Breaking News:

Selain KRI Nanggala 402, Hilangnya 3 Kapal Selam Ini Sempat Hebohkan Dunia

Sebelum KRI Nanggala 402, ada sejumlah insiden hilangnya kapal selam yang sempat menghebohkan dunia.

Flickr/ Juan Kulichevsky
Ilustrasi - ada sejumlah kasus terkait hilangnya kapal selam yang sempat menghebohkan dunia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia dihebohkan dengan berita hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Kapal dilaporkan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi sekira pukul 03.00 WITA di perairan utara Bali.

Peristiwa hilangnya kapal selam memang bukan pertama kalinya terjadi.

Sebelumnya, ada sejumlah kasus terkait hilangnya kapal selam yang sempat menghebohkan dunia.

Baca juga: Arkeolog Temukan Bangkai Kapal Selam yang Hilang Secara Misterius Selama 77 Tahun

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 3 insiden hilangnya kapal selam yang sempat menghebohkan dunia.

1. Kapal Selam ARA San Juan

Kapal selam ARA San Juan yang membawah 44 kru dilaporkan hilang pada 16 November 2017 dan ditemukan setahun setelahnya.
Kapal selam ARA San Juan yang membawah 44 kru dilaporkan hilang pada 16 November 2017 dan ditemukan setahun setelahnya. (Flickr/ Juan Kulichevsky)

Kapal selam ARA San Juan yang membawah 44 kru dilaporkan hilang pada 16 November 2017.

Setahun setelahnya, kapal tersebut terdeteksi di kedalaman 800 meter di lepas pantai Semenanjung Valdes, Patagonia.

Kapal ditemukan setelah upaya pencarian dengan robot bawah laut oleh Angkatan Laut (AL) Argentina.

AL mengatakan kapten kapal melaporkan pada 15 November 2017 bahwa ada kebocoran dan air masuk ke dalam kapal.

2 dari 3 halaman

Beberapa jam kemudian terdengar ledakan yang terdeteksi di lokasi dan waktu yang berdekatan dengan lokasi terakhir San Juan.

AL mengatakan ledakan itu bisa disebabkan oleh 'konsentrasi hidrogen' dipicu masalah baterai seperti yang dilaporkan kapten.

2. Kapal Minerve

Kapal Minerve diketahui terakhir menyelam dari lepas pantai selatan Perancis pada tanggal 17 Januari 1968.

Saat dilaporkan hilang, kapal selam tersebut membawa 52 awak.

Berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk menemukan kapal selam tersebut tidak membuahkan hasil.

Sejumlah kemungkinan penyebab tenggelamnya Minerve juga telah dikemukakan, termasuk kegagalan sistem pasokan oksigen, masalah kemudi, hingga serangan torpedo atau tabrakan dengan kapal lain.

Setelah 50 tahun, akhirnya Angkatan laut Prancis mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan lokasi bangkai Kapal Minerve.

"Ini sebuah kesuksesan, melegakan, dan sebuah prestasi tentunya,” tulis Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly dalam cuitan Twitter-nya.

3. Kapal selam USS Grayback

3 dari 3 halaman

Kapal selam milik Amerika Serikat yang hilang saat Perang Dunia Kedua telah ditemukan kembali di dasar laut Cina Timur.

Kapal selam USS Grayback dan 80 orang awaknya hilang pada 1944 ketika diserang oleh pesawat Jepang.

Proyek eksplorasi bawah laut berhasil menemukan bangkai kapal selam itu di lepas pantai Okinawa, Jepang.

Kapal ditemukan setelah dokumen militer dikoreksi terlebih dahulu perihal titik koordinatnya.

Sebab, selama ini ada kesalahan penerjemahan dari dokumen Jepang.

Dengan teknologi drone bawah air dan bekal dokumen lama, tim pencari akhirnya dapat menemukan lokasi kapal selam, yaitu di kedalaman 430 meter di dasar laut.

Baca juga: Nelayan Ini Temukan Kapal Selam Drone yang Diduga Beroperasi dengan Misi Rahasia

Baca juga: TRIBUNTRAVEL UPDATE: Mengenal Kapal Alugoro, Kapal Selam Buatan Indonesia dan DMSE Korea Selatan

Baca juga: Naik Kapal Selam Nuklir Rusia, Induk Beruang dan Anakanya Ditembak Mati

Baca juga: Selain Bikin Belanda Keder, Kapal Selam Indonesia pun Sempat Buat Prancis Berang, Ini Kisahnya

Baca juga: Lebih dari 146 Tahun Kapal Selam Misterius Ini Muncul Saat Surut, Kisahnya Bikin Merinding

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Baca selengapnya artikel soal kapal di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
KRI Nanggala 402KRI Nanggala 402 hilangkapal selam hilangkapal selam
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved