TRIBUNTRAVEL.COM - Bosan dengan kehidupan sehari-hari ?
Ingin membebaskan diri dari tumpukan pekerjaan dan menghidup udara segar?
Kamu dapat menjauhkan diri dari kesibukan pekerjaan dengan melakukan perjalanan di Pulau Tsumagashima.
Pulau Tsumagashima merupakan satu pulau tak berpenghuni yang berada di pesisir Jepang.
Meski pernah ditinggali manusia, Pulau Tsumagashima dinyatakan tidak berpenghuni pada 2002.
Akses menuju Pulau Tsumagashima relatif mudah.
Baca juga: Mengapa Orang Jepang Lebih Suka Duduk di Lantai saat Makan? Ini Manfaatnya Bagi Tubuh
Wisatawan bisa naik jetfoil dari Pelabuhan Hakata untuk tiba di Pulau Iki, yang memakan waktu sekira 65 menit, atau naik pesawat selama 30 menit dari Bandara Nagasaki.
Dari pelabuhan Iki sendiri hanya membutuhkan lima menit lagi untuk mendarat di Tsumagashima.
Wisatawan tidak perlu khawatir tentang keamanan pulau, area perkemahan dirawat dan dipantau oleh staf profesional.
Berkemah di Pulau Tsumagashima memungkinkan wisatawan mencoba pengalaman berkemah yang unik di mana mereka mendirikan tempat tinggal mereka sendiri, mencari makan, menangkap ikan, dan memasak makanan mereka sendiri menggunakan bambu dan alat berkemah.
Selama di Pulau Tsumagashima, wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan pantai yang bersih, hutan yang luas untuk dijelajahi, dan lingkungan yang asri.
Menginap dua hari satu malam akan dikenakan biaya 19.800 yen setara Rp 2,6 juta sedangkan menginap tiga hari dua malam akan dikenakan biaya 29.800 yen setara Rp 3,9 juta per orang dewasa.
TribunTravel melansir dari soranews, bagi siswa sekolah dasar akan dikenai tarif inap setengah dari harga normal.
Baca juga: HTM dan Jam Buka Sakura Hills Tawangmangu Terbaru, Tempat Terbaik untuk Berburu Foto ala Jepang
Anak-anak yang lebih muda lagi akan dikenai biaya gratis.
Harga yang tertera mencakup biaya kapal sewaan yang akan membawa wisatawan ke pulau, serta tarif bus untuk mencapai kapal tersebut.
Selain itu harga juga mencakup satu set pancing, satu kantong tidur per orang; tenda untuk lima orang, lentera, pendingin, satu set panci dan wajan, kompor berkemah, tangki air olahan, toilet portabel, dan buklet aturan bertahan hidup.
Para tamu diharapkan membawa jatah dan minuman mereka sendiri jika mereka membutuhkannya , dan mereka juga dapat menyewa peralatan tambahan dengan biaya tambahan.
Bagi wisatawan yang belum pernah berkemah sebelumnya akan dibantu instruktur yang berkualifikasi.
Baca juga: Resep Miffy Toast Enak, Menu Sarapan Menggemaskan yang Jadi Tren TikTok Jepang
Baca juga: Koper Berisi Mayat Ditemukan di Tepi Danau Terbesar di Jepang
Catatan: Pandemi Covid-19 membuat Jepang masih belum membuka perbatasannya untuk turis asing. Kamu bisa mencoba berkemah di Pulau Tsumashima saat pandemi berakhir.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel