TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Cook pada Sabtu (3/12/2021) melaporkan kasus Covid-19 pertama sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Padahal negara kepulauan itu sedang bersiap membuka kembali perbatasannya untuk turis.
Dilansir TribunTravel dari Kompas.com, virus itu terdeteksi pada seorang bocah lelaki berusia 10 tahun yang dikarantina setelah tiba dengan penerbangan repatriasi bersama keluarganya pada Kamis (2/12/2021).
Bocah itu terbang dari Selandia Baru bersama 176 penumpang lain.
"Kami telah mempersiapkan diri untuk kami membuka kembali perbatasan kami. Rezim pengujian kami telah menunjukkan kualitas persiapan itu dengan menangkap kasus ini di perbatasan," kata Perdana Menteri Kepulauan Cook Mark Brown dalam sebuah pernyataan melansir AFP.
Baca juga: Setelah Selandia Baru, Sertifikat Vaksin Singapura Diakui Setara dengan Sertifikat Digital Uni Eropa
Sebelumnya, Kepulauan Cook menutup diri dari dunia ketika pandemi melanda.
Negara itu memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi secara global, dengan 96 persen dari populasi yang memenuhi syarat mendapat dosis ganda.

Tetap bebas Covid-19
Bocah berusia 10 tahun yang sebelumnya positif Covid-19 telah melaporkan hasil tes negatif dan sekarang dianggap sebagai kasus historis, dilaporkan stuff.co.nz.
Sekretaris kesehatan Kepulauan Cook Bob Williams mengatakan bahwa pengujian untuk Covid-19 rumit, dan tidak selalu terbukti sesederhana seseorang yang positif atau negatif.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan, Australia Tunda Buka Perbatasannya untuk WN Asing
"Setelah dua hasil 'positif lemah', kami mengambil pendekatan mereka positif sampai kami mendapat informasi yang mengatakan sebaliknya," ungkap Williams pada Senin (6/12/2021).
Ia mengatakan bahwa bocah itu telah mendapatkan hasil negatif untuk tes Covid-19.
"Artinya, kami tidak mendeteksi virus apa pun dalam sampel lendir yang kami ambil dari bocah itu. Ini adalah kabar baik," lanjutnya.

Williams mengatakan, penjelasan yang paling mungkin adalah bocah itu terpapar virus di masa lalu.
Dia melanjutkan, sampel darah akan dikirim ke laboratorium ESR di Selandia Baru untuk pengujian antibodi.
"Ada kabar baik lebih lanjut bahwa sebagai tindakan pencegahan setelah tes positif lemah, selama akhir pekan, kami menguji semua 117 personel perbatasan yang bertugas ketika penerbangan repatriasi itu masuk," ungkap Williams.
Baca juga: 7 Fakta Unik Pulau Christmas, Pulau Terluar Australia yang Letaknya Dekat Pulau Jawa
"Itu termasuk staf perbatasan di bandara, pengemudi dan staf di fasilitas MIQ – Edgewater Resort," lanjutnya.
Williams mengatakan bahwa mendeteksi kasus historis adalah hal yang baik, tetapi hasilnya juga menekankan perlunya tetap waspada.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
Baca juga: Selandia Baru Akan Buka Perbatasan Bagi Wisatawan yang Telah Divaksinasi Penuh pada 2022
Baca juga: Daftar Destinasi Terbaik Tahun 2022 Versi Lonely Planet, Kepulauan Cook Berada di Peringkat Pertama