Breaking News:

Keren! Sampah yang Ada di Gunung Everest Ini Akan Diubah Jadi Karya Seni

Sampah yang ada di Gunung Everest akan diolah menjadi karya seni yang nanti akan ditampilkan di galeri seni terdekat.

Editor: Nurul Intaniar
Instagram.com/@sharankarki
Ilustrasi Gunung Everest, yang akan melakukan kegiatan pengolahan sampah menjadi karya seni. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak cara untuk menyelamatkan kesehatan gunung di dunia, satu di antaranya adalah langkah membersihkan sampah.

Langkah tersebut bisa membantu melestarikan gunung sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai permulaan, Gunung Everest akan memulai aksi tersebut dengan langkah yang menakjubkan.

Menariknya lagi, sampah yang ada di Gunung Everest itu akan diolah menjadi karya seni dan ditampilkan di galeri seni terdekat.

Selain itu, produk karya seni akan dijual sebagai suvenir yang hasilnya akan digunakan untuk tujuan pelestarian.

Hal itu dilakukan guna menyoroti perlunya menyelamatkan gunung tertinggi di dunia itu agar tidak menjadi tempat pembuangan sampah sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan.

Baca juga: Gunung Everest Akan Dibuka Kembali saat Nepal Buka Perbatasan untuk Wisatawan

Selama ini, para pendaki atap dunia kerap membuang sampah pendakian berupa botol oksigen bekas, tenda robek, tali, tangga rusak, kaleng, hingga pembungkus plastik.

Ilustrasi puncak Gunung Everst, area yang menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet.
Ilustrasi puncak Gunung Everst, area yang menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet. (unsplash.com/@michaelclarke86)

“Seniman asing dan lokal akan terlibat dalam menciptakan karya seni dari sampah dan melatih penduduk setempat untuk mengubah sampah menjadi harta karun,” kata direktur proyek tersebut, Tommy Gustafsson, dilansir dari reuters, Kamis (21/1/2021).

Pihaknya ingin menunjukkan bagaimana orang-orang bisa mengubah limbah padat dapat menjadi karya seni yang berharga sehingga bisa menghasilkan lapangan kerja dan pendapatan.

Melalui proyek tersebut, pihaknya berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah, sehingga mau mengelolanya.

2 dari 2 halaman

Adapun pusat kegiatan tersebut berada di ketinggian 3.780 meter di Syangboche, jalur utama ke basecamp gunung berketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.

Soft opening untuk penduduk setempat dilakukan pada musim semi karena pengunjung Gunung Everest dibatasi akibat pandemi Covid-19.

Nantinya, sampah yang dibawa turun dari Gunung Everest akan dikumpulkan di rumah-rumah di sepanjang jalan setapak, lalu dikelompokkan oleh masyarakat setempat.

Selain itu, telah ada pula inisiatif yang meminta setiap pengunjung dan pemandu untuk membawa satu kilogram sampah usai turun dari Gunung Everest.

Menurut Phinjo Sherpa dari kelompok Eco Himal yang terlibat dalam proyek tersebut, lebih banyak sampah dapat dikelola jika melibatkan pengunjung.

Sementara itu, tantangan lebih besar berasal dari masyarakat di daerah terpencil yang tidak memiliki jalan.

Di daerah itu, biasanya sampah dibuang atau dibakar di lubang terbuka, sehingga menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah.

Baca juga: Fakta di Balik Zona Kematian Gunung Everest yang Sering Menelan Korban

Baca juga: Kegiatan Pembersihan di Gunung Everest, Clean Everest Telah Kumpulkan Lebih dari 8,5 Ton Sampah

Baca juga: Ketinggian Gunung Everest Bertambah Hampir 1 Meter, Ini Sebabnya

Baca juga: Gunung Everest Akhirnya Memiliki Ketinggian Resmi Setelah China dan Nepal Sepakat

Baca juga: Peneliti Catat Ketinggian Terbaru Gunung Everest, Bertambah Hampir 1 Meter

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Atap Dunia Makin Kotor, Sampah di Everest Akan Diubah Jadi Karya Seni".

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung Everestkarya seniPandemi Covid-19TribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved