Breaking News:

Kronologi Kecelakaan Kereta Gantung di Italia, Kabel Putus hingga Kabin Terlempar Sejauh 500 Meter

Kereta gantung terlempar sejauh 500 meter di lereng gunung. Empat belas orang tewas dalam kecelakaan kereta gantung di Italia.

VIGILI DEL FUOCO / AFP
Kecelakaan kereta gantung di Italia 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar duka datang dari Italia, ketika sebuah kereta gantung terpental keluar jalur akibat kabel putus dan rem tidak berfungsi.

Kereta gantung terlempar sejauh 500 meter di lereng gunung.

Empat belas orang tewas dalam kecelakaan kereta gantung di Italia.

Dikutip TribunTravel dari laman The Sun, (25/5/202), insiden tersebut berlangsung sekitar 30 setelah cable car atau kereta gantung berjalan ke puncak gunung.

Tiba-tiba kabelnya terputus dan kereta gantung itu terlempar kemudian jatuh ke tanah.

Sebelum tiba di puncak, kereta gantung tersebut  mundur dan sempat menabrak tiang sebelum berguling menuruni bukit.

Dalam foto yang beredar di internet, kondisi kereta gantung ringsek.

Baca juga: Fakta Unik Pompeii, Kota Kuno di Italia yang Terkubur dalam Letusan Gunung Berapi

Baca juga: Italia Siap Menyambut Kembali Wisatawan Pertengahan Mei 2021, Ini Syaratnya

Baca juga: Italia Berlakukan Green Pass Covid, Bagaimana Cara Kerjanya?

Di antara korban tewas yang dilaporkan dalam insiden ini adalah wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan spektakuler Danau Maggiore.

Saat ini pihak kepolisian Italia sedang menyelidiki penyebab kecelakaan.

Kereta gantung ini membawa turis menuju puncak Gunung Mottarone di Kota Stresa dan berhenti pada spot-spot khusus untuk menikmati pemandangan.

2 dari 3 halaman

Sebelum kejadian, kereta gantung ini berada di dekat stasiun akhir, di mana para pengunjung bisa menyaksikan panorama pegunungan di sekitarnya.

Setiap gondola berkapasitas 40 orang.

Kronologi Kecelakaan kereta gantung di Italia
Kronologi Kecelakaan kereta gantung di Italia (VIGILI DEL FUOCO / AFP)

Karena pandemi, jumlah orang di dalam kereta gantung dibatasi kurang dari setengahnya.

Selain kabel, diduga kereta gantung ini mengalami masalah pada sistem pengereman.

Kereta gantung kemudian jatuh dari ketinggian 20 meter dan berguling sejauh 500 meter sebelum akhirnya tersangkut pada dua batang pohon.

Beberapa korban ditemukan terlempar keluar beberapa meter dari kabin.

Menurut saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian, mereka mendengar ledakan keras dan melihat kereta gantung saat hampir tiba di puncak.

Namun kereta tiba-tiba mundur ke belakang dan menabrak tiang penyangga.

Saksi juga melihat kereta itu berguling cukup jauh menuruni gunung.

Upaya penyelamatan terhambat oleh hutan dan medan yang sulit, dan lereng yang curam.

3 dari 3 halaman

Seorang tim penyelamat, Walter Milan mengatakan kepada SkyTG24 Italia, kereta gantung itu jatuh di dekat puncak jalur Stresa-Mottarone di wilayah Piedmont.

Sebelumnya kereta gantung ini pernah ditutup selama dua tahun sejak 2014 hingga 2016 untuk renovasi.

Kemudian ditutup kembali selama lockdown di Italia akibat wabah virus Cororna dan dibuka kembali pada 24 April 2021.

Kereta gantung di atas Danau Maggiore pertama kali beroperasi pada Agustus 1970.

Wisatawan yang naik kereta gantung ini bisa menikmati pemandangan selama perjalanan sekitar 20 menit.

Saat ditanya mengenai insiden ini, Menteri Italia, Enrico Giovannini mengatakan, "ini sebuah tragedi yang sangat mengerikan. Saat ini kami mencoba menyelidiki penyebabnya agar tidak ada korban lagi."

Baca juga: Rekomendasi 6 Kuliner Malam di Serpong, Pecinta Pasta dan Pizza Harus Coba SALE Italian Ristorante

Baca juga: Kecelakaan Kereta Gantung di Gunung Mottarone Italia Tewaskan 14 Wisatawan

Baca juga: Pasangan Ini Gelar Undian Rumah Gratis di Kota Pantai Italia, Calon Pemenang Cuma Bayar Rp 500 Ribu

(TribunTravel.com/tyas)

Selanjutnya
Tags:
Kecelakaan Kereta Gantung di ItaliaKabel PutusItalia Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved