TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah perahu yang berisi belasan wisatawan terbalik di Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021) siang.
Adapun kejadian berawal saat perahu tersebut jalan pukul 12.30 WIB.
Sebelum menjangkau ke bagian tengah, perahu yang dinaiki antara 16-20 orang wisatawan tiba-tiba terbalik.
Menurut Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Arif Sugiarto, pihaknya langsung menerjunkan personel atau relawan ke tempat wisata di Boyolali tersebut.
Adapun dari informasi yang didapatkan relawan ada 16 orang wisatawan, 5 orang do antaranya masih dalam pencarian.
"Informasinya tenggelam," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: 10 Hotel di Solo Ini Tawarkan Paket Halal Bihalal, Harga Mulai Rp 40 Ribuan Saja

Pihaknya menerangkan, Basarnas Pos SAR Surakarta membawa sekitar 14 personel dengan peralatan lengkap menyelem hingga evakuasi.
"Kami ke lokasi setelah beberapa saat dapat informasi dari Kedung Ombo," jelas dia.
Mencekam dan Minta Tolong
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, perahu tersebut diduga kelebihan muatan, sehingga tidak dapat menjaga keseimbangan dan terbalik.
Detik-detik perahu terbalik dan mencekamnya korban meminta tolong sempat diabadikan oleh orang yang naik di perahu di sekitarnya.
Nampak sejumlah penumpang di perahu yang terbalik itu berusaha berenang dan berpegangan pada badan perahu yang terbalik.
Tak lama, sejumlah perahu lainnya datang mendekat untuk mengevakuasi korban yang tenggelam.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, lima orang masih dalam pencarian yang diduga tenggelam.

Humas Basarnas Jawa Tengah, Zulhawary membenarkan adanya kecelakaan air tersebut.
"Kita masih terus memantau dari anggota," katanya.
Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar yang ada di Indonesia.
Waduk ini terletak di tiga kabupaten sekaligus yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan.
Untuk sisi waduk yang berada di Bumi Sukowati, masuk Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.
Sumber utama air di Waduk Kedung Ombo berasal dari pertemuan tiga sungai antara lain Sungai Uter, Sungai Kombo, dan Sungai Banjaran.
Adapun waduk ini dibangun pada 1985 silam.
Saat itu pemerintah pusat ingin membangun waduk baru di Provinsi Jawa Tengah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 22,5 Megawatt (MW).
Tujuannya untuk bisa mengairi 70 hektare sawah di sekitarnya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Kedung Goro Boyolali Terbaru 2021, Jajal Serunya Menyusuri Sungai Berbatu
Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur seperti Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN.
Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan waduk, tepatnya pada 1989 lalu.
Waduk sendiri mulai dialiri air pada 14 Januari 1989.
Setidaknya ada 37 desa, tujuh kecamatan di tiga kabupaten tersebut yang harus rela ditenggelamkan supaya pembangunan waduk terwujud.
Sebanyak 5.628 keluarga kehilangan tempat tinggalnya akibat pembangunan waduk ini.
Pada 18 Mei 1981, Presiden Soeharto meresmikan Waduk Kedung Ombo.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Perahu Terbalik di Kedung Ombo Boyolali : Diduga Kelebihan Muatan, 5 Orang Dalam Pencarian.