TRIBUNTRAVEL.COM - Bingung mau makan siang apa saat liburan ke Sragen?
Kamu bisa mencoba sate ayam.
Di Sragen, ada satu tempat makan yang menawarkan sate ayam enak dan murah.
Namanya Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong.
Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong menjadi satu kuliner legendaris yang ada di Kabupaten Sragen.
Baca juga: Sate Ayam Legendaris di Ponorogo, Jualan Sejak 1970-an hingga Pernah Diundang ke Istana Negara

Baca juga: 8 Kuliner Malam di Cirebon yang Wajib Dicoba, Mulai dari Nasi Lengko sampai Sate Ayam
Cita rasa yang khas dan lembutnya daging ayamnya bisa bertahan puluhan tahun ini.
Satu tusuk sate ayam terdiri dari irisan daging ayam yang berukuran lebih besar jika dibandingkan sate ayam biasa.
Cocok dipadukan dengan irisan lontong yang lembut, yang dimasak dengan dibungkus daun pisang.
Yang menjadi pembeda, bumbu kacangnya yang khas racikan Pak Bagong sejak tahun 1979.
Bumbu kacangnya yang ditumbuk halus, yang mana rasa kacangnya masih kental terasa.
Selama 42 tahun racikan bumbunya itu masih dipertahankan hingga gini, yang masih cocok dengan lidah lintas generasi.
Yang lebih istimewa, Pak Bagong belajar langsung meracik bumbu sate di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur selama beberapa tahun.
Kini, Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong telah buka 4 cabang di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Seluruh cabangnya itu, 3 diantaranya dikelola oleh anak Pak Bagong sendiri.
Satu anak Pak Bagong, Tri Warsiti (39) mengatakan rasa satenya itu cocok dengan lidah semua orang.
"Yang membedakan resep bumbunya, kalau lain orang, lain juga rasanya, kalau disini semua orang cocok, dari Jakarta, Bandung," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: 4 Warung Sate Ayam Enak di Jakarta, Pas Buat Makan Siang saat Liburan ke Taman Margasatwa Ragunan

Baca juga: 6 Sate Ayam Legendaris di Solo Buat Kulineran Malam, Irisan Daging dan Bumbunya Maknyuss
"Banyak yang cerita, kalau beli sate di Sragen nggak di tempat e Pak Bagong, kebanyakan tidak mau," tambahnya.
Rahasia satenya bertahan hingga kini, karena Siti tetap mempertahankan rasa dan kualitas sate.
"Yang penting itu rasanya, kalau orang cocok, pasti ramai, kita juga mempertahankan kualitas, meski harga cabai sekarang naik, ya kita tetap mempertahankan kualitasnya," jelasnya.
Tak hanya berjualan dengan membuka warung sendiri, Siti juga memanfaatkan media sosial dan layanan pesan antar untuk memperluas pasarnya.
Satenya juga bisa disajikan menyesuaikan permintaan masing-masing pembeli.
"Kita juga tidak hanya menyediakan porsi penuh, jadi cocok untuk pelajar, kita juga ada porsi hemat dan porsi sedang," paparnya.
Sate Pak Bagong terdiri dari tiga porsi, yakni porsi kecil berisi lima tusuk sate beserta lontong dibanderol harga Rp 15.000.
Sedangkan, porsi sedang dengan 7 tusuk dan lontong seharga Rp 20.000, dan porsi besar dengan 10 tusuk dan lontong harganya Rp 25.000.
Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong ada di 4 lokasi, yakni di PKL Garuda, Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Teguhan, dan di Timur Terminal Lama Sragen.
Baca juga: Menikmati Kuliner Legendaris Jaksel Sate Ayam H.Martingen, Sehari Ludes 7.000 Tusuk
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Inilah Resep Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong di Sragen : Bisa Bertahan 42 Tahun dan Langanan Pejabat