TRIBUNTRAVEL.COM - Aksi nekat penumpang gelap bukan kali ini saja terjadi.
Sebelumnya, banyak kasus penumpang gelap yang nekat menyelinap masuk ke dalam pesawat, bahkan bersembunyi di sana.
Seperti yang dilakukan oleh seorang pria New York yang diduga masuk ke bandara dan menyelinap ke kokpit pesawat.
Baca juga: Terungkap Alasan Minum Kopi dan Teh di Pesawat Sebaiknya Dihindari, Ini Penyebabnya
Padahal kokpit menjadi ruang khusus yang hanya boleh diakses oleh pilot.
Pria ini pun akhirnya menghadapi tuntutan pidana atas aksi nekatnya tersebut.
Beruntung saat itu, pesawat dalam keadaan kosong dan tidak sedang dioperasikan.

Dilansir dari laman Foxnews.com, Kamis (27/5/2021), pihak berwenang telah berhasil menangkap Stan Johnson yang berusia 23 tahun.
Ia ditahan karena menyelinap masuk ke kokpit dengan berjalan melalui landasan pacu di Bandara Internasional Albany.
Tersangka diduga duduk di kokpit pesawat sebelum kembali ke terminal bandara.
Sheriff Albany County Craig Apple berbicara dengan WNYT tentang insiden tersebut dan mengatakan, "Orang ini melakukan tindak kriminal sepanjang hari termasuk kemarin dan hingga dini hari."
Baca juga: Deretan Kursi Terburuk di Pesawat Terungkap, Termasuk di Baris Belakang
Baca juga: Pernah Tiba-tiba Menangis saat di Pesawat? Ini Penyebabnya
"Dia diduga mencuri mobil di Boston dan membawanya ke Bronx, tempat tinggalnya, meninggalkan mobil di Bronx. Kembali ke Albany, terlibat dalam perselisihan di mana dia melarikan diri, berakhir di bandara tempat dia melanggar pagar pembatas, juga dapat menembus jalur pesawat di mana dia kemudian masuk ke dalam pesawat terbang," imbuhnya.
Polisi setempat dilaporkan menggeledah daerah tersebut dan semua pesawat di darat dengan unit K-9, meskipun tidak ada yang barang lain yang ditemukan.
Dalam pernyataan yang diperoleh WNYT, juru bicara Bandara Internasional Albany mengatakan, "Kami sedang melakukan penyelidikan lengkap dan komprehensif bersama dengan Otoritas Bandara dan Administrasi Keamanan Transportasi Albany County."
Johnson dilaporkan dibawa ke fasilitas kesehatan mental terdekat untuk evaluasi dan sejak itu dibebaskan.
Menurut sheriff, dia didakwa melakukan pelanggaran pidana.
Ada-ada saja ya, traveler!
Nah, masih banyak lagi kisah tentang dunia penerbangan, termasuk soal kursi nomor 13 yang kerap dihindari di pesawat.
Kursi Nomor 13 Kerap Dihindari di Pesawat
Banyak budaya dunia yang meyakini bahwa 13 merupakan angka sial.
Alhasil, banyak masyarakat yang menghindari angka 13 karena takhayul nasib sial akan menghampirinya.
Praktik ini bahkan diikuti oleh sejumlah maskapai penerbangan di seluruh dunia.
Jika diperhatikan, banyak maskapai yang melewatkan baris 13 dalam penomoran kursi mereka.
Baca juga: Rahasia Minuman di Pesawat Terungkap, Pramugari Sarankan Penumpang Hindari Pesan Kopi
Melansir laman Simple Flying, angka 13 umumnya akan dilewati, jadi baris-baris kursinya melompat dari 12 langsung ke angka 14.

Sebagian besar keputusan dan proses di pesawat terbang dipikirkan dengan baik untuk keselamatan, dan jika baris 12 dan 14 aman, maka kamu bisa meyakini bahwa baris 13 juga aman.
Namun di sisi lain, mengapa baris 13 tidak membuat penumpang merasa sedikit lebih aman?
Jika beberapa orang percaya bahwa 13 tidak beruntung, maka mereka tidak akan merasa nyaman diberi tempat duduk di sana.
Baca juga: Terungkap! Rahasia Pramugari Atasi Penumpang Pesawat yang Bau Badan
Baca juga: Terungkap Alasan Pramugari Lebih Senang Layani Penumpang di Kelas Ekonomi
Maskapai yang Menghilangkan Baris 13
Banyak maskapai penerbangan mengikuti praktik ini.
Beberapa contoh utama termasuk:
- Di Eropa, Iberia, Lufthansa, Air France, Alitalia, dan Ryanair semua melewati baris 13.
Namun ada pengecualian, di antara maskapai penerbangan teratas di Inggris, misalnya, hanya Virgin Atlantic yang melewatkan baris 13, sedangkan British Airways, easyJet, dan Jet2.com tidak.
- Untuk Amerika Serikat, United Airlines (pada sebagian besar jenis pesawat) dan Alaska Airlines (hanya pada 737-800) melakukan ini.
Sementara Delta Air Lines, American Airlines, dan Southwest Airlines semuanya tidak menghilangkan baris 13.
- Di Timur Tengah, Qatar Airways dan Emirates mengikuti praktik tersebut.
- Di Asia, maskapai yang menerapkannya antara lain Cathay Pacific, Hong Kong Airlines, Thai Airways, dan Singapore Airlines.
Baca juga: Terungkap Prilaku Penumpang yang Bikin Pramugari Kesal Selama Penerbangan
Tentu saja, praktik takhayul berbeda di seluruh dunia.
Jika baris ke-13 dilewatkan di beberapa negara, masuk akal jika maskapai penerbangan juga mengikuti kepercayaan takhayul lainnya.
Angka 17 dianggap tidak beruntung di beberapa negara (termasuk Italia dan Brasil) karena artinya dalam angka Romawi.
Menata ulang angka XVII memberikan VIXI, yang dalam bahasa Latin dapat diterjemahkan sebagai 'hidupku sudah berakhir'.
Lufthansa adalah salah satu maskapai penerbangan yang melewatkan baris 17, dengan alasan terkait mitos yang beredar.
Sementara di China dan beberapa negara Asia lainnya, angka 4 dianggap sial.
Dalam bahasa China, pengucapannya ('si') sama dengan arti kematian.
Banyak gedung akan kehilangan lantai empat karena alasan ini, tetapi tampaknya tidak diterapkan pada baris pesawat (meskipun Cathay Pacific dan Hong Kong Airlines tidak memiliki baris 4 karena sistem penomorannya).
Praktiknya meluas ke angka 14, yang memiliki kemiripan fonetik dengan kematian.
Kamu tidak akan menemukan baris 14, misalnya, di Cathay Pacific atau Hong Kong Airlines.
United Airlines juga merupakan maskapai penerbangan asing terkemuka yang menghormati kepercayaan China ini.
Tonton juga:
Baca juga: Viral Kendaraan Pengangkut Bagasi Tabrak Pesawat di Landasan Pacu Bandara
Baca juga: Diminta Pasang Sabuk Pengaman, Penumpang Pesawat Ini Marah dan Aniaya Pramugari
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar Kelakuan Penumpang Pesawat yang Dibenci Pramugari, di sini.