lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini, maskapai Emirates mengoperasikan penerbangan dari Mumbai ke Dubai dengan pesawat Boeing 777-300ER.
Dengan total 427 kursi yang tersedia, maskapai tersebut hanya memiliki satu penumpang di dalam pesawat.
Hal ini disebabkan oleh situasi Covid-19 dan perkembangan varian baru yang lebih menular.
Alhasil, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan pembatasan perjalanan pada orang-orang yang datang dari India.
Baca juga: Deretan Kursi Terburuk di Pesawat Terungkap, Termasuk di Baris Belakang
Melansir The Times of India, dikatakan bahwa kapten penerbangan EK 501 tidak memberikan rincian penerbangan melalui PA (Passenger Address), melainkan secara langsung kepada penumpang tunggal tersebut.
"Karena Anda adalah satu-satunya penumpang di dalam pesawat, 777 ini khusus untuk Anda!!" kata kapten itu.
UEA telah memberlakukan pembatasan ketat pada perjalanan
Melansir laman Simple Flying, UEA memberlakukan pembatasan terhadap orang yang datang dari India pada 25 April 2021.
Kemudian pada 24 Mei, UEA mengumumkan bahwa mereka memperpanjang larangan perjalanan dari India hingga setidaknya 14 Juni 2021.
Baca juga: Pernah Tiba-tiba Menangis saat di Pesawat? Ini Penyebabnya
Menanggapi hal ini, Emirates yang berbasis di Bandara Internasional Dubai (DXB) menerbitkan pernyataan berikut pada situsnya:
"Emirates telah menangguhkan penerbangan penumpang dari India mulai 24 April 2021 hingga 14 Juni 2021. Selain itu, penumpang yang telah transit melalui India dalam 14 hari terakhir tidak akan diterima untuk melakukan perjalanan dari titik lain ke UEA."
Orang-orang yang dibebaskan dari larangan perjalanan dari India adalah Warga Negara UEA, pemegang Visa Emas UEA, dan anggota misi diplomatik yang mematuhi protokol perjalanan Covid-19 yang telah direvisi.
UEA telah melarang jet pribadi dari India
Untuk menghentikan varian Covid-19 dari India yang menyebar cepat, pemerintah terus memperketat pembatasan.
Pemilik bisnis jet tidak lagi diizinkan untuk menjual kursi pada penerbangan charter pribadi dari tempat-tempat yang dianggap sebagai hotspot Covid-19 seperti India.
Baca juga: Maskapai Ini Lakukan Pendaratan Darurat saat Pramugari Lihat Percikan Api di Pesawat
Siapa pun yang pernah berada di selama 14 hari sebelumnya juga tidak diizinkan masuk ke UEA.
Banyak orang India yang tinggal dan bekerja di UEA mencoba mengakali aturan dengan melakukan perjalanan ke UEA dari negara lain seperti Nepal, Sri Lanka, dan Bangladesh.
Kini, menyusul larangan bagi orang yang datang dari negara tetangga India, maka para ekspatriat India kehabisan pilihan untuk pulang.
India bukan satu-satunya negara di dunia yang harus berurusan dengan varian virus B1.617.
Negara tetangga India, Nepal juga mengalami lonjakan kasus yang besar.
Baca juga: Jangan Bersihkan Meja Lipat dan Kursi Pesawat Pakai Tisu Antibakteri, Ini Alasannya
Ketika virus korona mulai menekan sistem perawatan kesehatan India dan pasokan oksigen terancam, banyak pekerja migran Nepal yang kembali ke rumah.
Sayangnya, pekerja migran itu membawa virus bersama mereka.
Ini menyebabkan tingkat 200 kasus sehari pada bulan April naik menjadi lebih dari 9.300 sehari pada pertengahan Mei, menurut data yang diterbitkan oleh John Hopkins University of Medicine di Baltimore, Maryland.
Saat ini, Nepal sedang berjuang untuk mendapatkan dosis vaksin Covid-19, dan kasus varian India terus meningkat.
India juga telah menghentikan ekspor vaksin Covid-19 karena memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.
Baca juga: Penumpang Meninggal di Pesawat Beberapa Menit sebelum Mendarat, Miliki Hasil Tes Covid-19 Negatif
Baca juga: 7 Fakta Unik Pramugari, Tidak Kebal Jetlag hingga Terlatih di Segala Kondisi Pesawat
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.
