TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi COVID-19 yang belum benar-benar hilang ini membuat banyak negara di dunia semakin memperketat aturan kesehatan bagi wisatawan.
Bahkan pemerintah luar negeri telah mengonfirmasi bahwa paspor vaksin COVID-19 kini sedang dalam proses pengerjaan.
Menariknya lagi, paspor vaksin COVID-19 tersebut nantinya hanya akan menggunakan aplikasi smartphone NHS.
Pada Rabu, (5/5/2021), Sekretaris Transportasi, Grant Shapps mengatakan, pekerjaan itu telah dimulai untuk mengembangkan paspor vaksin COVID-19.
Baca juga: Maskapai Emirates Mulai Uji Coba Paspor Kesehatan Digital pada Penerbangan Tertentu
Paspor vaksin COVID-19 itu akan dimasukkan ke dalam aplikasi NHS yang bisa digunakan banyak orang untuk membuat janji dengan dokter mereka, sehingga dapat menunjukkan apakah mereka telah divaksinasi dan melakukan pengecekan atau test COVID-19.

Sementara itu perjalanan rute internasional akan dibuka kembali pada 17 Mei, jika semuanya berjalan lancar.
Para ahli pun mengatakan jika beberapa bentuk paspor vaksin bisa digunakan selama beberapa tahun mendatang.
Lalu, negara mana saja yang membutuhkan paspor vaksin?
Menurut laporan Express.co.uk, belum ada konfirmasi resmi mengenai negara mana saja yang membutuhkan paspor vaksin sebagai tunjangan kenegaraan di Inggris.
Shapps pun telah berjanji bahwa daftarnya kemungkinan akan dirilis dalam dua minggu.
Dia mengatakan, "Kami perlu memastikan bahwa kami melakukan ini dengan sangat hati-hati."
"Tapi dalam beberapa minggu ke depan, saya akan kembali dan bisa memberi tahu kalian tentang daftar negara mana saja yang akan berhasil masuk dalam sistem lampu lalu lintas, khususnya daftar hijau ini."
Baca juga: Baru Pertama Kali Buat Paspor? Ini Biaya dan Dokumen yang Harus Dipersiapkan
Bagaimana sistem lampu lalu lintas bekerja?
Perlu traveler ketahui, pengertian "sistem lampu lalu lintas" yaitu di mana negara-negara diberi peringkat plot warna hijau, merah, atau kuning yang telah menjadi pembahasan selama beberapa waktu terakhir.
Untuk kunjungan ke negara dengan plot warna hijau, itu artinya orang-orang dapat kembali ke Inggris tanpa ada batasan atau aturan karantina.
Sedangkan untuk kunjungan ke negara dengan plot warna kuning, kemungkinan besar orang-orang harus melakukan karantina lebih dulu di rumah.
Lalu untuk kunjungan ke negara-negara dengan plot warna merah kemungkinan orang-orang diwajibkan karantina formal selama 10 hari di hotel, dan hanya penduduk Inggris saja yang diizinkan kembali.
Negara mana saja yang ditandai dengan plot warna hijau, merah, dan kuning?
Sebelum membahas daftar negara tersebut, perlu diketahui bahwa pengelompokan warna ini diambil berdasarkan tingak infeksi COVID-19, varian virus, dan keberhasilan program vaksin.
Faktor-faktor itu yang mempengaruhi status suatu negara.
Baca juga: China Luncurkan Paspor Virus Pertama di Dunia, Bisa Didapatkan Lewat WeChat
Nah, simak daftar negara berdasarkan golongan warnanya berikut ini:
Potensi daftar negara hijau
- Amerika Serikat
- Israel
- Malta
- Islandia
- Irlandia
- Selandia Baru
- Australia
- Gibraltar
Potensi daftar negara kuning
- Siprus
- Turki
- Seychelles
- Yunani
- Kroasia
- Spanyol
- Italia
Potensi daftar negara merah
- Angola
- Argentina
- Bangladesh
- Bolivia
- Botswana
- Brazil
- Burundi
- Cape Verde
- Chili
- Kolumbia
- Republik Demokratik Kongo
- Ekuador
- eSwatini
- Etiopia
- French Guiana
- Guyana
- India
- Kenya
- Lesotho
- Malawi
- Mozambik
- Namibia
- Oman
- Pakistan
- Panama
- Paraguay
- Peru
- Filipina
- Qatar
- Rwanda
- Seychelles
- Somalia
- Afrika Selatan
- Suriname
- Tanzania
- Uni Emirat Arab (UEA)
- Uruguay
- Venezuela
- Zambia
- Zimbabwe
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Baca juga: Fakta Dunia: Ketika Bekas Cacar Digunakan Sebagai Paspor Vaksin Sementara
Baca juga: Paspor Vaksinasi jadi Syarat Wajib Warga Jepang yang Hendak Liburan ke Luar Negeri