Breaking News:

Berwisata ke Desa Putat Gunungkidul, Akan Ada Paket Lengkap Kerajinan, Alam dan Kuliner

Adapun paket wisata lengkap kerajinan, alam, dan kuliner tetap jadi andalan nantinya. Saat ini kalurahan masih dalam proses uji coba hingga evaluasi.

TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
Pemandangan dari Bukit Batur, destinasi alam unggulan di Kalurahan Putat, Gunungkidul. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata komplit mungkin tepat disematkan pada Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul.

Desa ini tengah berbenah dan membentuk Desa Wisata yang menawarkan pengalaman lengkap bagi pengunjungnya.

Jika menengok ke belakang, Kalurahan Putat awalnya mengembangkan Pedukuhan Bobung sebagai Desa Wisata.

Hampir seluruh warga di sini menjalankan tradisi kerajinan ukir topeng kayu.

Suroso, pengelola Desa Wisata Bobung menuturkan konsep wisata mulai dirintis pada 2002 silam. Surat Keputusan sebagai penetapan lantas terbit 3 tahun berikutnya.

"Kami sendiri dari warga yang berinisiatif mendirikan," jelasnya dihubungi pada Kamis (15/04/2021).

Menurut Suroso, Bobung hingga Putat memiliki potensi yang besar untuk dijadikan destinasi wisata minat khusus. Sebab, kegiatan yang ditawarkan bisa terbilang lengkap.

Dari sisi seni budaya, desa ini memiliki kerajinan ukir kayu, batik, hingga Tari Topeng Panji yang khas. Sedangkan di sisi kuliner, ada Ingkung Ayam khas Putat yang sudah tersohor.

"Kalau wisata alam, ada Bukit Batur dan Kampung Emas yang jadi andalan," kata Suroso.

Paket wisata pun sempat ditawarkan ke masyarakat. Mulai dari Live In, Outbound, hingga Trekking. Wisatawan pun bisa juga membawa pulang suvenir kerajinan khas Bobung dan Putat.

2 dari 4 halaman

Namun sejak 2017, aktivitas wisata dihentikan sementara.

Menurut Suroso, kebijakan itu diambil lantaran ada gagasan untuk memusatkan destinasi wisata dalam Kalurahan Putat.

"Jadinya akan dibentuk BUMDes, dan saat ini proses membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) baru," ujarnya.

Suroso mengungkapkan aktivitas wisata sempat berjalan meski tidak sekomplit sebelumnya.

Namun pandemi COVID-19 membuat operasional nyaris berhenti total.

Tak hanya wisata, distribusi kerajinan warga yang sudah jadi komoditas ekspor pun mengalami penurunan.

Adapun penurunan mencapai 80 persen lantaran akses distribusi berkurang drastis selama pandemi.

Meski begitu, warga setempat kini berupaya bangkit.

Sektor kerajinan mulai berangsur pulih, begitu juga dengan wisatawan yang mulai berdatangan walau harus wajib protokol kesehatan (prokes).

"Wisata mulai kami tawarkan ke biro-biro perjalanan sedikit demi sedikit, penjualan produk kami lakukan dengan kerjasama ritel," jelas Suroso.

3 dari 4 halaman

Paket Wisata Masih Disusun

Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan (Ulu-ulu) Kalurahan Putat, Agus Aprianto menyatakan pihaknya kini tengah menyusun paket wisata yang baru. Paket inilah yang akan ditawarkan pada wisatawan.

Adapun paket wisata lengkap kerajinan, alam, dan kuliner tetap jadi andalan nantinya.

Saat ini kalurahan masih dalam proses uji coba hingga evaluasi.

"Sejauh ini baru dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) tentang paket wisata sebagai dasar hukum," ungkap Agus.

Ia mengatakan Bobung akan dijadikan sebagai Sentra Kerajinan Topeng Kayu. Sebab dusun ini memiliki keunggulan paling kuat di sana.

Agus mengatakan pihaknya tengah menargetkan agar paket wisata rampung disusun. Termasuk menyiapkan publikasi soal peluncuran Desa Wisata Putat.

"Jika tak ada halangan, setelah Lebaran paket wisata sudah bisa kami tawarkan," jelasnya.

Rute menuju Desa Putat

Kalurahan Putat berlokasi tak jauh dari Desa Wisata Nglanggeran.

4 dari 4 halaman

Jika ditempuh dengan kendaraan darat dari Kota Yogyakarta, perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam.

Biro perjalanan yang digandeng nantinya akan membantu wisatawan untuk menuju lokasi.

Suroso mengatakan nantinya rombongan akan diantarkan ke tim pemandu sesuai paket wisata yang diambil.

Pemandunya pun juga dari warga sekitar, yang tentunya memahami seluk-beluk desa ini," jelasnya.

Baca juga: Jalan Suromenggolo jadi Tempat Favorit Warga Ponorogo buat Ngabuburit Sambil Berburu Takjil

Baca juga: Buka Puasa di Pertok PI, Icip Manis Segarnya Semangkuk Es Shanghai di Warung Es Teler Kang Asep

Baca juga: Kurma dan Es Permen Karet, Kuliner Paling Digemari di Kampung Arab Surabaya untuk Menu Buka Puasa

Baca juga: Mengapa Pramugari Wajib Pakai Lipstik Cerah Selama Penerbangan? Begini Alasannya

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Terbaru Tiket Masuk, Jam Buka dan Rute Menuju Wisata Tebing Breksi Jogja

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pengalaman Lengkap Berwisata di Desa Putat Gunungkidul

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
TribunTravel.comdesa putat gunungkidul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved