Breaking News:

Jalani Pemeriksaan, Ratusan Pendaki Gunung Everest Dinyatakan Positif Covid-19

Puluhan pendaki dan staf di Gunung Everest dinyatakan Positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Foto oleh Christopher Burns di Unsplash
Pendaki hendak mendaki Gunung Everest 

TRIBUNTRAVEL.COM - Puluhan pendaki dan staf di Gunung Everest dinyatakan Positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan.

Lukas Furtenbach, pemandu ahli pendakian dari Austria, memperkirakan ada lebih dari 100 kasus aktif Covid-19 di Kamp Pangkalan Selatan Everest di Nepal.

Namun, pejabat Nepal membantah kasus ini, bersikeras belum ada wabah di lokasi di mana sekira 1.500 orang saat ini berada.

Furtenbach, yang merupakan satu-satunya pemandu terkemuka yang menghentikan ekspedisinya karena kekhawatiran virus, mengatakan satu pemandu asingnya dan enam Sherpa Nepal dinyatakan positif.

Dia memperkirakan ada 'setidaknya 100 orang, minimal' yang positif Covid di Kamp Dasar Selatan, menambahkan: 'Jumlahnya mungkin sekira 150 atau 200'.

Di tempat lain, dilaporkan sekira 77 Sherpa telah dites positif terkena virus, menurut koordinator bagian kesehatan setempat Artimaya Tamang.

Baca juga: Calon Pendaki Gunung Everest Tak Bisa Mulai Pendakian dari Tibet, Apa yang Terjadi?

Baca juga: Wabah Covid-19 Melanda Basecamp Gunung Everest, Lebih dari 30 Pendaki Dievakuasi

Berbicara dari Kathmandu, Furtenbach mengatakan: 'Saya pikir dengan semua kasus yang dikonfirmasi yang kita ketahui sekarang - dikonfirmasi dari pilot [penyelamat], dari asuransi, dari dokter, dari pemimpin ekspedisi.

Dia mengatakan jelas ada banyak kasus di Kamp Dasar Everest karena dia bisa melihat orang-orang yang sakit dan mendengar orang-orang batuk di tenda mereka.

Furtenbach menjalankan Furtenbach Adventures dengan klaim tingkat keberhasilan 100 persen di Everest dan 20 tahun pengalaman ekspedisi di gunung.

Sebanyak 408 pendaki asing diberikan izin untuk mendaki Everest musim ini, dibantu oleh beberapa ratus pemandu Sherpa dan staf pendukung yang telah ditempatkan di base camp sejak April.

2 dari 3 halaman

Grup wisata harus dikarantina selama tiga hari setibanya di Nepal dan mengikuti tes RT-PCR untuk Covid-19 sebelum berangkat ke Kamp Pangkalan Everest, Telegraph melaporkan.

Namun, hal itu diduga tidak dilakukan dan sekira setengah dari 43 kelompok ekspedisi di gunung tersebut tidak diuji sebelum meninggalkan Kathmandu.

Baca juga: Pecahkan Rekor Dunia, Pria Ini Taklukkan Puncak Gunung Everest Sebanyak 25 Kali

Baca juga: Keren! Sampah yang Ada di Gunung Everest Ini Akan Diubah Jadi Karya Seni

Pejabat Nepal sebelumnya membantah ada kasus aktif covid-19 di antara pendaki dan staf pendukung di semua base camp pegunungan Himalaya di negara itu.

Tim pendaki lain belum mengonfirmasi infeksi Covid-19 di antara anggota atau staf mereka, TribunTravel melansir dari laman dailymail.

Namun, beberapa pendaki melaporkan dinyatakan positif mengidap virus tersebut setelah mereka diturunkan dari Base Camp Selatan Everest.

Furtenbach menekankan bahwa sebagian besar tim di gunung tidak membawa alat tes, menambahkan timnya telah membantu melakukan tes dan mengonfirmasi dua kasus sebelum kembali ke rumah.

Sebagian besar tim dilaporkan masih di Base Camp, berharap cuaca cerah sehingga mereka dapat melakukan perjalanan terakhir ke puncak sebelum musim pendakian berakhir bulan depan.

Bulan lalu, seorang pendaki Norwegia menjadi orang pertama yang dinyatakan positif di kamp tersebut.

Dia diterbangkan dengan helikopter ke Kathmandu, di mana dipastikan dia mengidap Covid-19.

Dia kemudian kembali ke rumah.

3 dari 3 halaman

Nepal saat ini mengalami lonjakan kasus, dengan 8.607 infeksi baru dan 177 kematian dilaporkan pada hari Jumat.

Ini membuat total menjadi 497.000 kasus dan 6.024 kematian.

China pekan lalu membatalkan pendakian dari sisi Gunung Everest karena khawatir virus itu dapat menyebar dari sisi Nepal.

Awal bulan ini, Nepal mengajukan permohonan mendesak untuk 1,6 juta dosis vaksin AstraZeneca karena tingkat infeksi melonjak.

Orang yang sudah mendapat dosis pertama akan kesulitan jika tidak menerima dosis kedua dalam waktu yang ditentukan, kata Samir Adhikari, seorang pejabat senior.

Nepal, antara China dan India, telah memvaksinasi lebih dari dua juta orang dengan vaksin AstraZeneca yang disediakan oleh India dan Sinopharm China.

Tetapi pihak berwenang terpaksa menghentikan program vaksinasi pada April setelah negara itu gagal mendapatkan pengiriman vaksin baru.

"Saya ingin meminta tetangga kami, negara sahabat dan organisasi internasional untuk membantu kami dengan vaksin dan obat-obatan perawatan kritis ... untuk mendukung upaya berkelanjutan untuk memerangi pandemi," kata Perdana Menteri KP Sharma Oli.

Baca juga: Fakta di Balik Zona Kematian Gunung Everest yang Sering Menelan Korban

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
Everest Darurat Covid-19Positif Covid-19kasus aktif Covid-19Pendaki Gunung Everest
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved