TRIBUNTRAVEL.COM - Pemandangan dari menara lonceng gereja yang muncul dari Danau Resia, Italia menjadi populer di kalangan turis.
Dari sana, terlihat pemandangan reruntuhan desa yang telah lama hilang.
Kini, sisa-sisa desa di sekitarnya, yang telah berada di bawah air selama lebih dari 70 tahun, terungkap kembali.
Melansir laman Insider, Minggu (23/5/2021), Desan Curon pernah memiliki sekira 900 penduduk yang mendiami beberapa rumah.
Namun pada tahun 1950, Desa Curon dialihfungsikan menjadi danau untuk membuat pembangkit listrik tenaga air.
Baca juga: Kisah Desa di Wonogiri Dipenuhi Rumah Mewah, Warganya Banyak Jadi Perantau Sukses
Setelah kebocoran ditemukan, danau tersebut dikeringkan sementara untuk perbaikan.
Akibat keringnya danau, sisa-sisa dari Desa Curon yang telah tenggelam selama lebih dari 70 tahun kembali terlihat.

Para pekerja mulai mengeringkan danau beberapa bulan lalu, dan pada April 2021, setelah lapisan es mencair, daerah itu benar-benar kering.
Yang ditemukan adalah tumpukan batu bata, puing-puing, dan beberapa anak tangga.
Ini merupakan satu-satunya bagian yang tersisa dari Desa lama Curon.
"Aneh bagi saya berjalan di antara puing-puing rumah, saya merasakan keingintahuan dan kesedihan," kata seorang penduduk setempat, Lucia Azzolini.
Baca juga: Jelajah Air Terjun Sidompak, Surga Tersembunyi Desa Tongging Sumatera Utara
Penginapan-penginapan di kawasan itu tetap ditutup selama berbulan-bulan karena pembatasan Covid-19.
Sehingga, hanya sedikit orang yang bisa menyaksikan kemunculan kembali Desa Curon.
Pengunjung baru bisa melihat penemuan itu ketika Italia melonggarkan aturan pengunciannya.
Nah, daya tarik reruntuhan lama Desa Curon itu juga nampaknya tidak akan bertahan lama.
Sebuah perusahaan pembangkit listrik mulai mengalirkan air kembali ke danau seminggu yang lalu.
Dalam beberapa minggu, danau itu akan dipenuhi air kembali dan membuat Desa Curon terendam sekali lagi.
TONTON JUGA:
Bertahun-tahun Diejek, Desa Bernama Fucking di Austria ini Akhirnya Berubah Nama
Selain Curon, ada lagi desa lainnya yang menyimpan kisah menarik.
Ceritanya, sebuah desa di Austria akan berubah namanya setelah diejek secara online bertahun-tahun.
Dilansir oleh TribunTravel dari Mothership, desa tersebut awalnya bernama Fucking akhirnya diubah namanya menjadi Fugging.
Nama baru dari desa tersebut akan berlaku mulai 2021 setelah mayoritas penduduk di sana merasa muak karena sering diejek oleh pengguna internet.
Menurut para ahli, nama desa tersebut berasal dari abad ke 11.
Baca juga: Amsterdam Punya Desa Terapung dengan Rumah Ramah Lingkungan, Seperti Apa?
Diketahui desa tersebut berada di 350 kilomter Wina dan berpenduduk sekitar 100 orang.
Menurut harian Austria Die Presse, para penduduk desa sudah muak dengan para pengunjung yang memberi lelucon buruk tentang mereka.
Para penduduk desa ini dilabeli dengan nama Fuckingers.
Akhirnya, hasil dari rapat dewan kota yang diterbitkan pada 26 November 2020 memutuskan bahwa desa tersebut akan diberi nama Fugging mulai 1 Januari 2021.

Baca juga: Unik! Desa di Banjarnegara Ini Punya Aturan Warga Boleh Sembelih Ayam Berkeliaran di Luar Kandang
Sebenarnya, nama desa yang unik tersebut menarik perhatian banyak wisatawan dan banyak orang mengambil foto di papan nama desa tersebut.
Banyak mereka akan berpose secara sugestif untuk mengiringi gambar.
Plang itu juga telah dicuri beberapa kali sebelumnya, jadi otoritas lokal menggunakan beton tahan pencurian untuk menahan penggantinya.
"Saya dapat memastikan bahwa desa itu diubah namanya," kata Andrea Holzner, walikota Tarsdorf, kotamadya tempat desa itu berada.
"Saya benar-benar tidak ingin mengatakan apa-apa lagi - kami sudah cukup banyak dihebohkan media tentang hal ini di masa lalu," katanya.
Desa tersebut pernah menjadi latar tempat dari sebuah buku karangan novelis Austria Kurt Palm, yang kemudian diubah menjadi sebuah film.
Desa ini pertama kali dihuni secara resmi sekitar tahun 1070.
Seorang bangsawan Bavaria abad keenam bernama Focko benar-benar mendirikan permukiman tersebut.
Peta yang berasal dari tahun 1825 menunjukkan desa tersebut memiliki ejaan nama Fuking.
Baca juga: Liburan Akhir Pekan ke Desa Wisata Krebet, Cobain Serunya Membatik di Media Kayu
Baca juga: Berwisata ke Desa Putat Gunungkidul, Akan Ada Paket Lengkap Kerajinan, Alam dan Kuliner
(TribunTravel.com/Mym)
Simak artikel terkait wisata desa di sini.