Breaking News:

Tak Cuma jadi Tempat Wisata, Geopark Gunung Sewu Gunungkidul juga Jadi Sarana Edukasi dan Konservasi

Tak hanya sebagai destinasi wisata, Geopark Gunung Sewu juga terdapat aspek pendidikan dan konservasi.

TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Aliran Kali Ngalang di Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Bebatuan di kali tersebut merupakan bagian dari Geopark Pegunungan Sewu 

TRIBUNTRAVEL.COM - Daerah Istimewa Yogyakarta kaya sumber daya alam sehingga memiliki beragam destinasi wisata di berbagai wilayah.

Satu di antaranya adalah Geopark Gunung Sewu.

Geopark Gunung Sewu menjadi aset yang memiliki banyak potensi di dalamnya.

Tak hanya sebagai destinasi wisata, Geopark Gunung Sewu juga terdapat aspek pendidikan dan konservasi.

Gunung Sewu membentang dari wilayah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, Wonogiri Jawa Tengah hingga Pacitan Jawa Timur. Wilayah tersebut tercatat sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

Geopark Gunung Sewu memiliki luas bentang 1.802 kilometer persegi.

Berada di tiga geoarea dan masing-masing geoarea memiliki geosite.

Gunungkidul 13 lokasi, Wonogiri (Jawa Tengah) 7 lokasi, dan Pacitan (Jawa Timur) 13 lokasi.

GM Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, Budi Martono mengatakan bahwa masyarakat sudah mulai merasakan manfaat konsep sebuah geopark.

Di dalamnya terdapat unsur taman bumi yang menghubungkan sejarah bentang alam dengan budaya setempat, sekaligus flora fauna khas Gunung Sewu.

2 dari 3 halaman

Tak dipungkiri, berdirinya Gunung Sewu sebagai Geopark memberi kemanfaatan dan perkembangan bagi wilayahnya, dalam hal ini terjadi kenaikan yang signifikan baik jumlah kunjungan wisata, maupun PAD yang masuk ke kabupaten Gunungkidul .

Baca juga: Wisata Candi Borobudur Buka saat Libur Waisak, Pelepasan Lampion Ditiadakan

Baca juga: Deretan Kursi Terburuk di Pesawat Terungkap, Termasuk di Baris Belakang

Baca juga: Leuwi Korsi dan 7 Tempat Wisata di Garut yang Paling Populer di Kalangan Wisatawan

"Konsep Geopark ini cocok untuk membangun Gunungkidul yang notabene kawasan karst," ujarnya.  

Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat telah menggerakan perekonomian masyarakatnya.

Di sekitar geosite telah tumbuh aktivitas perekonomian baru seperti pengelolaan home stay, produk-produk UMKM hingga pemandu wisata.  

Peningkatan ekonomi ini dinilainya karena masyarakat di sekitar geosite ini secara tidak langsung dianggap sebagai investor sehingga ada perasaan memiliki warisan geologi ini dan terus dilindung untuk masa depan mereka.

"Memang semua tidak kita buka untuk mass tourism, karena konsep geopark juga ada untuk edukasi dan konservasi. Di dalamnya banyak peninggalan nenek moyang, seperti fosil manusia purba yang banyak menarik para ilmuwan untuk meneliti," urainya.  

Sementara terkait dengan kunjungan wisata, Budi mengaku bahwa saat pandemi dan liburan kemarin memang ada pembatasan wisatawan yang datang.

"Kita memang terimbas dari sisi jumlah kunjungan. Tapi masyarakat sekitar, sejatinya bekerja di pertanian dan mengelola geopark sebagai sampingan," tandasnya.

Budi menjelaskan, penurunan tingkat kunjungan wisatawan sampai 70 persen dibandingkan saat masa di luar pandemi Covid-19.

Namun demikian, pihaknya melihat penurunan ini dari sisi lain yakni dari sisi konservasi.

3 dari 3 halaman

Pandemi Covid-19 ini memberi waktu untuk alam untuk memulihkan diri untuk tetap lestari. (nto) 

Baca juga: Akibat Covid-19, Penerbangan dari India ke Dubai Ini Hanya Membawa Satu Penumpang

Baca juga: Ancol Tetap Buka saat Libur Waisak 2021, Pengunjung Bisa Lihat Gerhana Bulan di Pantai

Baca juga: Promo Hotel di sekitar Jalan Malioboro Jogja dengan Tarif Mulai Rp 180 Ribuan

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Geopark Gunung Sewu di Gunungkidul Berfungsi sebagai Destinasi Wisata, Edukasi, dan Konservasi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Geopark Gunung SewuTribunTravel.comGunungkidul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved