TRIBUNTRAVEL.COM - Formasi batuan Darwin’s Arch atau Lengkungan Darwin yang ikonik di Pulau Darwin, Kepulauan Galapagos merupakan wisata yang cukup populer di dunia.
Formasi batuan setinggi 43 meter ini berada di tenggara Pulau Darwin, Samudra Pasifik.
Pulau Darwin merupakan bagian dari kepulauan Galapagos yang terpencil dan tak berpenghuni.
Tidak sembarang orang bisa mengunjungi pulau ini, karena lokasinya sulit dijangkau dan Daerah sekitar Kepulauan Galapagos dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia.
Wisatawan pun tidak diizinkan menginjakkan kaki di Lengkungan Darwin, karena Pulau Darwin tidak bisa dikunjungi melalui jalur darat.
Wisatawan yang ingin melihat Lengkungan Darwin harus mengikuti tur laut atau tur kapal pesiar.
Formasi batuan unik menyerupai gapura di tengah laut ini juga menjadi spot favorit fotografer dunia.
Darwin's Arch juga merupakan titik selam populer bagi wisatawan dan penyelam.
Sayangnya, formasi batuan Galapagos yang terkenal ini sekarang hanya tersisa dua pilar batu karena bagian atasnya telah runtuh.
Baca juga: Liburan ke Pulau Berhala, Bisa Snorkeling Sambil Menikmati Keindahan Biota Laut
Baca juga: Bebek Karet Bantu Ilmuwan Petakan Lautan? Ini Fakta di Baliknya
Baca juga: Rumput Laut hingga Ikan Panggang, Ini 7 Menu Buka Puasa untuk Penderita Diabetes
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (20/5/2021), runtuhnya bagian atas Darwin's Arch ini disampaikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Ekuador.
Dalam unggahannya di Twitter, Kementrian Lingkungan Hidup Ekuador menyampaikan runtuhnya Darwin's Arch akibat erosi alami.
"Runtuhnya Darwin's Arch, jembatan alam yang ikonik ditemukan kurang dari satu kilometer dari area utama Pulau Darwin.
Gapura Darwin terbuat dari batu alam yang pernah menjadi bagian dari Pulau Darwin. Wilayah ini tidak terbuka untuk dikunjungi melalui jalur darat."
Demikian arti dari pernyataan Kementrian Lingkungan Hidup Ekuador dalam postingan akun Twitter @Ambiente_Ec.

Sebuah postingan Facebook agen tur Aggressor Adventures menyatakan runtuhnya formasi batuan itu juga disaksikan sekelompok turis yang sedang menikmati tur laut.
Dalam postingannya, Aggressor Adventures mengatakan, "hari ini, tamu kami dari Galapagos Aggressor III mengalami kejadian sekali seumur hidup. Pagi pukul 11:20 waktu setempat, Gapura Darwin yang terkenal di dunia roboh di depan mata mereka. Sekarang tinggal dua pilar yang tersisa. Tentu kami akan merindukan situs ikonik ini."
Nama Lengkungan Darwin diambil dari naturalis Inggris ternama, Charles Darwin yang sempat mempelajari kutilang di kepulauan Galapagos pada abad ke-19.
Studi kutilang ini membantu Darwin menggambarkan dan mengembangkan teori evolusi.
Baca juga: Viral Video Penyelam Beri Tahu Trik yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Hiu Harimau di Laut
Baca juga: 7 Tempat Makan Enak di Dekat Ancol, Ada Bandar Djakarta hingga Ayam Tepi Laut
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Karawang Buat Liburan Akhir Pekan, Ada Pantai Tanjung Pakis Surganya Kuliner Laut
(TribunTravel.com/tyas)