Breaking News:

Viral Video Perahu Kecil Berisi Puluhan Penumpang Sebelum Terbalik di Kedung Ombo, Ini Faktanya

Terlihat dari foto, puluhan penumpang menaiki perahu kecil hingga kelebihan muatan tanpa mengenakan pelampung.

TribunSolo.com/IST
Viral foto dan video kondisi perahu kelebihan muatan penumpang sebelum terbalik di Waduk Kedung Ombo 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di media sosial (Medsos) foto perahu wisata yang mengangkut 20 orang di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kemusu, Boyolali sebelum terbalik dan tenggelam pada 15 Mei 2021.

Tak cuma foto, beredar pula video saat perahu akan berlayar meninggalkan dermaga kecil.

Terlihat dari foto, puluhan penumpang menaiki perahu kecil hingga kelebihan muatan tanpa mengenakan pelampung.

Bahkan perahu itu terlihat tidak stabil saat dinaiki.

Lantas benarkah foto dan video yang beredar di media sosial tersebut?

Ketika dikonfirmasi TribunSolo.com, Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto membenarkan bahwa foto itu adalah saat perahu menuju warung makan apung.

"Iya benar," ujarnya singkat, Minggu (16/5/2021).

Arif mengatakan, foto itu kemungkinan diambil oleh wisatawan atau warga yang saat itu tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kemungkinan ada yang ambil foto dan merekam oleh warga atau wisatawan karena jarak ke rumah makan apung kan sekitar 100 meter," ujarnya.

Seperti diketahui, perahu wisata tersebut tiba-tiba terbalik kala mendekati warung makan apung.

2 dari 4 halaman

Penyebabnya diduga kelebihan jumlah penumpang dan wisatawan berswafoto di bagian depan kapal sehingga berat sebelah dan membuat kapal terbalik.

Akibatnya, 11 orang berhasil selamat, sementara sembilan orang lainnya dinyatakan tewas.

Sampai saat ini, tim SAR gabungan masih mencari dua orang jasad yakni Jalal dan Niken Safitri.

Tangkapan layar foto yang beredar di Media Sosial sebelum perahu terbalik.
Tangkapan layar foto yang beredar di Media Sosial sebelum perahu terbalik. (istimewa)

Baca juga: Pengelola Taman Sari Yogyakarta Terapkan Sistem Grup dan Durasi Wisata Hanya 1 Jam Tiap Rombongan

Baca juga: Kronologi Perahu Wisata Waduk Kedung Ombo Terbalik, Bermula saat Penumpang Selfie di Depan Kapal

Baca juga: Kronologi Perahu Wisata di Waduk Kedung Ombo Boyolali Terbalik, Diduga Akibat Kelebihan Muatan

Nahkoda Masih Bocah

Sosok nahkoda perahu maut yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata masih berusia 13 tahun.

Saat ini nahkoda tersebut sudah diperiksa pihak kepolisian.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan nahkoda kapal tersebut masih berusia 13 tahun.

"Nahkoda perahu atas nama inisial GH berusia 13 tahun," kata Morry saat meninjau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Sabtu (15/5/2021).

Tim gabungan yang melakukan evakuasi korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).
Tim gabungan yang melakukan evakuasi korban tenggelam akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

"Ini nahkodanya masih dalam pemeriksaan," tambahnya. 

Saat kejadian itu, GH hendak mengantar 20 orang penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan. 

3 dari 4 halaman

Sekira pukul 11.00 WIB, perahu sudah mendekati warung makan apung namun ada seorang penumpang yang tiba-tiba berjalan ke geladak depan.

"Ada penumpang yang mau foto selfie di bagian geladak depan, sehingga perahu oleng ke kanan dan terbalik," ucap Morry. 

Nahas, saat kejadian itu, Morry mengungkapkan alat keselamatan belum terpasang di tubuh para penumpang. 

"Setiap operator sebenarnya harus memiliki pelampung. Saat kejadian tidak menggunakan alat keselamatan," ungkapnya.

Ditutup Mulai Minggu

Imbas kejadian itu, polisi menutup wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali.

Morry Ermond menerangkan, penutupan perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu dilakukan mulai Minggu (16/5/2021).

"Perintah dari bapak Candi 1 (Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi) untuk wisata air Kedung Ombo untuk besok ditutup, tolong disampikaikan ke masyarakat," terangnya.

Morry Ermond memaparkan, sebenarnya penutupan untuk umum atau wisatawan karena sejumlah hal, tidak hanya insiden perahu terbalik.

"Yang jelas ada dua hal, protokol kesehatan karena terlalu banyak masyarakat kita ke sini, sehingga menimbulkan kerumunan saat pandemi," ungkapnya.

"Termasuk protokol keselamatan yang tidak diperhatikan," jelas dia menekankan.

4 dari 4 halaman

Adapun protokol keselamatan itu pasca insiden 20 orang rombongan tercebur karena perahu terbalik yang membuat 9 orang hilang.

"Seharusnya setiap operator kapal harus memili kemampuan, nampun saat kejadian kapal yang harusnya 12 penumpang, tapi lebih dari 20 dan tidak mengunakan pelampung keselamatan," aku dia.

Adapun total penumpang di dalam perahu dipastikan berjumlah 20 orang.

Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.

"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," jelasnya.

Menurutnya, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam.

"11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia menekankan.

Adapun operasi pencarian menurut dia, dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya.

"Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya.

Baca juga: Cerita 7 Pria Tersesat di Objek Wisata Sibolangit, Sempat Pakai Google Maps untuk Cari Jalan Keluar

Baca juga: Wisatawan Membludak, Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda Karanganyar Sempat Ditutup

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Viral Foto dan Video Kondisi Perahu Kelebihan Muatan Sebelum Terbalik di Kedung Ombo, Ini Faktanya

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Waduk Kedung OmboTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved