TRIBUNTRAVEL.COM - Bingung mencari tujuan wisata saat Ramadan, bagiamana jika berlibur saja ke Yogyakarta.
Yogyakarta selain dikenal dengan aneka kuliner legendaris tapi juga wisatanya yang sudah populer di kalangan wisatawan.
Seperti Desa Wisata Krebet misalnya.
Desa wisata yang terletak di Padukuhan Krebet, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan tersebut membuat batik dengan media kayu.
Warga Krebet membatik dengan media kayu ternyata sudah sejak 1988.
Awalnya warga Krebet banyak yang bekerja sebagai perajin kayu yang hasil produksinya dipasarkan di kampung-kampung sekitar.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Cokelat Monggo Yogyakarta, Cocok Buat Liburan Akhir Pekan
Hingga suatu hari seorang perajin bernama Anton mencoba membatik dengan media kayu.
Seiring berjalannya waktu, batik kayu menjadi kekhasan Padukuhan Krebet.
Ketua Desa Wisata Krebet, Agus Jati Kumara, mengatakan proses menjadi desa wisata tidaklah singkat. Warga mulai merintis desa wisata sejak 1995.
Perjuangan warga Krebet pun tidak mudah.
Tidak sekadar menyusun kepengurusan saja, tetapi juga mengembangkan potensi yang ada di Krebet.
"Resmi menjadi desa wisata baru tahun 2000, jadi prosesnya memang sangat panjang. Kriteria menjadi desa wisata dulu mungkin lebih banyak daripada sekarang," katanya, Selasa (13/04/2021).
Ia melanjutkan saat ini ada 57 sanggar batik kayu di Krebet.
Perkembangan sanggar batik kayu di Krebet cukup pesat.
Dari awalnya hanya ada dua sanggar dan berkembang hingga sekarang.
"Dulu ada dua sanggar, yaitu sanggar Punokawan dan sanggar Peni. Karyawan dari sanggar tersebut kemudian mandiri, sehingga saat ini berkembang menjadi 57 sanggar, dan saat ini menjadi kekhasan Krebet," lanjutnya.
Batik kayu buatan warga Krebet memang juara, pemasarannya pun tak main-main.
Berkat kerja keras warga itu pula, batik kayu buatan Krebet bisa menembus berbagai negara, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Irlandia, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain.
Kebanyakan topeng dan hiasan dinding adalah kerajinan yang banyak dipesan negara-negara tersebut.
Namun saat ini perajin batik kayu lebih banyak menerima pesanan yang lebih fungsional, seperti nampan dan lain-lain.
Tak heran banyak kelompok yang ingin belajar di Desa Wisata Krebet.
Tak hanya untuk belajar seni batik kayu, tetapi juga untuk belajar kesenian tradisional, hingga bercocok tanam.
"Paling banyak yang datang ke sini rombongan dari sekolahan, tetapi ada juga dari dinas. Kebanyakan ingin belajar membatik kayu, karena memang batik kayu adalah produk unggulan Desa Wisata Krebet. Tetapi kami menawarkan banyak paket wisata," ujarnya.
Paket Wisata
Sebelum pandemi COVID-19, kunjungan wisata dalam satu tahun bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 pengunjung.
Namun memang dengan adanya COVID-19 ada penurunan yang signifikan, bahkan kunjungan tahun 2020 tidak mencapai 10 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan adanya pandemi COVID-19, pihaknya pun melakukan penyesuaian, terutama protokol kesehatan.
Pengunjung yang datang tetap wajib memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Bagi pengunjung yang akan datang ke Desa Wisata Krebet, berikut ini adalah paket wisata yang ditawarkan:
Paket minimal 50 Orang
Paket Ceria (Rp28.500)
- Paket batik pemula
-Dolanan tradisional
Paket Kecil (Rp48.500)
-Paket batik kecil
-Dolanan tradisional
Paket 1/2 hari (Rp99.000)
-Paket batik sedang atau latihan kesenian tradisional
-Jelajah desa (2 kegiatan)
-Welcome drink
-Durasi 3 jam
Paket minimal 20 orang
Paket 1 Hari (Rp149.000)
-Paket batik sedang
-Latihan kesenian tradisional
-Jelajah desa (2 kegiatan)
-Welcome drink
-Durasi 8 jam
Paket 2 Hari 1 malam (Rp399.000)
-Paket batik sedang
-Kegiatan dengan induk semang
-Latihan kesenian tradisional
-Pentas kesenian tradisional
-Dhaharan
-Welcome drink
-Homestay (1 kamar maksimal 3 orang)
Paket 3 Hari 2 Malam (Rp699.000)
Hari 1
-Paket batik sedang
-Nandur
-Damel janur
-Latihan kesenian tradisional
Hari 2
-Jelajah desa
-Dolanan tradisional
-Latihan kesenian tradisional
-Pentas kesenian hasil belajar
keterangan:
-Dhaharan 1 hari 3 kali
-Jajanan dan unjukan tradisional (welcome drink)
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Agus jati Kumara (086643764313) atau Riyadi Jibre (081802613154). Bisa juga melalui email pdwkrebet@gmail.com atau mengunjungi website www.krebet.com.
Rute
Untuk menuju Desa Wisata Krebet cukup mudah, sebab papan petunjuk sudah tersedia. Ada dua jalur menuju Desa Wisata Krebet, yaitu melalui simpang Kasihan dan Kasongan.
Jika melewati Kasihan, maka pengunjung bisa ke barat di simpang empat Kasihan. Setelah itu mengikuti arah papan petunjuk ke arah Desa Wisata Krebet.
Sedangkan jika melawati Kasongan, maka pengunjung bisa ke barat hingga simpang empat Kalurahan Bangunjiwo. Ambil kiri dan ikuti terus petunjuk arah ke Desa Wisata Krebet.
Pengunjung yang tidak tahu arah pun tak perlu khawatir. Sebab petugas dari Desa Wisata Krebet pun bersedia menjemput di titik-titik tertentu. (maw)
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Bogor Berudara Sejuk dan Segar untuk Lepas Penat saat Liburan Akhir Pekan
Baca juga: 10 Destinasi yang Dijuluki Negeri di Atas Awan Ini Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: 10 Tempat Wisata Gratis di Bali untuk Liburan Akhir Pekan, Jelajah Pasih Uug Nusa Penida
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Karawang Buat Liburan Akhir Pekan, Ada Pantai Tanjung Pakis Surganya Kuliner Laut
Baca juga: Ingin Liburan Akhir Pekan di Asia Farm House Pekanbaru? Cukup Bawa Telur
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Belajar Uniknya Batik Kayu di Desa Wisata Krebet, Bantul".