TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kapal selam nuklir milik Rusia tenggelam ke dasar Laut Barents pada 12 Agustus 2000 silam.
Saat tenggelam, kapal selam bernama Kursk tersebut membawa 118 awak.
Nahasnya, seluruh anggota awak kemudian ditemukan tewas dalam insiden ini.
Penyebab pasti dari bencana tersebut hingga kini masih belum diketahui.
Baca juga: Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Selam yang Hilang Secara Misterius Selama 77 Tahun
Melansir laman History.com, Kursk meninggalkan pelabuhan pada 10 Agustus untuk ikut serta dalam latihan perang dengan militer Rusia.
Kapal, pesawat, dan kapal selam Rusia bertemu di Laut Barents, yang berada di atas Lingkaran Arktik, untuk berlatih manuver militer.

Kursk dijadwalkan untuk menembakkan torpedo latihan pada 12 Agustus.
Sekira pukul 11.29 waktu setempat, sebelum Kursk melakukan tembakan, dua ledakan terjadi di bagian depan lambung kapal selam.
Akibatnya, kapal langsung terjatuh ke dasar laut.
Kursk memiliki panjang 500 kaki dan berat 24.000 ton.
Kapal itu memiliki dua reaktor nuklir dan dapat mencapai kecepatan 28 knot.
Kursk merupakan kapal selam serang terbesar di dunia, ukurannya tiga kali lebih besar dibanding kapal selam terbesar yang dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat.
Dengan nasib 118 tentara Rusia di dalam Kursk yang tidak diketahui, beberapa negara menawarkan untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan.
Meski demikian, pemerintah Rusia memilih untuk menolak bantuan dalam bentuk apapun.
Ketika penyelam akhirnya mencapai Kursk seminggu kemudian, mereka tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
Di bawah tekanan besar, Presiden Rusia Vladimir Putin setuju untuk mengangkat kapal selam dari dasar laut guna tujuan penyelidikan.
Sebelumnya, tidak ada kapal atau benda sebesar itu yang pernah ditemukan dari dasar laut.
Selain itu, mengingat Laut Barents membeku hampir sepanjang tahun, operasi tersebut hanya memiliki kesempatan kecil untuk berhasil.
Menggunakan teknologi dan tim ahli internasional terbaik, Kursk akhirnya berhasil diangkat ke permukaan pada tanggal 26 September 2001, sekira satu tahun setelah kecelakaan itu.
Konon, biaya pengangkatan Kursk ke permukaan menelan biaya hingga 100 juta dolar atau setara Rp 1,4 trilin.
Untuk mengangkat Kursk ke permukaan, sayangnya tim terpaksa harus memotong lambung bagian depan kapal, meninggalkan bukti terbaik tentang apa yang menyebabkan ledakan di dasar laut.
Selain KRI Nanggala 402, Hilangnya 3 Kapal Selam Ini Sempat Hebohkan Dunia
Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan hilangnya kapak selam KRI Nanggala-402.
Kapal dilaporkan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi sekira pukul 03.00 WITA di perairan utara Bali.
Peristiwa hilangnya kapal selam memang bukan pertama kalinya terjadi.
Sebelumnya, ada sejumlah kasus terkait hilangnya kapal selam yang sempat menghebohkan dunia.
Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 3 insiden hilangnya kapal selam yang sempat hebohkan dunia.
1. Kapal Selam ARA San Juan
Kapal selam ARA San Juan yang membawah 44 kru dilaporkan hilang pada 16 November 2017.
Setahun setelahnya, kapal tersebut terdeteksi di kedalaman 800 meter di lepas pantai Semenanjung Valdes, Patagonia.
Kapal ditemukan setelah upaya pencarian dengan robot bawah laut oleh Angkatan Laut (AL) Argentina.
AL mengatakan kapten kapal melaporkan pada 15 November 2017 bahwa ada kebocoran dan air masuk ke dalam kapal.
Beberapa jam kemudian terdengar ledakan yang terdeteksi di lokasi dan waktu yang berdekatan dengan lokasi terakhir San Juan.
AL mengatakan ledakan itu bisa disebabkan oleh 'konsentrasi hidrogen' dipicu masalah baterai seperti yang dilaporkan kapten.

2. Kapal Minerve
Kapal Minerve diketahui terakhir menyelam dari lepas pantai selatan Perancis pada tanggal 17 Januari 1968.
Saat dilaporkan hilang, kapal selam tersebut membawa 52 awak.
Berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk menemukan kapal selam tersebut tidak membuahkan hasil.
Sejumlah kemungkinan penyebab tenggelamnya Minerve juga telah dikemukakan, termasuk kegagalan sistem pasokan oksigen, masalah kemudi, hingga serangan torpedo atau tabrakan dengan kapal lain.
Setelah 50 tahun, akhirnya Angkatan laut Prancis mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan lokasi bangkai Kapal Minerve.
"Ini sebuah kesuksesan, melegakan, dan sebuah prestasi tentunya,” tulis Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly dalam cuitan Twitter-nya.
3. Kapal selam USS Grayback
Kapal selam milik Amerika Serikat yang hilang saat Perang Dunia Kedua telah ditemukan kembali di dasar laut Cina Timur.
Kapal selam USS Grayback dan 80 orang awaknya hilang pada 1944 ketika diserang oleh pesawat Jepang.
Proyek eksplorasi bawah laut berhasil menemukan bangkai kapal selam itu di lepas pantai Okinawa, Jepang.
Kapal ditemukan setelah dokumen militer dikoreksi terlebih dahulu perihal titik koordinatnya.
Sebab, selama ini ada kesalahan penerjemahan dari dokumen Jepang.
Dengan teknologi drone bawah air dan bekal dokumen lama, tim pencari akhirnya dapat menemukan lokasi kapal selam, yaitu di kedalaman 430 meter di dasar laut.
Baca juga: TRIBUNTRAVEL UPDATE: Mengenal Kapal Alugoro, Kapal Selam Buatan Indonesia dan DMSE Korea Selatan
Baca juga: Naik Kapal Selam Nuklir Rusia, Induk Beruang dan Anakanya Ditembak Mati
Baca juga: Selain Bikin Belanda Keder, Kapal Selam Indonesia pun Sempat Buat Prancis Berang, Ini Kisahnya
Baca juga: Lebih dari 146 Tahun Kapal Selam Misterius Ini Muncul Saat Surut, Kisahnya Bikin Merinding
Baca juga: Potret Kapal Penyelamat Singapura, Bantu Pencarian KRI Nanggala 402 yang Hilang
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya artikel terkait kapal di sini.