TRIBUNTRAVEL.COM - Penerbangan American Airlines dari Dallas menuju Tampa dilaporkan mengalami turbulensi yang begitu parah.
Turbulensi parah tersebut bahkan menyebabkan beberapa penumpang terluka.
Mengetahui hal tersebut, pilot akhirnya memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke New Orleans.
Sehari kemudian, penerbangan Southwest Airlines mengalami turbulensi serupa saat hendak mendarat di Salt Lake City.
Baca juga: Video Menegangkan Pilot Berjuang Mendaratkan Pesawat saat Hujan Badai
Kedua insiden ini tentu menambah catatan penumpang yang terluka akibat turbulensi.
Melansir laman Simple Flying, Kamis (1/7/2021), American Airlines A321-200 diketahui sedang melakukan penerbangan menuju Tampa ketika mengalami turbulensi yang cukup kuat.
Menurut laporan Aviation Herald, pesawat yang terbang pada Kamis (24/6/2021) lalu mengalami penyimpangan ketinggian lebih dari 150 kaki.
Para awak awalnya melanjutkan perjalanan menuju Tampa selama 20 menit.
Setelah mengetahui ada 10 penumpang terluka, akhirnya pesawat dialihkan untuk mendarat di New Orleans.
Bahkan, satu anggota awak dilaporkan mengalami cedera yang lebih serius.
Baca juga: 5 Hal Seputar Turbulensi Pesawat yang Harus Kamu Ketahui, Tak Perlu Panik Jika Terjadi Guncangan
Baca juga: Pramugari Beberkan 4 Kode Rahasia Penerbangan, Termasuk Bagaimana Jika Pesawat Mengalami Turbulensi
Hanya sehari kemudian, insiden serupa juga terjadi pada penerbangan Southwest Airlines ke Salt Lake City
Tercatat, ada tiga anggota awak dan salah seorang penumpang yang terluka akibat turbulensi.
Southwest Airlines B737-700 sedang melakukan penerbangan dari Chicago Midway ke Salt Lake City dengan 135 penumpang di dalamnya.
Baca juga: Fakta Turbulensi, dari Penyebab, Level, dan Dampaknya bagi Pesawat
Dalam perjalanan, pesawat itu menerima turbulensi dengan kekuatan 65 nanometer di Salt Lake City.
Setelah mendarat dengan selamat, keempat korban dibawa langsung dilarikan ke rumah sakit setempat.
Jika ditotal, berarti ada 15 orang yang terluka akibat turbulensi dalam kurun waktu dua hari.
Sayangnya, data menunjukkan bahwa insiden seperti ini memang umum terjadi.
Menurut penelitian yang bekerja sama dengan Organisasi Meteorologi Dunia pada Konferensi Ilmiah Meteorologi Aeronautika tahun 2017, perubahan iklim bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah cedera terkait turbulensi.
Secara khusus, Clear-Air Turbulence (CAT) diperkirakan menyebabkan insiden seperti dua minggu lalu.
Ini jenis turbulensi yang sulit untuk terdeteksi dan karena itulah sulit untuk menghindarinya.
Baca juga: Terungkap, Ini Kursi Terbaik di Pesawat untuk Hadapi Turbulensi Selama Penerbangan
Baca juga: Baru Pertama Kali Naik Pesawat Terbang? Ini 7 Fakta Turbulensi yang Harus Kamu Tahu
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.