TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kamu yang sering bepergian naik pesawat terbang pasti tidak asing dengan terminal bandara.
Apakah kamu menyadari jika sebagian besar terminal bandara dilapisi karpet?
Mungkin kamu berpikir, pemberian karpet pada lantai bandara agar para penumpang dan koper mereka dapat bergerak dengan cepat.
Atau mungkin untuk memudahkan staf bandara saat membersihkannya, atau juga demi alasan keindahan atau estetis.
Ternyata bukan itu alasannya.
Mengutip dari Travel+Leisure, karpet merupakan satu dari banyak cara yang dilakukan perancang bandara untuk memengaruhi suasana hati dan perilaku para penumpang.
Karpet yang dinilai sederhana akan membuat penumpang merasa lebih rileks sebelum pesawat lepas landas.
Karena karpet memberikan perasaan lembut dan nyaman, seperti yang mungkin ditemukan di ruang tamu rumah sendiri.
Menurut Fast Company, karpet yang dipadukan dengan langit-langit yang lebih rendah, pencahayaan alami, dan tempat duduk nyaman, akan mendorong relaksasi pada diri penumpang.
Lalu, kenapa bandara membuat penumpang merasa rileks?
Penumpang yang merasa rileks ternyata akan mendatangkan keuntungan bagi bandara.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan perusahaan riset pasar bandara DKMA, wisatawan yang senang dan santai cenderung menghabiskan sekitar 7 persen lebih banyak uang untuk ritel di sekitar bandara dan 10 persen lebih bebas bea.
Efek dari karpet bahkan melampaui desain interior bandara.
Selain mendesain lantai bandara menggunakan karpet, beberapa bandara juga menggunakan metode lain agar penumpang lebih rileks.
Di antaranya dengan menambahkan spa, ruang yoga, dan bahkan anjing terapi ke terminal mereka.
Menurut Skift, untuk membuat wisatawan terus belanja, bandara juga cenderung mempekerjakan karyawan toko lebih sedikit.
Sebuah survei oleh NCR menemukan, 40 persen responden lebih suka menghindari interaksi manusia saat berbelanja.
Berarti wisatawan akan lebih nyaman berbelanja di toko dengan karyawan yang lebih sedikit.
Hati-hati saat belanja di bandara
Traveler tampaknya harus lebih berhati-hati sata berbelanja di bandara.
Pasalnya, dalam nota pembelian bebas bea di bandara, akan tertulis identitas pembeli.
Dilansir dari The Sun, selain merinci apa yang traveler beli, nota juga dapat menyertakan detail identitas seperti tanggal lahir dan nomor paspor.
Seorang turis dari Perth, Colin Athearn membagikan penemuannya tentang nota toko bebas bea di bandara.
Colin pun membagikan foto nota pembelian barang yang dibelinya dari toko bebas bea di bandara yang ternyata memuat identitas pribadinya dan nomor paspor.
Awalnya setelah tiba di tujuan liburan, istri Colin yang bernama Trace memperhatikan detail identitas pribadi yang tercetak di bagian bawah nota pembelian sebelum membuangnya di tempat sampah.
Trace pun terkejut mendapati informasi pribadi tercetak pada nota, termasuk nama lengkap, tanggal lahir, nomor paspor serta rincian penerbangannya.
"Berbahaya jika nomor paspormu berada di tempat sampah," kata Trace.
Seorang pakar pencurian identitas mengatakan kepada Yahoo News, informasi pada nota itu 'sangat memprihatinkan'.
"Jika seseorang ingin membuangnya (nota pembelian) ke tempat sampah, tentu rincian itu bisa berguna (bagi pencuri identitas)," tukasnya.
Baca juga: 9 Prosedur Baru Bagi Kedatangan Penumpang Internasional di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Kru Kabin Positif Covid-19, Pesawat Ini Kembali ke Bandara Asal Tanpa Penumpang
Baca juga: Viral di Medsos, Perkelahian Massal Terjadi di Bandara Hanya Gara-gara Kursi
Baca juga: Bandara YIA Kulon Progo Kurangi Jam Operasional Selama Peniadaan Mudik Lebaran 2021
Baca juga: Nekat! Traveler Selundupkan Puluhan Burung Kutilang Dalam Rol Rambut, Diringkus di Bandara
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)