TRIBUNTRAVEL.COM - Tengkleng Bu Harsi sempat heboh di media sosial dan menjadi perbincangan publik beberapa waktu terakhir.
Warung tengkleng yang berdiri di tenda sederhana ini dituduh mematok harga yang mahal alias ngepruk.
Sebelumnya, Tengkleng Bu Harsi viral lantaran review beberapa orang di Google Maps dan diunggah melalui media sosial Instagram.
Baca juga: Sate Ayam Ponorogo Pak Bagong untuk Makan Siang, Bertahan 42 Tahun dan Jadi Langganan Pejabat
Dalam review tersebut, ada yang menuliskan bahwa dua porsi tengkleng, dua porsi nasi, dan teh hangat dikenakan harga Rp 120 ribu.
Ada pula yang dikenakan harga Rp 250 ribu ketika makan di Tengkleng Bu Harsi.
Sontak, unggahan tersebut menuai banyak komentar dan berdampak bagi usaha milik Harsi.

Tengkleng Bu Harsi yang berlokasi di Jalan Merak, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini pun sempat sepi pembeli selama beberapa hari.
Dampak begitu rasakan Harsi yang biasanya membawa 5 kilogram bahan tengkleng, semenjak viral 2 kilogram pun tak habis.
Baca juga: 5 Tempet Makan Siang Populer di Jogja, Coba Mampir ke Gubug Mang Engking Bernuansa Kastil
Baca juga: Melihat Keindahan Taman Refleksi, Fasilitas di Taman Margasatwa Ragunan yang Jarang Diketahui
Kini Sudah Ada Daftar Menu
Setelah viral di media sosial, Tengkleng Bu Harsi kini sudah lebih tertata.
Dari pantauan TribunTravel di lokasi pada Sabtu (19/12/2021), sudah ada daftar menu yang jelas dan rinci.
Sebelumnya, warung Tengkleng Bu Harsi tidak memiliki daftar menu yang rinci dikarenakan Harsi tidak bisa baca dan tulis.
Spanduk warungnya pun dulu hanya bertuliskan tengkleng porsi besar Rp 30.000 dan tengkleng porsi kecil Rp 15.000.
Kini ada daftar menu yang jelas beserta harganya di spanduk maupun lembaran menu yang tersedia di Warung Tengkleng Bu Harsi.

Dalam spanduk tersebut tertulis tengkleng kambing Rp 30.000 dan tengkleng sapi Rp 50.000.
Bu Harsi menyebutkan, setelah ditata kembali, usahanya mulai didatangi pembeli.
Warung yang buka setiap hari mulai pukul 07.00-15.00 WIB ini sudah kembali normal, bahkan pukul 14.00 WIB sudah habis.
"Sekarang sudah normal kembali, kemarin jam 2 sudah habis tengklengnya," kata Harsi kepada TribunTravel.
Sempat Jualan Sate Bersama Suami

Sebelum suaminya meninggal dunia, Harsi sempat berjualan sate.
Namun setelah suaminya meninggal dunia, Harsi beralih menjajakan tengkleng buatannya.
Ia mulai merintis usaha tengklengnya dengan dijajakan secara keliling dan dipanggul.
"Dulu jualannya keliling dulu, 'tengkleng.. tengkleng.. tengkleng', gitu keliling di sekitaran rumah," ungkap Harsi.
Dari hasil berjualan tengkleng, Harsi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan kedua anaknya yang kini sudah menikah.
Harsi menyebutkan, setelah beberapa tahun jualan dan usianya makin senja, ia memutuskan untuk berjualan tetap di kawasan Solo Baru.
"Udah tua jualannya pindah ke sini, karena nggak kuat keliling terus dan bongkar pasang tenda," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Sunrise Hill Gedong Songo Bagi-Bagi Voucher Menginap Gratis, Ini Syaratnya
Baca juga: 4 Resep Nasi Goreng ala Restoran yang Enak untuk Menu Makan Siang
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar rekomendasi kuliner di sini.