TRIBUNTRAVEL.COM - Semakin banyaknya warga yang sudah melakukan vaksinasi membuat sebagian besar negara memutuskan membuka perbatasan bagi wisatawan.
Meski demikian, otoritas kesehatan setiap negara memiliki aturan berbeda dalam jenis vaksin yang diizinkan masuk ke negaranya.
Itulah sebabnya sebelum bepergian kita wajib memeriksa jenis vaksin yang diterima di negara tujuan.
Apakah negara tujuan yang akan kamu kunjungi meneri vaksinasi yang telah kamu dapatkan?
Dikutip TribunTravel dari laman visaguide.world, berikut daftar negara yang mengizinkan orang yang sudah divaksin Sinopharm untuk berkunjung.



Spanyol merupakan negara Uni Eropa pertama yang memutuskan untuk menerima Sinopharm sebagai bukti vaksinasi kekebalan yang sah.
Sementara negara-negara lain hanya mengizinkan masuknya vaksinasi tertentu yang disetujui EMA.
Sementara pemerintah Spanyol menyatakan semua vaksin yang diizinkan dipasarkan oleh EMA maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan diterima.
Baca juga: Warga Sleman Hilang Kabar Setelah Pamit Naik ke Merapi, Sempat Menjawab Sebelum Kabut Tebal Muncul
Baca juga: Ingin Bepergian Naik Transjakarta? Wajib Tunjukan Sertifikasi Vaksin Covid-19
Apakah Sinopharm Diterima di Amerika Serikat?
Sedangkan untuk Amerika Serikat, saat ini baru mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer/BioNTech, Moderna, dan Johnson and Johnson untuk digunakan.
Meskipun demikian AS masih membatasi perjalanan internasional dan belum jelas apakah akan mengizinkan orang dengan vaksin jenis lain untuk masuk ke negaranya.
Larangan masuk di 33 negara dunia, termasuk Inggris, Irlandia dan negara-negara Area Schengen pun akan berakhir.
Beberapa universitas, termasuk Harvard, Colombia, Yale University, dan beberapa universitas lainnya telah mengumumkan akan mengizinkan siswa yang telah divaksinasi dengan Sinopharm untuk melanjutkan studi mereka di sana.
Apakah Vaksin Sinopharm Diterima di Inggris?
Inggris belum menyetujui orang yang telah menerima vaksin Sinopharm masuk ke negaranya.
Saat ini, Inggris hanya mengakui vaksin yang telah disetujui EMA.
Vaksin Sinopharm dikembangkan oleh perusahaan milik China dan mendapat persetujuan darurat oleh WHO pada Mei lalu.
Vaksin ini awalnya digunakan di China, kemudian didistribusikan ke berbagai negara lain, terutama bagi negara yang ekonominya lebih lemah.
Uuntuk perlindungan maksimal terhadap COVID-19, setiap orang berusia di atas 18 tahun wajib mendapat dua dosis vaksin.
Selain Sinopharm, Sinovac adalah vaksin lain yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang berbasis di Beijing ini.
Hingga saat ini, vaksin ini masuk dalam Daftar Penggunaan Darurat WHO dan telah disetujui untuk digunakan di 50 negara.
Baca juga: 4 Taman Patung Teraneh di Dunia, Ada Patung Kelamin Pria Menghadap Laut di Haesindang Park
Baca juga: 7 Vaksin Covid-19 yang Diakui WHO, Mana yang Banyak Diterima untuk Perjalanan Internasional?
Baca juga: Gantikan STRP, Penumpang yang Naik KRL Wajib Bawa Surat Vaksin Covid-19
Baca juga: Maskapai dari AS Beri Gaji Tambahan Buat Pramugari & Semua Karyawan yang Sudah Vaksin
(TribunTravel.com/tyas)