpang Tak Nyaman
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Pesawat di Wilayah PPKM Level 3 dan Daftarnya
"Kami menghitung kecepatan pendekatan kami dengan satu kepakan sayap di satu dan kepakan sayap lainnya pada lima akan menjadi 193 knot atau sekitar 55 knot lebih cepat dari biasanya," imbuhnya.
Pada pesawat komersial, flap ditempatkan di tepi luar sayap pesawat.
Fungsinya adalah untuk membantu menghasilkan lebih banyak daya angkat saat pesawat lepas landas dan yang lebih penting, untuk memastikan pendaratan yang terkendali dan sukses.
Pilot melanjutkan, "Ketika kami siap untuk memulai pendekatan kami, kami meletakkan pegangan gigi hanya untuk memiliki indikasi gigi utama yang menunjukkan bahwa itu tidak turun dan terkunci."
"Kami kemudian memulai pendaratan ke Bandara Sao Paulo sekitar jam 1 pagi," ungkapnya.

Pendaratan dilakukan dengan hanya flap satu dan lima, sementara ban pecah membuat pendaratan sangat bergelombang.
Ini menjadi pendaratan terbaik Paul dalam 33 karirnya sebagai pilot dalam kondisi ban pecah.
"Pesawat berhenti 300 kaki dari ujung landasan dengan rem merah panas. Setelah mendarat, diketahui bahwa ban yang pecah tidak hanya mengenai sensor roda pendaratan tetapi juga merusak spoiler penerbangan," kata Paul.
"Itu juga menimbulkan lubang berukuran lima kali enam kaki di sepanjang sayap. Ketika saya pergi ke kursi di atas sayap untuk melihat lubang itu, saya bisa melihat roda pendarat melalui lubang itu," jelasnya.
Paul mengaku kakinya menjadi lemas dan berkata, "Saya menyadari betapa dekat diri saya dan 260 penumpang dengan bencana."
"Kejadian ini membuatku terbangun dan mengalami mimpi buruk selama berminggu-minggu setelahnya," imbuh Paul.
Terakhir ia menambahkan, "Hal yang lucu adalah tidak ada pejabat di maskapai saya yang pernah menelepon saya untuk membahas kejadian ini."
Tonton juga:
Baca juga: Wisata Maya Bay Thailand Kembali Dibuka, Ada Aturan Baru hingga Turis Wajib Reservasi
Baca juga: Unggah Foto Keindahan dari Ketinggian, Pihak MotoGP Sebut Mandalika Sirkuit Tercantik di Dunia
(TribunTravel.com/Ratna)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.